"Ndra itu kan?"
Ya,benar.. dia adalah dia yang kuharapkan kembali,tapi bukankah dia akan menjadi??? You know lah. Tapi kenapa sekarang seragamnya ber jas dan ber dasi??
Kejadian hari ini membuatku penasaran. Seperti hidup diantara banyaknya puzzle yang harus aku susun agar tahu jawabannya. Diperjalanan pulang tadi aku tidak seperti biasanya,seperti berceloteh ria,yaaaa pokoknya hari ini aku lebih banyak melamun.
"ARINA!!!!!!!" Suara rendra memekakkan telingaku
"Apaan si,pake teriak-teriak segala" ucapku
kesal"Dari tadi di panggilin gak nyahut-nyahut,awas kesambet" jawabnya tak kalah kesal. Aku hanya diam tidak menanggapi ucapannya,,,,,ah sosok tadi terus terbayang dipikiranku. Bagaimana bisa dia memilih pekerjaan itu??
"Rendra,bukannya tadi yang ngisi seminar itu...."
"Alwi" ucapnya memotong pertanyaanku
"Kok kamu gak bilang si?" Jawabku sedikit berteriak. Rendra tega sekali tidak memberi tahuku
"Emangnya harus bilang? Aku gak mau usaha kamu buat lupain dia selama ini sia-sia gara gara aku cerita tentang dia ke kamu. Oh atau kamu emang masih berharap sama dia?" Jawabnya sedikit emosi. Untung saja mobil yang kami tumpangi sedang berhenti dilampu merah. Coba kalau tidak mungkin rendra akan membawa mobil dengan emosi. Rendra memang sudah kuanggap seperti kakak,dia juga orang yang paling tau perjalanan aku melupakan dia,makanya dia bersikap seperti ini.
Aku hanya bisa diam,ucapannya sangat menampar diriku. Tapi benar,apa mungkin aku belum bisa melupakan Alwi??. Ah rasanya aku ingin menghilang saja. Hanya ada keheningan didalam mobil. Aku hanya diam disepanjang perjalanan sambil menahan tangis yang sudah akan tumpah jika saja mataku ini berkedip. Ya Allah semoga perjalanannya cepat sampai. lama sekali perjalanan dari kampus ke kosan kali ini. Soal aku yang minta diantar ke perpustakaan itu tidak jadi,aku sudah tidak mood.
"Rin,maafin aku ya tadi udah ngebentak kamu. Jujur aku kayak gini karena peduli sama kamu" ucapnya penuh penyesalan saat mobil kami sudah sampai didepan kosan
"Rin,jangan marah atuh ih. Sebagai permintaan maaf aku gimana kalau nanti malem kita pergi ke warung seblak favorit kamu. Tenang aku yang bayarin" bujuk rendra karena aku tidak menanggapi omongannya
"Serius?? Awas ya janji" ucapku semangat,bagaimana tidak semangat itu tuh makanan favorit aku banget. Lagian udah lama juga aku tidak makan seblak favoritku dikarenakan sibuk dengan skripsi.
"Iya janji. Denger seblak aja langsung" ucapnya terkekeh
"Biarin wleee" balasku sambil menjulurkan lidah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku sudah rapih dengan baju pilihanku. Gamis berwarna coklat dan kerudung pashmina hitam,ditambah dengan sling bag yang selalu aku bawa kemana-mana. Manis sekali aku malam ini,celotehku sambil terkikik sendiri (serem yaa untung bukan malam jum'at).
"Rendraa,Rendraa" ucapku memanggil Rendra, pasalnya tadi dia aku WhatsApp tidak membalas.
"Apa rin berisik banget deh" ucap suara dibalik pintu
"Widiiiiih mau kemana udah rapi aja" aku melongo dibuatnya, rendra lupa dengan janjinya
"Ish kamvret yaa..tadi kamu siang janji mau traktir aku di warung seblak" ucapku kesal
"Astagfirullahaladzim,aku lupa rin beneran. Bentar-bentar aku siap-siap dulu" jawabnya tanpa dosa
"CEPETAAAAAN GAK PAKE LAMA"
![](https://img.wattpad.com/cover/162815019-288-k439096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Setiap Waktu
RandomImaginasi nya yang berharap bisa hidup bersama membuat cerita hingga ajal menjemput,tapi apa semua harapannya sia-sia bahkan untuk melirik pun sepertinya enggan. Tapi ingat Allah maha sebaik-baik pengatur rencana. Ketika kata Allah bersatu maka akan...