Arthur POV
Aku tengah menatap wajah damai yang sedang tertidur pulas di hadapanku ini
Entah ada masalah apa dengan dirinya, namun yang dapat kusimpulkan adalah
'Dia tengah kesulitan' Itulah kesimpulan yang kudapat setelah mengamati semua sisi wajahnyaYah karena aku adalah orang yang sangat baik, jadi ku putuskan untuk menolong si nerd jelek ini
Mungkin aku akan memberinya tumpangan, tergantung dari sikapnya saat siuman nanti
"Hah, apa yang kau lewati hingga seluruh tubuhmu penuh luka?" Gumamku
Yah seluruh tubuh nerd ini penuh luka, dan untungnya aku yang baik melebihi malaikat ini sudah menolongnya dengan senang hati
Semoga dia tau berucap terima kasih. Oh ayolah Art jangan terlalu berharap pada nerd jelek ini
Saat aku akan berbalik dan mengambil selimut, tiba tiba kelopak mata si nerd bergerak gerak
"Cih," decihku malas
Gwen POV
Aku mendengar seseorang mengerutu dan saat mataku ingin terbuka orang itu malah berdecih
Hey apa maumu sebenarnya? Mengata ngatai orang yang tengah sakit? Dasar tidak tahu diri. Pengecut!
Kalau saja aku sanggup membuka mataku dan berteriak seperti itu aku pasti akan bangga
Saat aku sedang berusaha membuka kelopak mataku yang terasa berat, sebuah suara barinton membuatku bergidik
"Tak usah kau paksakan, jelek! Kau takan sanggup. Dasar sok kuat!" sinis orang itu
Aku dapat menebak siapa yang menolongku hari ini. Tentu saja Arthur. Oh sial sekali nasibku ini!
Setelah usaha yang cukup sia sia, akhirnya mataku dapat terbuka walau sayu
Kutatap sekeliling
"H-haus," gumamku
Aku tak berakting, tubuhku lemah dan aku merasa sangat dehidrasi
"Ck, bangun dan minumlah," sinis Arthur dengan kejam
Baiklah kau sangat mengujiku Mr. Dewnels!
Saat aku berusaha bangun tubuhku kembali ambruk
"Cih!" decihnya lagi
Ayolah kau terus mendecih sir! Geram batinku
Author POV
Arthur sangat jengah dengan tingkah Gwen dan dengan segera ia membantu mendudukan Gwen dan meminumkan Gwen air mineral
"Dasar keras kepala," gerutu Arthur
Gwen hanya terdiam, mukanya seputih kapas. "Kau sangat menyusahkan, jelek!" tekan Arthur
Mulut Gwen ingin bergerak dan membalasnya namun ia tak sanggup
"Aku tau kau akan melawanku dan aku merasa bersyukur karena kau sakit dan mulut cerewetmu itu berhenti berkotek layaknya ayam peternakan," ejek Arthur
Setelah membantu Gwen minum, Arthur pun memulai sesi interogasi
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Arthur
"Bukan urusanmu," jawab Gwen sangat lemah
"Kau sangat tidak tahu diri!" geram Arthur
"Cih," decih Gwen, walaupun Gwen mendecih suaranya bahkan seperti berbisik dan setelah mendecih ia menundukan kepalanya tak ingin bertatapan dengan Arthur
"Aku harap kau bisa pergi esok hari. Kau sangat menyusahkan," kata Arthur dengan kejam
"Ya," jawab Gwen malas tanpa menatap Arthur
"Apakah kau tak bisa menjawabku dengan menatap mataku, hah?" geram Arthur lalu mencengkram dagu Gwen kuat dan menganggkat dagu itu
Arthur terdiam ia tak bisa berkata kata saat melihat bibir pucat Gwen, kantung mata serta beberapa memar di muka bahkan tubuh Gwen
Gwen yang merasa tak nyaman pun menepis kasar tangan Arthur
"Jangan menyentuh ku!" ujar Gwen sarkas dengan suara lemahnya
Gwen POV
Aku tak tau mengapa, tapi aku merasa tak nyaman saat si pria kaya dengan tatapan mengintimidasi dan seringai mengerikan ini mencengkram daguku dan menatap intens wajahku
Aku merasa muak untuk dikasihani, melalui tatapannya itu! Aku muak dengan mereka yang menganggapku lemah! Aku muak, sangat MUAK!
"Bisakah kau pergi?" tanyaku pada Arthur
Sungguh aku tak peduli jika dia menganggapku tidak tahu diri dan tidak tahu malu, sungguh aku hanya ingin waktu untuk menyendiri
Kulihat matanya seolah menolak dan aku juga yakin ia pasti akan menolak
"Baiklah," ekspetasi memang tak sesuai realita, Arthur dia memilih mengalah melawan egonya
Aku bersyukur jika dia masih menghargai aku yah walaupun aku tak sepantasnya dihargai, ah bicara apa kamu Gwen? Ayolah cepat ambil tas mu dan minum obatmu! Agar malam ini kau bisa pergi
Aku memejamkan mataku dan dengan sekuat tenaga aku bangkit, berjalan menuju tas ranselku. Ku ambil obat yang biasa ku konsumsi ketika saat saat kritis. Ya obat ini juga yang selalu membantuku saat aku mengalami masa masa sulitku dalam menjalani misi misi berbahaya
Setelah mengambil beraneka pil obat, aku pun meneguknya satu persatu, setelah selesai aku segera naik ke ranjang dan memejamkan mataku. Sebentar lagi obatnya akan bereaksi dan yah benar obat ini langsung bereaksi dengan cepat
Aku merasa tubuhku sudah lebih baik, aku pun bangkit membunyikan tulang leherku lalu mengambil setelan hitam hitam yang berada di tas bawaanku
Setelah berganti, aku mengambil beberapa alat yang memang sudah ku punya sebelum masuk AI dan ketika aku menjalani misi misi berbahaya, beberapa alat ini adalah oleh oleh dari misi berbahaya yang sering ku jalani
Aku menyisipkan setiap alat yang dibutuhkan, aku menenteng tas dan koperku lalu keluar dari kamar itu. Namun belum 100% keluar dari kamar itu tatapanku terpaku pada sebuah simbol kecil di gagang pintu
Itu lambang itu arghh lambang itu seperti lambang "fox? Itu fly fox?" yang benar saja itu gambar rubah, rubah terbang? Seketika pikiranku mulai berkeliaran kemana mana namun ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal lain
Karena aku harus pergi dari tempat si pria sok kaya ini
Ya HARUS!!
Hey :v
Part kali ini agak panjang dikit hehhee :v
Maaf jarang up namanya juga sloup di ngertiin aja yah :)Bye~
16Nov18.Gs
Revisi 25Jan21