Pria yang memakai pakaian serba hitam itu melangkah maju menuju rumah yang cukup megah. Di sekeliling rumah itu para anak buah Itachi berjaga sambil mengawasi gerakan yang ada di dalam rumah. Perintah Itachi untuk mengawasi Sakura agar tidak kabur membuat mereka ekstra hati-hati. Jika mereka lengah maka pekerjaan yang bergaji tinggi itu akan melayang.
Seringai tipis dari pria itu semakin mengerikan. Katana yang tersarung dan tergantung di punggung ia ambil. Dia menjilat bibirnya sekilas, layaknya pemangsa yang ingin memakan mangsanya.
Ziiing
Bruk
Satu korban.
Bruk
Dua korban
Bruk
Tiga dan seterusnya hingga lima orang pingsan tertebas katana. Salahkan pendidikan bela diri yang wajib ia pelajari dari kecil, hingga membuatnya seperti mesin pembunuh. Sedikit kelemahan yang ia punya, yaitu tidak bisa menghabisi nyawa yang tidak bersalah. Maka ia putuskan untuk membuat mereka pingsan.
Di rasa tidak ada pengganggu lagi, Sasuke masuk menuju rumah kakaknya. Sungguh kebetulan kondisi di rumah sepi. Perlahan ia menuju kamar utama. Pernah menginap di sini seminggu setelah kepulangannya dari Amerika membuat dirinya hafal letak kamar Itachi.
Pintu terbuka, matanya langsung melihat wanita yang ia rindukan.
"Fufufu sungguh kebetulan yang luar biasa, aku datang disaat kau tidur sayang."
Sasuke membelai pipi mulus porselen Sakura, mengecupnya sekilas dan kembali membelai pipi itu. Sasuke merasa pipi Sakura agak lembab seperti habis menangis.
"Apakah ia membuat mu menangis sayang?"
Kembali Sasuke mencium Sakura, kali ini Sasuke menciumnya di bibir yang sedikit terbuka itu.
"Jika benar ia membuatmu menangis maka tenang saja, aku akan membawamu pergi dan membahagiakan mu."
Sasuke menyelipkan tangannya pada lutut Sakura. Dengan segera ia menggendong Sakura ala bridal style. Tak henti-hentinya Sasuke tersenyum sambil menikmati wajah polos yang tertidur itu.
"Rupanya Itachi membuatmu pingsan. Baguslah ini memudahkan ku membawa mu ke pulau tempat kita." Sasuke melangkah dengan tegap. Tak lama helicopters datang menjemput mereka di halaman rumah Itachi yang cukup luas.
"Cepatlah teme! Sebelum ada yang melihat kita!"
"Hn."
Sasuke masuk ke dalam helicopters yang dikendarai Naruto. Sungguh jika bukan karena Sasuke sahabat dia dari bayi, Naruto enggan dimintai tolong untuk turut menculik Sakura. Apalagi pria ini telah membunuh penjaga rumah sakit untuk melarikan diri.
Zeet Zeet Zeet.
Merekapun pergi meninggalkan kota Konoha. Sasuke telah menyiapkan sebuah pulau untuk mereka berdua. Jika Sakura tidak ingin mati bersamanya maka setidaknya dia bisa hidup bersama dengan wanita di pelukannya ini.
.
.
.
.Itachi segera kembali dari kantor setelah mendengar laporan dari maid yang bertugas melayani Sakura. Maid itu bilang jika para penjaga telah pingsan dan Sakura menghilang.
Itachi kini mondar-mandir di depan penjaga yang baru sadar dari pingsannya.
"Katakan apa yang terjadi?"
"Tiba-tiba ada yang menebas kami dari belakang."
"Saya mengira akan tewas ternyata hanya pingsan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Heart ✓
FanfictionSakura yang menjadi sekertaris Itachi tiba-tiba harus menjadi sekertaris Sasuke. Itu terjadi karena Itachi sedang sakit dan menjalani terapi di luar negeri. Sayangnya Sakura pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Apakah reaksi Sasuke yang masih me...