Fragment | 1

54 4 2
                                    

/partner/


Disaat semua siswa paling menghindari ruangan bimbingan konseling, justru ada seorang siswa yang kerap kali datang dengan berbagai masalah. Skylar Indra Astina, siapa yang tidak mengenal cowok itu, seantero sekolahan pun sudah tidak asing lagi dengan namanya.

"saya capek, rohani, hayati, semuanya, saya nggak tahu harus dengan cara apa biar kamu ini bisa berubah! kamu nggak kasihan sama kedua orang tua kamu?! nggak ada perubahan sama sekali." suara bariton Pak Bambang menggema diseisi ruangan, tak membuat yang dimarahi takut sedikitpun justru malah mengembungkan kedua pipinya

Skylar masih diam, mendengarkan ocehan bapak bapak didepannya dengan malas

"kamu mau saya keluarkan?!" sentaknya

"apa?" Skylar sontak menoleh dengan wajah datarnya "saya nggak salah denger pak?"

mengeluarkan anak pemilik sekolah tentu bukan perkara yang mudah, tapi kalau sudah masuk buku hitam namanya, sekolah pun enggan mengurusi. "kamu tau, kamu nggak ada nilai mata pelajaran sama sekali, apa jadinya kalau nanti kamu lulus karena terpaksa? mau jadi apa kamu Skylar. Mau seperti penyamun? mau jadi tukang becak? harta orang tuamu tidak menjamin kamu akan sukses kelak nak,"

Skylar masih diam di tempatnya

"saya kasih kamu kesempatan, kalau kamu tidak mau di bina gurumu disekolah ini silahkan buat sekolahan dan peraturan sendiri." Pak Bambang mengatur napasnya yang mulai tidak karuan "mau tidak?"

terdengar dengusan pelan dari cowok itu "iya pak."

"saya kasih kamu pembimbing privat karena kamu sudah banyak ketinggalan materi." kata Pak Bambang "tidak ada penolakan,"

terdengar langkah kaki disekitar koridoor dan knop pintu yang diputar perlahan, membuat kedua lelaki itu menoleh "permisi pak?" suara lembutnya menyapa "saya dipanggil?"

"ah iya kamu, masuk," kata Pak Bambang

gadis itu masuk kemudian berdiri tak jauh dari Skylar, "ada apa ya pak?" tanyanya lagi memastikan

"kamu mau kan jadi pembimbing Skylar?kalau dalam waktu sebulan kamu bisa membantu ketertinggalan anak ini beasiswamu akan diperpanjang sampai kamu lulus bagaimana Istar?"

"apa pak?" Skylar tersentak, kemudian melirik gadis itu sebentar "dia jadi pembimbing saya?" tanyanya serius

"saya sudah mempertimbangkannya matang matang, kamu harus setuju,"

Istar masih diam ditempatnya, tidak percaya dengan perkataan Pak Bambang barusan. Bukannya tidak sanggup tapi dia harus berfikir berulang kali sebelum berurusan dengan Skylar si biang onar. Istar adalah siswi yang pintar di SMA Astina Jaya, maka dari itu dirinya dipercaya oleh Pak Bambang untuk membimbing Skylar, selain pintar Istar juga termasuk perempuan yang lembut.

Skylar hanya diam, justru gua bakal bebas kalo cewek yang ngajarin katanya dalam hati

"bagaimana Istar?" tanya Pak Bambang

Tampang Istar menjadi bingung saat Pak Bambang menanyainya "eh i-ya pak saya mau jadi pembimbing kak Skylar,"

"bagus, silahkan kalian tanda tangan disini,"

FragmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang