Gwen POV
Dengan langkah terpincang-pincang, aku terus menyeret kakiku ke asrama yang berada di AI
Setibanya di depan kamar asramaku, aku pun masuk dan membereskan semua barang-barang ku
Okey ini sangat menyebalkan, aku sangat membenci yang namanya pindah pindah, apalagi membereskan segala sesuatu yang sebanyak ini
Ku tarik nafasku dalam dalam dan berharap semoga ada orang suka rela yang ingin membantuku
Ceklek
Tiba tiba pintu kamarku terbuka, aku terlonjak kaget
"Ck, kau sudah gila Gwen?!" geram si pembuka pintu dengan tidak tahu dirinya
"Ck, apakah kau tak mengenal sopan santun Ms. Peytra?" desisku kejam
Oh ayolah aku tak semengerikan itu
"AKU TAK PEDULI!!! DASAR KAU TEMAN TAK BERGUNA!!" umpatnya lalu menendang perutku dengan sangat kuat
Dan pastinya dengan secepat kilat aku pun terpelenting dari sana
Oh malang sekali nasib gadis nerd ini
Tapi sebelum itu tolong jangan membully Kayla, yah dia adalah Kayla. Kayla Peytra.
Aku meminta kalian tak membullynya karena ini adalah bentuk kepeduliannya padaku
"Apa maksudmu?" tanyaku sambil berusaha bangkit dari lantai dingin ini
"Kau tanya apa maksudku? Seriously?" pekiknya tak percaya
"Kau sangat tak jelas, Kay," jawabku malas
Setelahnya aku melanjutkan kegiatan beberesku yang sempat tertunda
"Apa yang kau pikirkan, GWEN OVRA?!" ujar Kayla dengan menekan seluruh namaku
Okey, dia hampir saja memuncratkan air ludahnya.. untung saja itu hanya sekedar, HAMPIR.
"Apa yang kau maksud, Kay?" dengusku malas
"Kau gila, hah? Keluar dari AI hanya karna si tua bangka itu meremehkan mu? Kau bahkan mengambil keputusan tanpa berbicara denganku?!" geram Kayla
Ku tatap wajah Kayla lalu mengendikkan bahu acuh
"KAU KETERLALUAN, GWEN!" bentaknya marah
Okey, kali ini aku yakin 1000% bahwa aku memang sudah sangat keterlaluan
"Hey, trust me. Everything will be better," ucapku dengan nada meyakinkan
"You are the super stupid girl!" umpatnya kesal
"Yes, I am," ujarku dengan senyum tipis
Ku lihat mulutnya terus berkomat kamit mengumpat serapah segalanya
Tcak
Ku tutup koperku dan ku turunkan dari atas ranjang
"See ya," ujarku datar
"What do you mean, bi*ch?!" umpatnya lagi
"Aku harus pergi, Kayla. Kita bertemu lagi nanti," ujar ku malas
Okey, kehadiran Kayla sangat tidak membantu.. karena dia hanya terus mengumpat tanpa berniat membantu
"Tell me, are you crazy?" ujarnya tak percaya
"Of course the answer always, yes," jawabku malas
Ku tarik koperku dan melangkah pergi dengan langkah terseok seok
Sekali lagi jangan KASIHANI AKU!
Aku benci dikasihani
Author POV
Gwen keluar dari asrama dan dalam perjalanan semua agent menatapnya dengan berbagai macam tatapan
"GWEN!" teriak seseorang
Dengan gerakan lambat Gwen memutar badannya
Hap
Orang itu langsung memeluk Gwen
"Why?" tanya orang itu dengan nada sedih
"Because I do," ujar Gwen aneh
"Hey, kau bercanda?" tanya orang itu lalu melepaskan pelukan mereka dan mencengkram bahu Gwen
"Aku tak pernah melakukan lelucon yang konyol seperti ini, Kelvin Russel," ujar Gwen datar
"Kau tau? Kau akan diburu setelah ini," ujar Kevin dengan tatapan mengintimidasi
"Yeah, I know and in my knowledge all people must die," ujar Gwen enteng
"Are you kidding me?!" geram Kevin
"Kevin, aku hanya menjalankan tugasku. Aku hanya seorang manusia lemah yang berharap pada takdir, kalaupun aku diburu oleh para agent lapangan lain... Aku tak peduli, itu hak mereka. Tapi mari kita lihat apakah mereka sanggup menangkap ku atau tidak," ujar Gwen enteng
Kevin menjatuhkan rahangnya tak percaya
"Aku pikir kau sudah paham, Kevin. Terima kasih sudah mau menjadi partnerku, sampaikan salam ku untuk Kayla. Kelihatannya dia sangat marah," ujar Gwen lalu memberikan seutas senyum tulus dan setelahnya ia pergi dari sana
Sedangkan Kevin yang melihat kepergian Gwen hanya bisa meringis tertahan, "andai kau tau Gwen, bahwa semua ini hanya sebuah permainan bodoh yang menjeratmu dalam masalah besar yang lebih rumit," batin Kevin berseru
Hey guys :)
Balik lagi sama cerita absurd.:vAuthor gk ngerti jd yah gitu.;v
Yaudahlah yahByee ~
30Sep18.Gs
Revisi 25Nov2020