Chapter 7 : Surat

2 5 0
                                    

Aku pun sudah mengikati perjanjian cinta dan inilah aku pertama kali merasakan kesungguhan cinta sebenarnya. Kebahagiaan dan rasa ingin menjaga cinta ini, mungkin ku buat kenangan cinta ini mungkin dengan mengasihkan sebuah hadiah Bungan atau suprise sebuah cincin atau kita jalan-jalan untuk mendapatkan kenangan mungkin akanku lakukan seperti cinta yang ku lihat Dimana-mana. Akankah cintaku bertahan dengan besar seperti pohon di guyur dengan hujan, makanya itu supaya cinta kita bertahan mungkin kita saling membahu menjaga pohon ini. Dan jika cinta ini hancur bagaimana?. Mungkin kita tidak saling memegang tangan untuk menjaga pohon dari jurang.

Akanku tulis surat ini, awalnya aku tidak mau menulis karena aku tidak pandai menulis daripada dibandingkan aku lebih mendingan menggambar, tapi yasudah lah akan ku tulis di atas kertas ini dengan sentuhan tinta hitam, mudah-mudahan Clara senang membacanya?.

"Hai si manis hujan Clara, kamu ingin jalan-jalan bersama? Jika Kamu tidak mau, gapapa kok mungkin lain kali, kamu tau gak Clara aku terpaksa Menulis, karena aku ingin bersamamu selamanya,maaf ya tulisan yang jelek ini maklum tidak pandai menulis tapi pandai menggambar. Clara hujan bilang dari telinga aku dia kangen dengan kita, dia ingin melihat kita?maaf Clara itu cuma khayalanku saja mana mungkin hujan bisa berbicara sih hehehe,tapi kalo benar gimana?mungkin dia emang benar-benar kangen dengan kita padahal semalam kita abis ke taman masa udah kangen saja sih mungkin aku yang kangen, kamu tau gak kenapa aku nulis surat ini? jawabannya jelas tentu kamu menunggu surat kuasa lebih lama lagi, saat kita menunggu hujan.ini saja surat ku tulis, surat ini pertama kalinya aku buat dan sampai muka berkeringat sekujur tubuh untuk menulis surat ini, semoga kau senang membacanya, jangan lupa bacanya pake hati ya supaya surat ini sampai ke hati kamu".Leo mengirim surat ke kantor pos, dan menunggu balasan dari Clara apakah tawaran pergi jalan-jalan diterima dan mudah-mudahan Clara senang membacanya.

Setelah berapa hari kemudian surat dari Leo telah sampai ke rumah Clara.

"Non Clara ada surat buat non".
Teriakan bibi membawa surat ke Clara.

"Dari siapa Bi".tanya Clara

"Bibi gak tau non, coba non cek dulu".ucap bibi sambil melangkah ke arah ke dapur."terimakasih kasih Bi".Clara pun langsung bergegas ke arah ruang kamarnya.
"Sama-sama non Clara".ucap bibi dari dapur

Dari siapa ya?. mungkin akan ketahuan saat ku baca."cie cie cie anak bunda dapat surat nih".timpal bunda ke Clara
"Apaan sih bunda".kata Clara sambil memasuki kamarnya, aduh kurang kerjaan benar yang kirim surat ini, dan clara pun membuka kertas surat itu. Dan Clara pun tersenyum tipis melihat isi surat ini, dan ternyata dari Leo?. Dia gak bisa nulis sok-sokan buat menulis, dasar dah kak leo,Clara pun membalas dengan menelpon Leo.
Alhamdulillah ada telepon pasti Clara berarti dia setuju dong.

"Hallo Kak Leo".

"Hallo Clara".

"Sudah terima suratnya, semoga senang ya, dan jangan lupa jangan protes dengan tulisan ku ya".tanya leo di telepon

"Udah kok kak Leo, tulisannya jelek tapi isinya cakep benar, mau diajarkan tulis gak?".

"Kan aku bilang jangan protes, tapi benar nih mau diajarin nulis".

"Tentu".

"Berarti hari ini kita jadi ke taman kan kamu balas". sontak mengajak Clara ke taman.

"Iya".

"Aku jemput ya, sampai jumpa Clara".

"Sampai jumpa juga kak Leo".

Percakapan di handphone Clara dan Leo pun berakhir dan Leo pun menjemput Clara dari rumahnya dengan Vespa birunya.
Hari aku masih bersama dengan dia, mungkin lain kali tidak bersama dengan dia, tidak aku akan selalu mengingat namanya?.suara hembusan angin dari Vespa Leo yang berlalu kencang.

Sampai di rumah clara dan dia pun sudah menungguku di halaman depan dengan wajah begitu manis membuatku ingin bersama dia terus-menerus.

"Hai Kak Leo".kali ini aku yang mengucapkannya pertama

"Hai Clara, udah nunggu lama ya".ucap Leo

Dan tiba-tiba muncul bunda dari pintu masuk dan menghampiri berdua.
"Eh ada den Leo, ayo mampir dulu ke rumah".bunda sambil menarik tangan Leo."Ayo Buruan den Leo makanannya ke buru dingin".jam pukul 12 siang Leo dan keluarga Clara berkumpul untuk makan siang.

Seperti angin apa ini tiba-tiba saja gue udah kaya bagian dari keluarga Clara saja,amin amin amin, bunda terlalu baik denganku dan aku belum mengenali bunda ku yang baik kepada Clara.

"Den Leo kok bengong,ayo makanannya jangan dilihatkan mulu nanti malu dia".timpal bunda sambil  mengambil ayam ke Leo."nih bunda kasih Misi untuk abisin makanan itu atau tidak boleh bawa Clara jalan".ancam bunda ke Leo seperti raja yang memberikan misi penting ke prajurit.

"Baik bunda".sambil melahap makanan yang diberikan kepada bunda Clara.

"Kamu lapar ya Leo, apa belum makan dari rumah".tanya bunda

"Iya bunda lagipula ini misi penting bagi Leo untuk mendapatkan ratu dari bunda". Jawab Leo sambil melahap dengan cepat dengan tangan kanan sendok beserta nasi dan tangan kiri sebuah ayam goreng, bunda dan Clara tertawa melihat Leo seperti anak kecil yang diberikan makan.

"Bunda, Clara orangnya pemalas tidak".sontak Leo bertanya dan membuat mereka sontak terkejut

"Ish kak Leo si Clara itu rajin dia bantu bunda". sambil tersenyum tipis.
"Kamu tahu tidak yang buat makanan ini dibuat siapa".tanya bunda

"Siapa bunda".ucap Leo

"Ini buatan Clara, katanya spesial buat orang yang dia sayangi".ketus bunda dan Clara tersipu malu atas ucapannya bunda

"Apaan sih bunda".kata Clara sambil membuang muka ke Leo, dan Leo pun menghampiri Clara dengan wajahnya yang dekat dengan Clara.
"Emang Clara bisa masak bunda".ucap Leo sambil tersenyum tipis

"Bodo amat". cuek clara

"Ayo loh Leo bunda gak ikut-ikutan".timpal bunda sambil menjauh dari Medan pertempuran pasangan muda.

"Maafin ya Clara".sambil menunduk kepala dan Clara pun cuek tanpa suara sekata pun untuk meminta maaf Leo

"Mau kemana, jadi ke taman gak".tanya Leo dan Clara pun pergi ke taman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Suka Hujan, Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang