1. Fated

7.4K 756 62
                                    

Brandy dingin keempat ditegaknya hingga tandas, namun tak bisa melegakan hatinya yang patah. Park Jihoon pemuda berusia 23 tahun itu baru saja menyelesaikan kuliah musik klasik di Julliard dan orangtuanya tidak peduli.

Lampu berkelap-kelip dengan dentuman musik khas club begitu keras sedikit membuat telinganya kebas, dengan kepala sedikit terhuyung ia meraih botol sampanye disebelah kanan dan menuangnya digelas. Ada sedikit rasa marah pada dirinya dan orangtuanya yang lebih menyukai Bogum  dan Chanyeol  kakak tertuanya.

Kakak tiri tepatnya.

Jihoon kembali mengenggam botol sampanye dengan tubuh yang mulai terasa panas, begitu sulit baginya menerima kenyataan yang baru saja ia terima dihari kelulusan. Dan  kebohongan keluarga yang begitu brutal menampar dengan cara paling buruk karena harus percaya dengan hal itu sepanjang hidupnya.

Ketika dentuman musik semakin kencang Jihoon membuka jas hitam mahalnya, mengeluarkan ujung kemeja putih panjangnya dan membuka kancing dua buah memamerkan dada putihnya yang mulus.

Naik keatas podium tempat dimana sekumpulan pemuda lainnya bergoyang dengan gerakan sensual memancing hasrat para dominant dibawah sana. Mengerakan tubuhnya pelan dan mengoda membiarkan naluri dan sisi lain diri Jihoon yang menguasai tubuh sintal itu. Mata indahnya sayu menyusuri ruangan bercahaya remang dan tanpa sengaja matanya menatap kearah sudut ruangan dimana seorang pria dengan tubuh tinggi dan bahu lebar menatapnya tajam seolah mengawasinya. Pria itu tak bergerak hanya berdiri disudut ruangan dengan segelas wine dan seorang pria manis bertubuh langsing yang mencoba menempel padanya.

Alkohol benar-benar membuatnya rileks, dan irama musik yang menghipnotis mulai membuat semua terasa semakin mudah, mengerakan pinggulnya dengan tangan meremat tiang besi dingin dan sesekali tersenyum nakal pada pria-pria yang bergerombol didepannya. Para Dominan itu saling berteriak mengodanya.

Jihoon mengerjapkan matanya ketika menatap para pria itu sekilas, lalu berpikir bagaimana cara agar ia bisa turun dengan selamat dari gerombolan dominat yang memandangnya lapar.

Tubuhnya merinding, ketika matanya kembali menoleh kearah Pria dengan tubuh tegap disudut ruangan dengan pandangan tajam dan kelam yang Jihoon pernah lihat sepanjang hidupnya.

Pria itu perlahan mendekat dan dari jarak ini Jihoon bisa merasakan bagaimana aura gelap dari tubuh tinggi itu menguar,  hidung mancung, mata hitam tajam, dan bibir tebal dan sensual.

Pria itu benar-benar sangat dominan dan Jihoon merasa sedikit terintimidasi akan sosok tersebut. Pria itu tersenyum tipis kearahnya  mengulurkan tangannya yang kekar,  mengabaikan tatapan kecewa dan tak suka dari beberapa dominan dibawah sana.

Jihoon bisa merasakan bahwa kehadiran sosok itulah yang ia cari selama ini, Pria dengan wajah dingin namun memikat tentu saja aura gelap yang menutupi tubuh tegapnya itu sangat mengoda dan Jihoon terpana.

"Sepertinya aku datang disaat yang tepat untuk menyelamatkanmu?" Pria itu buka suara dan Jihoon bergidik mendengar suara serak dan seksi yang menyapa indera pendengarannya.

Jihoon tersenyum miring dengan mata yang mengerling mengoda.

"Thanks.."

Pria itu terkekeh pelan ketika berhasil menurunkan Jihoon dan membawanya kekursi VVIP disudut ruangan. "Kau benar-benar luar biasa" ucap pria itu.

"Hmm?"

"Kau tak menyadari tarian liarmu  hampir saja menghancurkan tempat ini" 

Jihoon tersenyum samar mendapatkan ucapan mengoda dari pria itu. Pria itu begitu tinggi ketika ia duduk disebelahnya, tangan kekarnya mencengkram pinggulnya kuat dan sesekali gerakan jari mengelus kulit halus yang masih ditutupi kemeja tipis itu.

DY[NASTY] (COMPLETE ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang