/feel something/
Lelaki itu terus menerobos jalan-jalan yang dipenuhi kendaraan, sesekali ia melirik kearah spion, memperhatikan gadis dibelakangnya yang sangat tenang. Ia mempercepat laju motornya memasuki sebuah gang kecil di pertigaan jalan, membuat Istar mengernyitkan dahi kebingungan, bukankah jalan menuju rumahnya masih lurus?
"mau kemana? salah jalan Sky." ucapnya agak keras, berusaha mengalahkan suara knalpot motor lelaki itu
Skylar hanya diam, kemudian kendaraan beroda duanya berhenti di depan warung makan kecil dipinggir jalan yang nampak ramai dengan anak-anak kecil dan suara shalawat dari masjid yang tidak jauh dari warung makan itu. Skylar melepaskan helm yang ia pakai dan menaruhnya diatas tangki motor. Lelaki itu menarik tangan Istar, mengajaknya duduk di bangku dekat gerobak yang bertuliskan nasi goreng.
"mau pesen apa mas mi apa nasi?" tanya bapak-bapak yang Istar yakini si pemilik warung makan ini
Skylar menyenggol tangan Istar dengan maksud bertanya
"a-aku nggak lapar." katanya berbohong, padahal gadis itu sudah kelaparan sejak tadi karena ia belum makan apapun.
"tadi pas lo tidur gua denger cacing lo konser tuh."
Istar memasang ekspresi terkejut, dengan bola mata sedikit melebar. yaampun? serius? batinnya tidak percaya. Mendadak ia merasa malu dengan lelaki disebelahnya ini, ia berbalik memunggungi Skylar, entahlah Istar ingin cepat pulang kerumah rasanya.
"nasi aja deh." katanya pelan membuat Skylar menahan tawa
Skylar langsung memesankan dua nasi goreng kepada bapak tadi. Lalu ia menoleh kearah Istar yang saat ini memunggunginya
"santai aja kali, gua cuma bercanda." lelaki itu tertawa pelan, "gua tau lo belom makan karena bekal lo tadi gua ambil." tambahnya lagi membuat Istar langsung menoleh dan memasang ekspresi tidak suka
"aku malu."
"iya maaf."
"kamu sering makan disini?" tanya Istar
"iya, kadang, kalo bude lagi nggak masak."
"bude? kamu dimasakin bude? mama kamu emangnya gak masakin kamu ya." tanya Istar penasaran sambil memperhatikan lelaki disebelahnya.
"gak punya mama." lelaki itu menatap mata Istar sebentar.
"seriously? kamu berarti sun go kong dong, lahir dari batu." Istar tertawa sebentar, tawanya langsung berhenti saat menyadari ada ekspresi yang berubah dari Skylar. Gadis itu merasa bersalah atas ucapannya kemudian menutup mulutnya rapat rapat, "maaf, aku cuma bercanda." ucapnya dengan nada penuh penyesalan
"nggak apa, mama udah nggak ada." lelaki itu tersenyum miring
Makanan yang mereka pesan sudah datang, Istar benar benar sudah kelaparan sore ini, ia langsung mendekatkan piringnya.
"Makan yang banyak ya biar cepat besar." kata Skylar sambil mengacak poni Istar dengan gemas. Diperlakukan seperti itu, Istar merasakan hal aneh, jantungnya mendadak berdebar tidak karuan. Mendadak ia kehilangan nafsu makannya. Rasanya ia seperti sedang menonton drama romantis sendirian. Baru pertamakali. Dalam hidupnya.
"I-iya."
Tidak banyak yang terjadi setelah itu, mereka menghabiskan makanannya, kemudian meminum teh hangat yang dipesan Skylar. Setelah selesai Skylar langsung membayar semuanya, dan membuat Istar merasa tidak enak dengan kebaikan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragment
Teen FictionSkylar pernah berkata bahwa Istar adalah bintang yang paling terang, bintang yang selalu bersinar saat pekatnya malam membungkus cakrawala, bintang yang selalu memeriahkan langit disetiap malam dan bintang yang tidak pernah pergi meninggalkan langit...