10. Pertolongan

1.7K 109 14
                                    

Arthur POV

Aku tengah menatap wajah damai yang sedang tertidur pulas di hadapanku ini

Entah ada masalah apa dengan dirinya, namun yang dapat kusimpulkan adalah
'Dia tengah kesulitan' Itulah kesimpulan yang kudapat setelah mengamati semua sisi wajahnya

Yah karena aku adalah orang yang sangat baik, jadi ku putuskan untuk menolong si nerd jelek ini

Mungkin aku akan memberinya tumpangan, tergantung dari sikapnya saat siuman nanti

"Hah, apa yang kau lewati hingga seluruh tubuhmu penuh luka?" Gumamku

Yah seluruh tubuh nerd ini penuh luka, dan untungnya aku yang baik melebihi malaikat ini sudah menolongnya dengan senang hati

Semoga dia tau berucap terima kasih. Oh ayolah Art jangan terlalu berharap pada nerd jelek ini

Saat aku akan berbalik dan mengambil selimut, tiba tiba kelopak mata si nerd bergerak gerak

"Cih," decihku malas

Gwen POV

Aku mendengar seseorang mengerutu dan saat mataku ingin terbuka orang itu malah berdecih

Hey apa maumu sebenarnya? Mengata ngatai orang yang tengah sakit? Dasar tidak tahu diri. Pengecut!

Kalau saja aku sanggup membuka mataku dan berteriak seperti itu aku pasti akan bangga

Saat aku sedang berusaha membuka kelopak mataku yang terasa berat, sebuah suara barinton membuatku bergidik

"Tak usah kau paksakan, jelek! Kau takan sanggup. Dasar sok kuat!" sinis orang itu

Aku dapat menebak siapa yang menolongku hari ini. Tentu saja Arthur. Oh sial sekali nasibku ini!

Setelah usaha yang cukup sia sia, akhirnya mataku dapat terbuka walau sayu

Kutatap sekeliling

"H-haus," gumamku

Aku tak berakting, tubuhku lemah dan aku merasa sangat dehidrasi

"Ck, bangun dan minumlah," sinis Arthur dengan kejam

Baiklah kau sangat mengujiku Mr. Dewnels!

Saat aku berusaha bangun tubuhku kembali ambruk

"Cih!" decihnya lagi

Ayolah kau terus mendecih sir! Geram batinku

Author POV

Arthur sangat jengah dengan tingkah Gwen dan dengan segera ia membantu mendudukan Gwen dan meminumkan Gwen air mineral

"Dasar keras kepala," gerutu Arthur

Gwen hanya terdiam, mukanya seputih kapas. "Kau sangat menyusahkan, jelek!" tekan Arthur

Mulut Gwen ingin bergerak dan membalasnya namun ia tak sanggup

"Aku tau kau akan melawanku dan aku merasa bersyukur karena kau sakit dan mulut cerewetmu itu berhenti berkotek layaknya ayam peternakan," ejek Arthur

Setelah membantu Gwen minum, Arthur pun memulai sesi interogasi

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Arthur

"Bukan urusanmu," jawab Gwen sangat lemah

"Kau sangat tidak tahu diri!" geram Arthur

"Cih," decih Gwen, walaupun Gwen mendecih suaranya bahkan seperti berbisik dan setelah mendecih ia menundukan kepalanya tak ingin bertatapan dengan Arthur

"Aku harap kau bisa pergi esok hari. Kau sangat menyusahkan," kata Arthur dengan kejam

"Ya," jawab Gwen malas tanpa menatap Arthur

"Apakah kau tak bisa menjawabku dengan menatap mataku, hah?" geram Arthur lalu mencengkram dagu Gwen kuat dan menganggkat dagu itu

Arthur terdiam ia tak bisa berkata kata saat melihat bibir pucat Gwen, kantung mata serta beberapa memar di muka bahkan tubuh Gwen

Gwen yang merasa tak nyaman pun menepis kasar tangan Arthur

"Jangan menyentuh ku!" ujar Gwen sarkas dengan suara lemahnya

Gwen POV

Aku tak tau mengapa, tapi aku merasa tak nyaman saat si pria kaya dengan tatapan mengintimidasi dan seringai mengerikan ini mencengkram daguku dan menatap intens wajahku

Aku merasa muak untuk dikasihani, melalui tatapannya itu! Aku muak dengan mereka yang menganggapku lemah! Aku muak, sangat MUAK!

"Bisakah kau pergi?" tanyaku pada Arthur

Sungguh aku tak peduli jika dia menganggapku tidak tahu diri dan tidak tahu malu, sungguh aku hanya ingin waktu untuk menyendiri

Kulihat matanya seolah menolak dan aku juga yakin ia pasti akan menolak

"Baiklah," ekspetasi memang tak sesuai realita, Arthur dia memilih mengalah melawan egonya

Aku bersyukur jika dia masih menghargai aku yah walaupun aku tak sepantasnya dihargai, ah bicara apa kamu Gwen? Ayolah cepat ambil tas mu dan minum obatmu! Agar malam ini kau bisa pergi

Aku memejamkan mataku dan dengan sekuat tenaga aku bangkit, berjalan menuju tas ranselku. Ku ambil obat yang biasa ku konsumsi ketika saat saat kritis. Ya obat ini juga yang selalu membantuku saat aku mengalami masa masa sulitku dalam menjalani misi misi berbahaya

Setelah mengambil beraneka pil obat, aku pun meneguknya satu persatu, setelah selesai aku segera naik ke ranjang dan memejamkan mataku. Sebentar lagi obatnya akan bereaksi dan yah benar obat ini langsung bereaksi dengan cepat

Aku merasa tubuhku sudah lebih baik, aku pun bangkit membunyikan tulang leherku lalu mengambil setelan hitam hitam yang berada di tas bawaanku

Setelah berganti, aku mengambil beberapa alat yang memang sudah ku punya sebelum masuk AI dan ketika aku menjalani misi misi berbahaya, beberapa alat ini adalah oleh oleh dari misi berbahaya yang sering ku jalani

Aku menyisipkan setiap alat yang dibutuhkan, aku menenteng tas dan koperku lalu keluar dari kamar itu. Namun belum 100% keluar dari kamar itu tatapanku terpaku pada sebuah simbol kecil di gagang pintu

Itu lambang itu arghh lambang itu seperti lambang "fox? Itu fly fox?" yang benar saja itu gambar rubah, rubah terbang? Seketika pikiranku mulai berkeliaran kemana mana namun ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal lain

Karena aku harus pergi dari tempat si pria sok kaya ini

Ya HARUS!!

Hey :v

Part kali ini agak panjang dikit hehhee :v
Maaf jarang up namanya juga sloup di ngertiin aja yah :)

Bye~

16Nov18.Gs


Revisi 25Jan21

THE NERD AGENT (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang