Jangan lupa votement ya ! ^^
Cianjur, Jawa barat Indonesia
___________Di dalam kehidupan ini memang ada dua kemungkinan, kesanggupan dalam hidup dan keputusasaan hidup. Semua tergantung yang memiliki hidup. Seharusnya manusia bisa hidup bersama dan saling memahami.
Kehidupan yakni merupakan karunia dari sang pencipta dan kita harus kuat mengelola juga menghargai setiap karunia itu dengan bersyukur walau terkadang ujian atau cobaan hidup berdatangan.
Dan kehidupan memiliki banyak arti bagi orang-orang yang menikmatinya. Banyak fase perasaan yang terjadi dalam hukum kehidupan diantaranya sedih, bahagia, senyum dan tertawa.
Dan inilah kebahagiaan yang sedang kurasakan dimulai ketika ku membuka mata.Hari ini pagi menuju siang persiapan yang sudah kusiapkan telah terbungkus rapi dalam koper berwarna merah muda. Ini penerbangan perdanaku menaiki pesawat terbang karena sebelumnya aku tak pernah melakukan perjalanan keluar kota menggunakan jalur udara.
Pagi yang menyenangkan mentari menembus jendela kamarku dilantai dua dengan gordyn putih nan tipis itu. Perlahan sinar hangatnya menyinari lenganku dan membangunkanku.
Entah apa yang kurasakan rasanya mataku panas menahan genangan buliran bening ini. Kugigit bibir bawahku tersimpan luka dari dasar hatiku, ada sesak yang menyumbat ruang jiwaku mengingat yang telah terjadi.
"Manzella!" teriak ka Shita dari meja makan lantai dasar
"Ada apa ya? Mungkin aku pura-pura tak mendengarnya saja. "Celoteh pelan
"Bi, tolong bangunkan Zella. Suruh dia turun dan sarapan ini sudah hampir jam 09:00."ucap Ka Shita
"Siap Neng. "Sahut bibi yang terdengar langkah kakinya menaiki tangga
Aku mendengar semuanya karena jarak kamar dekat dari lantai dasar. Aku kebingungan harus berbuat apa ini pertama kalinya aku dekat dengan orang lain katakan sebagai kakak perempuan angkat atau semacam teman karena selama beberapa tahun kebelakang dengan peristiwa kelamku itu aku cenderung lebih pendiam dan memporsi untuk bersosialisasi apalagi memiliki teman.
"Tok ... Tok ...." (suara ketukan pintu)
"Neng Zella, suruh ka Shita bangun lalu sarapan. "Ketuk Bibi ida pada pintu kamarku yang berwarna putih
"Dengan sedikit lama aku menjawab dan membuka pintu, "Oh iya bi nanti aku kebawah. Makasih."
Lima menit aku mematung merenungkan sejenak seperti ada sesuatu yang terjadi pada roh jiwaku.
Saat kubuka jendela kamarku angin berhembus dengan sejuknya melewati lubang pernapasanku ketika mengendusnya.
Aku merasa seperti terlahir kembali, aku tak mengenal apapun, aku tak mengingat penggalan cerita pribadiku yang lalu.Dimana selama ini aku berada? Aku baru merasakan kesejukan ini, hatiku mengatakan aku seperti terkurung dalam ruangan gelap yang dalam.
Disetiap detiknya selalu kuberteriak keluarkan aku, tolong aku namun aku selalu mengabaikannya yang kukira itu adalah sebuah khayalan imajinasiku/delusi. Bahkan aku tak mengenal diriku setelah beberapa realita kehidupan yang terjadi padaku.Kemudian aku bergegas menuju lantai dasar dengan piyama peach. Sebelumnya aku sudah mencuci wajahku serta menggosok gigi.
"Pagi Ka Shita. "sapaku dengan duduk dimeja makan walau sedikit grogi
"Pagi juga Zella, ayo kita sarapan. Lalu langsung berangkat."
"Iya ka. "
****
Bandara Husein Sastranegara, Bandung,Indonesia
________
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT THE LIFE A MANZELLA
Ficción GeneralPoster by : #Genius_Lab (@MarlindaChoi) "Kepahitan ini memberiku kekuatan" Membuka kenangan lama dari sepenggal perjalanan hidup seorang Manzella, yang merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Started : 2018 March 12 MEDALS Chicklist #266 : 2018 S...