Maincast : Park Jimin
Genre : Angst
Length : 530+ words
Disclaimer : Park Jimin is belong to God, this story is belong to me.
Rating : Teen...
Sepanjang Jimin mengingat, ia hanya menangis sekali saja. Itupun karena kucing kesayangannya meninggal.
Jimin terbiasa tersenyum, sampai-sampai rasanya akan ada yang kurang jika gurat itu tak terukir di wajahnya.
Pemuda bersurai kelabu itu suka sekali menghabiskan malam bersama teman-temannya. Jimin bukan sepenuhnya orang baik.
Lagipula, mana ada orang yang benar-benar baik pada zaman ini? Mereka bukan malaikat.
Jimin tentu sudah sering menghisap rokok, meminum berbotol alkohol di pesta cuma-cuma, atau yang lebih parah melakukan ONS dengan mantan kekasih sahabatnya.
Jimin itu manusia kotor namun bersembunyi di balik topeng yang ia lukis sebegitu apik.
Ia menyukai perhatian. Ia ingin selalu jadi objek yang dielukan.
Ia pikir ia memiliki dunia di genggamannya. Hanya dengan bermodal senyuman dan tawa renyah yang selalu diandalkan. Jangan lupa bonus muka tampannya.
Seingatnya, ia selalu dibicarakan orang-orang. Tapi, semua itu pujian. Tak ada yang berani mencemoohnya karena orang kira mencemooh seorang Park Jimin yang tanpa cela itu sungguh perbuatan dosa.
Ia mungkin kotor, namun di masa ini kotor sepertinya justru dijadikan teladan. Diagung-agungkan selayaknya raja.
Tak ada yang tak kenal Park Jimin. Mahasiswa terbaik yang selalu mendapat beasiswa dan berperan aktif dalam organisasi kampus.
Namun, seolah kepalanya baru saja dihantamkan pada tembok, ia terbangun dari mimpi hidupnya. Merosot begitu jauh. Jatuh.
Park Jimin hancur saat semua atensi itu berubah merajam dirinya. Saat desas-desus tentang ia menderita komplikasi karena terlalu menyatu dengan dunia malam menyebar.
Semua orang perlahan membuangnya. Jimin lelah berpura-pura biasa saja di saat semua orang mendadak membuat sekat yang kentara.
Jadi, di malam yang tak terlalu dingin ini, pemuda 23 tahun dengan setelan khas rumah sakit itu memandang kosong jendela ruang inapnya. Menyelami tiap ingatan akan dirinya sebelum ini. Masih berusaha bercerita tentang nelangsanya hidup pada pemuda ringkih di samping kasur rawatnya.
Kim Taehyung. 23 tahun. Penderita AIDS yang baru 5 hari menjadi teman sekamar Jimin.
"Manusia itu lakon paling andal yang pernah ada. Ia pandai bersandiwara, hingga kadang sandiwara itu terlalu membuat silau hingga membinasakannya. Jujur saja, kurasa aku lakon paling licik yang pernah ada. Selalu berusaha membuat alur ceritaku sendiri, tak mau ada sesuatu yang kurang. Semuanya harus seperti apa yang kuinginkan. Namun, nyatanya hidup bukanlah perkara yang bisa kutanggung sebegitu mudah. Dan dunia kini telah menghukumku, menghukum kita. Kim Taehyung, aku hanya ingin bilang, jangan menjadi terlalu andal bersandiwara. Karena kau tidak akan tahu kapan lampu sorot itu membunuhmu."
....
Maaf kalau paragraf terakhir panjang banget :"
Ada yang bisa memahami part ini?
Jadi, kacoo mau mengangkat tentang problem jaman sekarang. Tentang bagaimana seseorang dengan sekuat tenaga merubah dirinya, berpura-pura agar bisa berbaur dengan baik.
Jujur saja, menurutku semua orang pasti bersandiwara dalam hidupnya. Kita tidak akan bisa hidup tenang tanpa pandangan orang di luar sana. Kita harus hidup mengikuti aturannya, perintah mereka. Seolah itu memang sebuah kewajiban. Dan kita tanpa sadar menuruti hal itu. Merasa marah namun berpikir bahwa itu memang benar adanya.
So, kacoo cuma mau menyentil sedikit kesadaran diri masing-masing. Bahwa this is your life, not them. You rule yourself. Don't be easy to oscillate.
Love yourself, love myself.
With Luv,
A-taesthetics💜
KAMU SEDANG MEMBACA
sεяεηε.
Fanfiction[ ғℓαsнғιcтιση ωιтн втs мεмвεя ] αdα вєrjutα αksαrα untuk ungkαpkαn rαsα. mєnulís αdαlαh pєrwujudαn dαrí híвurαn pαlíng mєnчєnαngkαn. íní tєntαng вєвєrαpα hαl чαng tαk mαmpu αku ucαpkαn, tєntαng pєlíknчα duníα dαn kєjαmnчα tαkdír. Started On Septemb...