1 bulan berlalu. Sudah 1 bulan juga aku tidak menemukan keramaian orang berlalu lalang pergi ke kantin,bolak-balik ke wc,mengantri seblak,dan satu lagi rombongan pergi ke masjid. Kalau udah gini baru kerasa ya,kalau waktu itu berharga banget.
Saat ini aku sedang sibuk mempersiapkan kuliahku. Semua perasaan bercampur menjadi satu. Senang karena akan berstatus mahasiswa,sedih karena takut tidak diterima di universitas favorit. "UNIVERSITAS GAJAH MADA" Universitas pertama yang ku jadikan pilihan. Setelah usaha maksimal,aku pasrahkan semuanya kepada Allah. Karena sekuat apapun kita berusaha,jika menurut Allah tidak ya tidak. Manusia hanya bisa merencanakan. Tapi Allah lah sebaik-baik perencana.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku melihat pantulan diriku di cermin,"tidak terlalu buruk"gumamku. Ya rencananya aku akan berkunjung ke rumah Aira,rumah kita memang dekat,tapi tidak terlalu dekat juga. Intinya masih satu komplek.
"Assalamualaikum,Aira nya ada" sapaku kepada neneknya. Ya itu neneknya.
"Waalaikumsalam,silahkan masuk" balasnya ramah
Aku hanya menganggukan kepalaku sambil tersenyum dan memasuki rumah Aira. Tetap sama,masih seperti dulu. Hanya saja mungkin aura nya sedikit berbeda ya. Entah mengapa kayak ada yang beda aja gitu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini,tepatnya pukul 2 siang nanti akan diumumkan siapa yang lolos di universitas nya,kalaupun tidak terpilih di universitas pertama kemungkinan di universitas ke 2.
Oh iya,rencananya dulu aku akan mengambil prodi Gizi Kesehatan,berhubung keluarga ku kurang mendukung jadinya aku ambil Keperawatan. Sebenarnya itu cita-cita dari dulu,tapi aku terkadang orang nya labil jadi ya gitu deccchhhh. (Mulai alay nih si Arina).Dengan teliti aku mengetikan link nya untuk membuka pengumuman
Deg
Deg
Deg
Deg
"Gimana kak?" Sahut ibuku dari dapur. Ya ibuku lebih suka memanggilku kakak ketimbang dengan nama.
"Mmmmm itu aku..." jawabku terbata-bata dengan wajah pucat
"Kenapa ih??? Bikin penasaran aja"
"Alhamdulillah Rin keterima" ucapku girang
"Alhamdulillah,yaudah dari sekarang kamu harus siapin apa aja yang harus dibawa. Terus kamu harus jaga kesehatan,sekarang kamu jauh dari jangkauan mamah sama ayah. Inget jaga nama baik keluarga juga" ucap mamah penuh arti.
"Iya mah.. makasih ya ini juga berkat doa mamah" balasku sambil memeluknya.
"Mmm mah aku mau ijin ketemu sama Anisa ya,gak sampe malem kok" ucapku merayu
"Ya udah sok..tapi inget jangan sampe magrib belum di rumah"
"Siap bosku" jawabku sambil berlalu mengambil kunci mobil
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Assalamualaikum Rin,maaf ya telat udah lama kah nungguin akuhhhh??" Ucapnya tanpa dosa
"Waalaikumsalam.... hmm kebiasaan kamu mah ngaret mulu"
"Eh Aira sama Rendra gak ikut?" Tanya Anisa
"Tadi sih udah aku kabarin,nanti bentar lagi juga datang kok"
Tidak lama kemudian datang Aira disusul dengan Rendra
"Halllloooo WhatsApp gengs" Ucap aira dengan suara khas nya
"Dateng tuh Assalamualaikum Ra,bukan WhatsApp WhatsApp" Sahut Faiz yang ternyata ikut dengan Rendra
"Eh ada Faiz juga,sini sini cepetan gabung"
"Eh mau pesen apa? Mau sekalian makan atau cuma pesen minum nya aja?" Tanyaku kepada mereka yang mulai sibuk dengan handphone nya masing-masing
"Aku mah ikut aja deh,terserah kamu rin"
"Aku juga"
"Aku juga"
"Aku juga"
"Hm kebiasaan" aku pun beranjak dari tempat dudukku untuk memesan makanan.
.
.
.
Pesanan kami pun datang,kemudian kami langsung menyantapnya. Apalagi Faiz jangan ditanya lagi.
"Eh Rin,gimana kamu keterima?" Tanya rendra
"Alhamdulillah Ndra aku keterima,kamu?"
"Alhamdulillah aku juga keterima"
"Alhamdulillah berarti kita satu universitas dong" jawabku girang,setidaknya nanti di kampus ada sahabat yang akan selalu mengisi hariku di masa masa adaptasi,walaupun mungkin kesananya kita akan jarang bertemu karena kita beda fakultas. Aku keperawatan,dan Rendra ambil Bisnis.
"Kalian keterima juga kan?" Tanyaku
"Alhamdulillah aku juga diterima Rin" Ucap Annisa
"Alhamdulillah aku juga diterima" Sahut Faiz
"Kalau kamu gimana Ra?" Tanya Rendra
"Kalau aku yang deket aja Ndra,Alhamdulillah aku juga keterima" Jawab Aira
"Alhamdulillah,semoga bisa sukses dengan jalannya masing-masing ya" ucapku penuh harap
"Aamiin" ucap kami bebarengan
Karena hari sudah sore,jadi kami memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing. Aira pulang dengan aku karena tadi Aira kesini menggunakan taxi, Anisa dijemput taxi langganannya dan Faiz diantar oleh Rendra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Setiap Waktu
RastgeleImaginasi nya yang berharap bisa hidup bersama membuat cerita hingga ajal menjemput,tapi apa semua harapannya sia-sia bahkan untuk melirik pun sepertinya enggan. Tapi ingat Allah maha sebaik-baik pengatur rencana. Ketika kata Allah bersatu maka akan...