8. Don't Back!

3.6K 494 69
                                    

Jihoon menatap wajah Daniel yang tampak aneh setiba mereka dipenthouse mereka. Daniel tampak kaku tangannya mengepal kuat dengan kilatan rasa marah dan terluka yang membuncah didadanya tapi tengah ia coba sembunyikan.

Daniel merasa terluka - dan ia tak  ingin merasakan dirinya terluka.

"Niel kau kenapa tanya Jihoon?"

Daniel mengangkat bahunya dengan tegang "Aku hanya butuh tidur!" Ujarnya dingin.

Jihoon menatap pria itu pergi. Nada suara Daniel terdengar mengusir seakan tak ingin Jihoon berada disekitar pria itu malam ini. Jihoon menghela nafasnya, merasa tidak ada yang salah darinya ia segera melangkah menuju kamar mandi dan melepaskan semua pakaiannya. Mencuci wajahnya, menghilangkan semua kekalutan yang coba ia terka dikepalanya.

Saat ia sibuk mencuci wajahnya Jihoon mendengar sesuatu dibelakangannya dengan cepat ia membilas wajahnya dan melirik kecermin.

Nafas Jihoon tercekat.

Daniel berdiri dibelakangnya - dengan tubuh polos memamerkan semua kulitnya. Wajah Daniel tampak benar-benar bergairah dengan ekspresi yang sulit dijelaskan antara marah dan nafsu yang bercampur atau bukan keduanya. Jihoon melihat gairah panas dari mata hitam Daniel yang kelam dan naluri Jihoon mengatakan untuk sebaiknya ia segera keluar dari ruangan ini dan pindah kekamar lainnya.

Lebih baik ia menghindar dari apapun yang kini tengah dirasakan Daniel.

Tapi Daniel.

Pria itu malah  memeluknya. Dengan bibir yang mendarat dibahunya menelusuri kulit pundaknya disana dengan gumaman tak jelas kerena teredam ciumannya. Sebuah kata-kata yang samar-samar menyulut Jihoon dalam gairah bukan kata-kata lembut penuh cinta.

Dan Jihoon sadar keduannya memang bukanlah pasangan yang sedang dimabuk cinta.

Jihoon menyukai permainan Daniel.

Dan Daniel memuja tubuhnya.

Tangan Daniel lincah menyusuri setiap lekuk tubuhnya membuat Jihoon lemas, ciuman Daniel dikulit punggung dan bahunya semakin liar dan Jihoon yang esok pagi ia akan melihat tanda-tanda keunguan disana.

Jihoon mengerang ketika Daniel mulai menyatukan tubuh mereka. Daniel begitu panas dan bergairah bergerak dibelakangnya. Geraman nikma Daniel membakar tubuh Jihoon dan keduanya bisa melihat pantulan gairah wajah mereka dari cermin besar didepan mereka.

Keduanya saling menikmati mengamati wajah Daniel  mengejar kenikmatan dan Jihoon yang mulai mendekati puncak klimaksnya.

Keduanya mengerang bersamaan.

Daniel mencium bibirnya dalam setelah pelepasan mereka sebuah ciuman ringan dan melekat. Pria itu melepaskan diri lebih cepat dari yang Jihoon inginkan. Didalam hati Jihoon ingin Daniel membelai dan memanjakannya ; mengatakan bahwa dirinya ingin bersama Jihoon menghabiskan waktu bersama. Tapi Daniel tidak melakukannya. Satu-satunya hal yang Daniel katakan adalah ia harus pergi menuju ruang kerjanya sebelum tidur.

Dan Daniel tidak kembali malam itu kekamar mereka meskipun Jihoon menunggunya.

-

-

-

Jihoon terbangun dan mendapati ruang kosong disebelahnya, matanya mengerjap dan mendapati Daniel tampak bersiap dengan mengenakan jas kerjanya. Jihoon bergeser untuk mengamati suaminya itu lebih seksama tapi Jihoon sadar Daniel sama sekali tidak bereaksi saat Jihoon bergerak duduk mengamatinya.

Jihoon duduk ditempat tidur,  tubuhnya merinding ketika teringat ekspresi datar dan dingin Daniel semalam dengan sebuah sex tanpa perasaan sebagai puncak pelampiasan mereka dikamar mandi. Jihoon gemetar membayangkan betapa liar dirinya menikmati sentuhan Daniel dari pantulan cermin  semalam.

Tapi semua itu hanya menyisakan kenikmatan sesaat yang kemudian terasa hampa.

"Morning.." ucap Jihoon berusaha mengabaikan kekakuan antara dirinya dan Daniel.

Daniel berbalik dan Jihoon bisa melihat mata hitam Daniel tajam  menatapnya.

"Aku tak ingin membangunkannmu" serunya datar.

Jihoon merasa aneh, menatap Daniel yang sudah berpakaian rapi dengan setelan ajas kerjanya yang mahal sementara dirinya telanjang dibawah selimut dan terlihat rapuh. Dan Jihoon yakin Daniel juga pasti masih mengingat penyatuan liar mereka semalam "aku tak tahu kau akan bekerja sepagi ini."

Daniel mengendikan bahu " ada meeting penting pagi ini"

Senyuman yang berusaha Jihoon perlihatkan ternyata tak berarti apa-apa bagi pria tinggi didepannya itu.

"Bukankah kau CEO, sepertinya tidak masalah bila kau pergi sedikit lebih siang" seru Jihoon riang yang langsung disadarinya sebagai ucapan paling bodoh yang keluar dari mulutnya.

" aku CEO aku memiliki tanggung jawab penting bagi proyek dan perusahaan" Daniel mengancingkan jasnya dipandanginya wajah Jihoon dan Daniel kembali tersengat cemburu mengingat bagaimana pemuda itu tersenyum begitu manis dan tertawa dengan mata berbinar didepan Ong Seongwu sepanjang malam pertemuan mereka. Daniel masih ingat betapa berdebar jantungnya dan terasa menyakitkan ketika mengingat itu ditambah lagi ia melihat sosom Daehwi mantan kekasihnya berlari menghampiri Seongwu dan memeluk pria itu dengN segala kemanjaan yang dulu Daniel puja.

Daniel menatap lagi wajah Jihoon yang bergeming terlihat mencebik sedih. Apakah pemuda itu sadar dengan tingkahnya semalam bahwa Daniel tak suka bila Jihoon tersenyum begitu manis pada pria lain yang bahkan Daniel belum pernah melihat Jihoon tersenyum secantik itu karenanya.

Diamatinya tubuh montok Jihoon yang tercetak jelas dari balik selimut.

"Apa rencanamu hari ini?" Tanya Daniel.

Jihoon terdiam tampak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan Daniel menngingat betapa Dominannya perlakuan Daniel semalam, awalnya Jihoon merasakan desiran aneh saat Daniel menanyakan itu padany berpikir bahwa Daniel mulai memperhatikannya hingga sadar keduanya menikah hanya karena sebuah ketertarikan seksual diantara mereka.

"Maafkan aku" desis Daniel.

Jihoon tercengang mendengae seruan pria itu.

"Niel..."

"Maaf karena mungkin semalam aku melukai harga dirimu"

Sebelum Jihoon menjawab perkataan Daniel, pria itu mendekat cepat dan langsung melumat bibirnya dalam.

"Kali ini aku akan melakukannya lebih lembut" geram Daniel dengan satu tarikan melepaskan selimut yang membungkus tubuh telanjang Jihoon.

TBC

Bunda Loves You 💋

DY[NASTY] (COMPLETE ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang