Mata seindah malam itu terbuka, sudut bibirnya tertarik keatas. Bukan tanpa alasan ia menyunggingkan senyum. Sebuah kenyataan menyenangkan sekaligus menyedihkan terpaku di dadanya.
Sakura ... Ternyata ia sama sekali tidak mengkhianati dirinya.
Dirinyalah yang bodoh pergi begitu saja tanpa mencari kebenaran.
Tindakan terbodohnya ialah memperkosa gadis itu, menghina dan menyudutkannya.
Perasaan sesak karena kebodohannya seperti racun yang membuatnya mati perlahan, tapi kenyataan dialah yang mendapatkan kesucian Sakura membuatnya bangga. Meskipun dengan cara yang salah.
Sasuke mendudukkan dirinya, dilihatnya sekeliling ruangan tempatnya duduk. Putih, besar dan bersih.
Petugas rumah sakit membawa makanan ke kamar Sasuke. Melihat Sasuke menuduk membuatnya mendekati nakas dan meletakkan makanan Sasuke.
"Cuih hahaha orang kaya seperti mu jadi terlihat bodoh karena gila, huh jarang jarang aku bisa meludahi orang kaya." Petugas bernama Sabon itu terus menjambak rambut Sasuke.
"Huh orang kaya sialan, sudah tampan kaya lagi, memangnya orang seperti kami kebagian apa jika semua keberuntungan kau dapatkan semua?"
Sabon masih memainkan rambut Sasuke. Menjambak kekanan dan kiri."Hatiku sungguh puas melihat salah satu dari mereka gila, yah contohnya dirimu."
"...."
"Memangnya kalian tidak pernah bersyukur hingga merasa tertekan dan gila, kami saja berjuang dalam kepedihan tidak sampai gila."
Sabon mengelus wajah yang dulu mulus itu penuh jambang dan kumis.
"Lihat dirimu kau begitu tampan sayangnya gila hahaha."Matanya terpejam menikmati rasa sakit akibat tarikan di rambutnya. Perlahan matanya terbuka, menampilkan mata Crimson yang mengerikan. Sabon terkejut dengan reaksi Sasuke. Tangannya gemetar dan mulai melepaskan rambut Sasuke.
"Kau... kau."
Duaagh
Duaagh
Argh!!!
Prang
Sakura secara tidak sengaja menyenggol gelas hingga tumpah dan jatuh. Pecahan gelas itu secara tidak sengaja melukai kakinya.
Melamun, itu penyebab dia secara tidak sengaja menyenggol gelas di meja.
Sakura termenung, lalu perlahan
mengambil pecahan kaca yang berserakan di lantai. Sesegera mungkin ia membersihkan gelas pecah itu agar tidak melukai orang lain.Menghela nafas berat Sakura merasa miris saat menyadari kakinya berdarah. Mengapa rasanya tidak sesakit hatinya. Justru luka tidak berdarah ini yang lebih sakit. Ingin sekali Sakura menyerah, tapi pernikahannya tinggal beberapa hari lagi. Namun hidup dalam sebuah kebohongan juga dia tak sanggup melakukannya.
Masih teringat jelas tadi malam saat percintaan mereka, secara tidak sadar Itachi menyebutkan nama wanita lain.
Izumi Uchiha...
Membuat dirinya bagai dihantam truk terjatuh dan mati rasa. Sialnya Itachi sama sekali tidak menyadari jika telah membuat wanita dibawahnya kesakitan.
Yang Sakura tahu, Izumi adalah mantan kekasih Itachi yang telah menikah dengan Shihui. Saat ini mereka tinggal di London bersama dengan putra putri mereka.
Jadi selama ini dirinya hanya pelarian Itachi...
Bukankah dia juga demikian, menerima Itachi saat dirinya kesakitan ditinggal Sasuke. Bedanya Sakura sekarang mencintai Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Heart ✓
FanfictionSakura yang menjadi sekertaris Itachi tiba-tiba harus menjadi sekertaris Sasuke. Itu terjadi karena Itachi sedang sakit dan menjalani terapi di luar negeri. Sayangnya Sakura pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Apakah reaksi Sasuke yang masih me...