Di taman belakang sekolah, Krystal sedang duduk di bangku taman sekolah seorang diri. Pikirannya dipenuhi oleh Jeon Jungkook yang masih dalam masa kritis di rumah sakit.
"Hei. Ngapain bengong sendirian disini?"
Sungyoon duduk disamping Sang patcar yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Kenapa sih? Kalo ada apa apa bisa cerita sama gue. Hm?"
Krystal menatap Sungyoon dengan raut wajah yang terlihat menyimpan beban berat. "Gue, mikirin Jungkook Yoon. Gue-"
"Dia akan baik baik aja kok. Gue ngerti kok, dia kan udah bagian dari keluarga lo sejak lima tahun yang lalu kan? Dia yang paling penting buat lo sama keluarga lo sekarang. "
"Bukan itu masalahnya Yoon."
"Lalu?"
Krystal menceritakan apa yang dia lihat di kamar Jungkook tempo hari. Dua foto yang dicoret tertempel di cermin tua.
"Gue rasa. Naga dalam Diri Jungkook bangkit. Apa yang dikhawatirkan lima tahun lalu, gue rasa terjadi sekarang Yoon."
Sungyoon mengerutkan keningnya tak paham. "Maksudnya? "
Krystal menceritakan awal mula bagaimana keluarganya bisa dekat dengan Jungkook.
Saat itu. Pasca pemakaman ibu Jeon dalam tragedi penculikan Jeon Jungkook yang mengakibatkan ibunya menjadi korban . Keluarga Jung datang merangkul Jungkook yang dalam masa terpuruk kesedihan yang mengakibatkan trauma dalam.
Jungkook yang ceria berubah menjadi sosok dingin yang sangat pendiam. Sikap itulah yang membuat dirinya menjadi bahan bullyan. Jungkook yang hanya diam pasrah dalam pembullyan itu membuat Krystal mendedikasikan diri sebagai tameng Jeon Jungkook.
Trauma mendalam Jeon Jungkook diketahui oleh keluarga Jung. Hasil pemeriksaan menunjukkan jika Jungkook memiliki potensi mengerikan.
Sang psikiater menjelaskan selama tidak ada potensi yang kuat, Jungkook akan baik baik saja.
"Siapa potensi yang membuat naga dalam diri Jungkook bangun Yoon?"
". Lo jauh lebih tau dari yang lain Krys. "Sungyoon menggenggam tangan Krystal untuk menyalurkan rasa sayangnya.
Apa? Atau siapa? - Krystal.
....
Hari demi hari telah berlalu. Jiyeon sudah pulih dan kembali sekolah seperti biasanya. Kabar Jungkook yang dirawat di rumah sakit dan dalam pengawasan polisi itu pun diketahui oleh sekolah.
Jiyeon duduk dibangkunya, Eunwoo yang lagi ngitung pengeluaran uang kas lirik Jiyeon yang terlihat tidak semangat.
"Lo gapapakan Ji?"
Jiyeon menghela napas. "Gapapa Gue Woo."
"Gapapa tapi lo manyun sat. Meningan lo bayar uang kas dulu deh. Sini."
"Ah elu !"
.....
Sepulang sekolah Jiyeon menuju rumah sakit menggunakan bus. Selama dalam perjalanan, Jiyeon terus memikirkan bagaimana bisa seorang Jeon Jungkook yang pendiam berubah menjadi begitu mengerikan.
Jiyeon sudah tau bahwa mereka yang menculik dirinya sudah dihabisi oleh Jungkook seorang diri.
Turun dari bus Jiyeon masuk toko kue untuk membawa buah tangan. Jiyeon membeli satu kotak kue dan menuju rumah sakit yang ada tak jauh dari toko kue itu.
Jiyeon berjalan seorang diri di lorong rumah sakit yang cukup ramai oleh orang orang yang berlalu lalang kesana kemari.
Di depannya, Jiyeon melihat keluarga Jung sedang berdiri di depan ruang pasien dimana Jungkook dirawat.