"Eh mana snack yang gue bawa tadi?" Tanya Jeno pada Donghyuk.
Mereka berdua sedang duduk santai di karpet depan sofa di ruang TV.
Mark yang sedang duduk di atas sofa hanya memandangi kedua adiknya dengan kepala yang terasa agak berat.
Padahal rasanya sejak tadi dia tidak melakukan pekerjaan berat yang aneh-aneh, dia hanya duduk tanpa melakukan apapun.
Donghyuk memberikan snack yang tadinya ia sengaja sembunyikan di balik bajunya.
"Masih aja niat ngumpetin, lo kan tinggal ngambil di lemari." Kata Jeno heran sambil menggelengkan kepalanya.
Jaemin bergabung dengan mereka lalu duduk di sofa samping si sulung, "Hyung? Kok diem aja?"
Mark menggelengkan kepalanya lemah, "Nggak apa-apa."
Jaemin manggut-manggut, lalu beralih pada Jeno dan Donghyuk, "Eh bagi dong kalo makan tuh jangan sendirian aja!"
Mark memandangi Jaemin dengan tatapan nanar, rasanya dia baru saja merasakan kekhawatiran yang besar pada adiknya yang satu ini.
Tapi sekarang jelas-jelas adiknya duduk di sampingnya dengan keadaan tanpa kurang apapun, sehat, dan tentu saja, berisik.
Ia memandangi ke sekitar ruangan untuk mencari tiga lagi sosok adiknya.
"Yang lain ke mana?" Tanya Mark.
Jeno dengan cepat menjawab, "Ntar lagi juga ikutan ke sini hyung, lagi pada sibuk di kamar masing-masing kali."
Mark mengangguk, "Kalian nggak ada rencana main ke luar sore ini?"
Donghyuk menegakkan duduknya, "Nggak usah hyung, kita di rumah aja, biar bisa santai."
Jaemin kemudian bertanya sambil memperhatikan Mark, "Hyung pingin main?"
"Nggak juga sih, biasanya kan kita main kalo lagi santai gini."
"Capek ah hyung main terus, mending di rumah aja." Kata Donghyuk lagi.
Renjun akhirnya muncul entah dari mana, Mark tidak lihat.
"Makan malem kita apa nih?"
"Terserah aja, yang penting enak." Kata Jaemin acuh tak acuh.
Mark tertawa mendengarnya, "Apa aja lah asalkan kalian nggak nyuruh hyung yang masak."
Renjun ikut tertawa lalu duduk di karpet samping Jeno dan Donghyuk, "Nanti biar Hyuk aja yang masak."
Donghyuk mendelik, "Kok gue? Lo aja sana!"
Renjun mengangguk-ngangguk dengan ekspresi aneh, "Ya boleh aja kalo kalian mau makan makanan gak layak dimakan manusia."
Jaemin, "Udah lah biar gue yang masak."
Mark tersenyum saja menonton interaksi mereka yang berdebat tak penting itu.
Sampai akhirnya dia sadar ke mana kah dua adik bungsunya yang biasanya tak terpisahkan?
"Jisung sama Lele ke mana deh? Kok nggak keliatan dari tadi?"
Renjun yang menjawab, "Masih tidur kali hyung."
Mark bermaksud berdiri untuk membangunkan keduanya, sebentar lagi kan makan malam, jadi lebih baik dibangunkan saja.
Tapi ditahan oleh Jaemin, "Biarin aja dulu hyung, nanti juga bangun sendiri."
Mark duduk lagi, lalu mengangguk setuju.
Donghyuk kemudian berdiri.
"Mau ke mana?" Tanya Jeno menengadahkan kepalanya menatap Donghyuk.
"Ke atas dulu, ngambil snack lagi."
Lemari tempat mereka menyimpan banyak snack di rumah mereka memang ada di lantai dua.
Sejak dulu sudah diatur begitu oleh Mark agar adik-adiknya tidak semudah itu untuk mengambilnya.
Makanya kadang mereka malas mengambilnya karena butuh usaha lebih untuk naik turun tangga.
"Demi snack aja lo rela naik turun tangga ya." Ledek Jaemin.
Renjun dan Jeno juga mencibir ke arahnya.
Sedangkan Donghyuk menjulurkan lidahnya, "Awas aja kalo abis gue ambil kalian mau minta."
Mark tertawa kencang mendengarnya, kemudian ia melihat Donghyuk yang berjalan menaiki anak tangga yang tak jauh dari tempat mereka duduk saat ini.
Tidak butuh waktu lama, Donghyuk sudah muncul lagi di anak tangga paling atas sambil membawa bertumpuk snack yang menuhin TL kedua tangannya.
Sampai-sampai wajahnya saja tertutup oleh tumpukan itu.
"Heh ngambilnya nggak tau diri lo!" Teriak Jaemin dari bawah.
Mereka tertawa-tawa melihat Donghyuk yang melangkah susah payah menuruni tangga karena penglihatan yang minim.
"Mending lo lempar dulu sini snack-nya biar gak ngehalangin mata!" Teriak Jeno.
Tapi Donghyuk menolak, "Bilang aja biar lo bisa makan snack yang gue bawa kan!"
"Yee nggak boleh berprasangka buruk sama saudara sendiri!" Kata Renjun.
Tetap saja Donghyuk keras kepala, sampai akhirnya kakinya tersandung dan jatuh berhamburan semua snack-nya ke bawah, sedangkan Donghyuk jatuh terduduk di tengah-tengah anak tangga.
Jaemin, Jeno, dan Renjun tertawa keras dan geli melihatnya.
Namun tidak dengan Mark.
"Donghyuk!" Teriaknya sangat panik.
Keempatnya menoleh kaget ke arah sang sulung yang berlari menuju anak tangga dan seketika semua gelap.
![]()
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
