Question

162 34 3
                                    

"JAWAB JIMIN!" seru Jin.

"IYA! AKU MENYUKAINYA, GADIS YANG SEJAK AWAL AKU LIHAT. EUNHA!" jawab Jimin.

Krieet...

Kedua laki-laki itu menengok tepat di pintu masuk rooftop. Mata mereka membulat sempurna dengan pemandangan yang tak terduga itu. Tampak Eunha menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya sambil berjalan terseok disertai air mata mengucur melewati pipi chubbynya.

"E... Eunha." ucap Jimin lirih.

Dengan segera Jimin berlari menghampiri Eunha dan membawanya ke dalam pelukannya. Eunha kini meluapkan suara tangisnya di dada Jimin sambil sedikit memukul-mukul dadanya sendiri.

"Yak! BODOH! Kenapa kau melakukan itu padaku? Kenapa kau bisa sampai membenci temanmu karena aku? Kenapa aku yang menjadi titik masalah di sini?" ujar Eunha diselai tangisnya.

"Eunha, maafkan aku." kata Jimin lirih.

"Sakit... sakit Jimin... sakit... " ucap Eunha terus memukul dadanya.

Jimin memegang tangan Eunha agar dia tak lagi memukuli dadanya sendiri. Jimin sangat tahu perasaan Eunha sekarang dilihat dari cara menangisnya.

"Jimin! Kuberi kau waktu berbicara dengan Eunha." ucap Jin menepuk bahu Jimin.

Jin pun berlalu meninggalkan mereka berdua. Kini hanya tersisa dua makhluk itu saja bersama angin yang membelai rambut hitam mereka.

Eunha sudah agak tenang sekarang bahkan sudah tidak menangis. Jimin masih memeluknya erat, kemudian mencoba melepaskan pelukannya. Betapa terkejutnya Jimin saat Eunha lemas tak berdaya dan jatuh di pangkuan Jimin. Dengan segera Jimin menggendong Eunha ke UKS.


::::::


"Eh, Jimin dan Jin hyung di mana?" tanya RM.

"Iya, bel masuk sudah berbunyi." tambah JHope.

Jin datang dengan wajah kusutnya dan menduduki kursinya.

"Jin hyung, di ma... "

"Ada urusan, sebentar lagi juga kembali." sahut Jin.

"Kenapa denganmu? Seperti semangatnya hilang saja." ucap Suga.

Jin tak mempedulikan pertanyaan dari kawan-kawannya itu dan memilih menatap ke papan tulis yang masih kosong.

::::::

"Eunha ke mana sih?" gumam Sowon. "Eh, tasku belum tertutup, ya?"

Sowon mencoba membenahi zippernya, namun pandangannya tidak melihat benda yang biasanya selalu ada di tas bagian depannya itu. Sowon mencoba mencari-cari ke seluruh isi tas sampai bagian paling dalam, tetapi tetap saja tidak ketemu. Sowon mengacak rambutnya dan merengek.


::::::



"Di mana aku?" ucap Eunha lirih.

"Eunha... Eunha apa kau baik-baik saja? Aku khawatir denganmu." sahut Jimin tiba-tiba.

"Jimin? Kenapa kau di sini?" Eunha mencoba duduk.

Jimin membantu Eunha memosisikan tubuhnya untuk duduk di tepi ranjang UKS.

"Apa sudah waktunya belajar?" tanya Eunha lagi.

"Iya, kenapa? Sebaiknya kau kembali nanti istirahat kedua, aku takut kau masih belum kuat."

"Aku ini gadis yang tangguh, Jimin!"

Eunha turun dari ranjang dibantu Jimin. Jimin ingin membantu Eunha ke kelas, tetapi Eunha memberi isyarat kalau dia bisa berjalan sendiri. Jimin pun hanya mengikuti Eunha dari belakang.

Faceted Love [SOWJIN ^ EUNKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang