"Sakura..."
"Sakura..."
"Sakura..."
Nama itu bagai mantra yang diucapkan oleh Sasuke. Matanya terpejam namun bibirnya terus mengeluarkan nama itu. Sedangkan wanita yang dia sebut berdiri kaku karena tidak tega melihat kondisi Sasuke. Tangan pria ini terus menggapai-gapai seakan ingin menggenggam sesuatu. Sakura hanya bisa menangis dari balik kaca kamar rumah sakit.
Hal itu bermula diwaktu Sasuke bangun setelah mengambil kehormatan Sakura.
Keesokkan hari setelah Sasuke memperkosa dirinya.
Sakura yang mengurung diri di kamar, hatinya sakit mendapatkan perlakuan keji seperti itu. Terlebih ditengah aktivitas panas mereka Sasuke mengeluarkan hinaannya lagi. Harga dirinya hancur tak berbentuk lagi. Menekuk lutut dan membenamkan wajah pada lututnya. Sakura memikirkan langkah yang akan dia lakukan. Hatinya menyuruh dia menghilang bak ditelan bumi, namun pikirannya berkata itu tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya akan memperpanjang masalah tanpa ada penyelesaian. Jikapun Sakura pergi maka kepergiannya tidak menimbulkan masalah yang lain. Meskipun hatinya sakit namun tidak menyakiti hati yang lain.Brak
Pintu apartemennya didobrak tanpa perasaan oleh seseorang. Sakura takut jika ada pencuri atau perampok yang datang.
"Apakah hari ini aku tidak bisa tenang." Gerutu Sakura.
Dia meraih wajan penggorengan untuk memukul orang yang mendobrak masuk apartemen miliknya.
"Sakura!!"
Suara teriakan itu sangat dikenal oleh Sakura. Dirinya ketakutan, tubuhnya merosot karena kakinya gemetar. Dia tidak ingin diperkosa lagi oleh pria itu. Dia juga tidak mau mendengar hinaannya lagi. Sudah cukup kesabaran Sakura selama ini. Dia bertahan karena permohonan seseorang, orang yang selama ini mendukung dan memberikan semangat padanya. Pegangannya pada wajan itu terjatuh dari tangan. Sakura menutup wajahnya karena takut.
"Kumohon pergilah... pergilah... pergilah." Sakura membisikkan kata-kata itu. Tangannya bisa merasakan jika wajahnya basah oleh air mata.
"Sakura ... kumohon keluarlah!" Sasuke terus berteriak keras, tapi ada nada serak sumbang pada suaranya. Seolah pria ini habis menangis. Pria itu seperti orang gila yang mencari-cari keberadaan Sakura.
Brak
Brak
Satu demi satu pintu di apartemen Sakura terbuka secara paksa. Tanpa merasa berdosa Sasuke membuka semua pintu itu untuk segera menemukan Sakura.
Sedangkan wanita yang ia cari meringkuk disudut dapur bergetar karena takut.
"Rupanya kau disini sayang..."
Sasuke tidak bisa menahan rasa senangnya karena menemukan Sakura. Dengan segera dia mendekat kearah wanita yang dia hancurkan itu.
Sasuke berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Sakura.Tangan Sasuke menjulur mencoba menyentuh Sakura. Dia begitu ingin menarik wanita pink ini dalam pelukannya.
"Kyaa tidak jangan mendekat!".
Sakura semakin meringkuk gemetaran, dia sungguh takut Sasuke melakukan itu lagi. Apalagi selakangannya masih sakit.
"Jangan mendekat Sasuke pergi...hik"
Sasuke terdiam, hatinya sakit mendengar penolakan Sakura. Tapi mengingat perbuatannya kejamnya dia merasa pantas untuk mendapatkan penolakan Sakura.
"Huh hu hu kau takut padaku sayang ...?" Sasuke tertawa, dia menertawakan dirinya dan kebodohannya hingga membuat wanita yang dia cintai ketakutan.
Sakura tidak menjawab, matanya masih terpejam, saat Sasuke meraih tubuhnya dan memeluk erat dirinya, tubuhnya malah bergetar semakin hebat. Dalam posisi ini Sasuke seakan memeluk gulungan bantal karena Sakura masih memeluk erat kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Heart ✓
FanfictionSakura yang menjadi sekertaris Itachi tiba-tiba harus menjadi sekertaris Sasuke. Itu terjadi karena Itachi sedang sakit dan menjalani terapi di luar negeri. Sayangnya Sakura pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Apakah reaksi Sasuke yang masih me...