BAGIAN I - 03. LUST

39.1K 1.8K 33
                                    

03.

Titania Rins. Lahir di Manado, 29 Mei 2000. Anak tunggal dari pasangan Leonardo Rins dan Fenita Marie. Orang tua Tita meninggal dalam kecelakaan mobil tahun 2005. Sejak saat itu, Tita di asuh oleh Tante dari pihak Ibu, yakni Ludvina Marie. Sang Tante memiliki suami bernama Theodore Martin dan seorang anak bernama Florentino Martin yang kini berusia 10 tahun.

Sejak SMP, Tita sudah terbiasa mencari uang untuk membiayai kebutuhan pribadinya. Kecintaannya pada dunia make up mendorongnya untuk menjadikan hobi sebagai penghasil pundi-pundi rupiah. Saat duduk di bangku SMA, Tita semakin serius menekuni hobinya. Ia mengikuti kursus Make Up dan berhasil memiliki sertifikat MUA di usia 17 tahun.

Lulus SMA, Tita merantau ke Jakarta setelah lulus seleksi SBMPTN di UI. Ia masuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan mengambil jurusan Ilmu Ekonomi. Di Jakarta, kehidupan Tita berubah setelah bersahabat dengan selebgram Alana Gilbert yang juga teman kuliahnya. Perlahan namun pasti, Tita menjadi terkenal setelah Alana sering mengunggah persahabatan mereka ke instastory. Keduanya di beri gelar friendship goals oleh para followers

Dengan kepopulerannya, Tita akhirnya sukses merintis karir sebagai beauty influencer yang punya youtube channel dan sering di undang sebagai narasumber ke berbagai event kecantikan.

Untuk urusan percintaan, tidak pernah terendus siapa-siapa saja pria yang pernah menjalin kasih dengannya. Tapi, beberapa bulan ini Tita di isukan berpacaran dengan pemilik sebuah Cafe & Bar, Aryano Formerio.

Bara menutup berkas yang telah selesai di bacanya, lalu mendesah pelan. Didepannya, Derek meneguk whiskey sambil mempelajari perubahan ekspresi wajah sahabatnya.

“Gimana?”

Bara mulai menyimpulkan informasi yang di kumpulkan Derek. Tidak ada catatan kriminal. Tidak ada hutang piutang di Bank. Tita betul-betul bersih dan polos. Kehidupannya hanya seputar belajar, bekerja dan bermain bersama teman-teman seusianya. Tidak ada juga gaya hidup mewah yang biasanya selalu Bara tawarkan ke partner nya saat tanda tangan kontrak. Mereka menginginkan uang sedangkan Bara butuh kepuasan. Cukup adil ‘kan.

Bara tidak suka terlibat dengan gadis bermasalah. Tapi Tita terlalu bersih, sehingga Bara takut jika harus merusak gadis itu.

“Tita terlalu polos.”

Derek terkekeh melihat kekalutan sahabatnya yang selalu berpikir keras jika menyangkut sesuatu hal. Bara ini tipe pemikir yang menginginkan kesempurnaan tanpa cela, termasuk dalam memilih partner. Jangan berharap Bara akan memilih gadis secara random yang ada di club malam lalu di bawah pulang ke hotel untuk di ajak one night stand. Hell no!

Setiap gadis yang berpotensi tidur dengannya harus menandatangani kontrak perjanjian khusus, mengikuti serangkaian test untuk memastikan tidak memiliki penyakit menular, menggunakan kontrasepsi dari dokter dan patuh pada perintahnya.

Bagi tipe pemikir seperti Bara, ia sudah memikirkan segala konsekuensi yang akan terjadi di masa depan. Ia tidak mau terlibat masalah apapun jika salah mengambil keputusan. Jadi sebelum terjadi masalah, ia sudah terlebih dahulu membuat pencegahan.

“Berarti nggak lanjut nih?”

“Tapi gue mau Tita.”

“Maju dong berarti,” desak Derek. Ia jadi geregetan dengan tingkah sahabatnya yang mendadak labil begini. “Selama ini, partner elo seumuran lo atau di bawah lo dikit lah jadi udah jelas banget mereka punya banyak pengalaman. Nah, si Tita baru setahun lulus SMA jadi pengalamannya masih dikit. Tapi gue yakin kok dia nggak polos-polos amat, adalah dikit pengalamannya, cuma nggak terendus aja.”

The CEO and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang