Dia

8 0 0
                                    

Pagi harinya Jung Aera dan Kim So Hyun berangkat ke kampus bersama.

"Kau tahu So Hyun-a?"

"Tidak !"

"Ya!! Kau pagi2 sudah menyebalkan sekali >_<."

"Hei Aera-a, kau hari ini bahagia sekali ya.. apa jangan2 kau sudah punya pacar yaa?? Iya??". Kaya So Hyun sangat antusias.

"Apa??? Tidaak !!! Aku hanya sedang bahagia saja ^_^."

"Kau tahu? Aku sekarang menjadi penyanyi di kafe tempat ku bekerja". Lanjutnya.

"Jjinjja? Bagaimana bisa?". Kata So Hyun terkejut. Dia tahu betul kemampuan Aera dalam bernyanyi. Dulu saat mereka masih SMP Aera sering sekali mengikuti ajang menyanyi. Tapi sayang, karena sesuatu hal dia tidak mendapat kepercayaan dirinya dalam bernyanyi. Dengan pernyataan Aera kepadanya, membuat ia bertanya. Bagaimana dia menemukan kepercayaannya kembali?

"Itu terjadi begitu saja, kau tahu? Penyanyi di kafe ku itu sudah lama berhenti. Karena belum menemukan penggantinya jadi aku mencoba untuk bernyanyi kembali". Jelas Aera.

"Kau tidak takut lagi?". Tanya So Hyun.

"Tidak, aku mendapat kepercayaan diriku kembali." Kata Aera tersenyum.

"Siapa? Siapa yang membuat mu seperti ini?" Tanya So Hyun heran. Bukan apa2, So Hyun hanya ingin tahu apa yg terjadi dengan Aera. Ia benar2 sangat senang mendengar Aera mau bernyanyi kembali.

"Seseorang, seseorang yang tak pernah aku bayangkan sedetik pun. Bahkan mungkin aku tidak suka padanya." Kata Aera tersenyum.

"Kau harus segera ceritakan. Oke??". Kata So Hyun gembira.

"Kau akan tahu sendiri So Hyun-a." Tatap Aera.

Mereka mengakhiri pembicaraannya karena kelas sebentar lagi dimulai.

Disisi lain....

Alunan musik lagu DNA menggema didalam sebuah ruangan untuk latihan Dance member BTS.

Gokjonghaji ma love
I modun gon uyoni aninikka
Urin wanjon dalla Baby
Unmyongul chajanen durinikka

Ujuga senggin gu nalbuto gyesok
Muhani segirul nomoso gyesok

Urin jonasengedo, ama dum sengedo
Yongwonhi hamkkenikka

I modun gon uyoni aninikka
Unmyongul chajanen durinikka
DNA

"Hyung.. kau tampak semangat sekali hari ini." Kata Jungkook kepada salah satu Hyungnya.

"Setiap hari memang aku bersemangat ." Kata pria berkulit albino itu.

"Iyayayayaya.." kata Jungkook.

"Ponsel mu belum ketemu?". Tanya Jin. Selesai latian mereka biasanya mengobrol santai di ruang latian.

"Belum. Gadis itu tak pernah memberi kabar. Bahkan ponsel ku tidak aktif sama sekali." Jungkook benar2 sudah kehilangan harapan. Ia sudah pasrah tentang keberadaan ponselnya. Memang ia mempunyai banyak ponsel dari segala jenis. Tp itu ponsel yang ia sering pakai.

Obrolan mereka terhenti dengan kedatangan manajer mereka.

"Perhatian .. latian kali ini selesai. Kalian istirahatlah dan persiapkan untuk fanmeeting besok." Ucap manajer.

------------------------------------------------------

Waktu menunjukan pukul 10 malam KST. Seperti biasanya, Aera pergi bekerja. Akhir2 ini ia sangat semangat sekali. Mungkin karena pengaruh pekerjaannya yg saat ini sebagai penyanyi kafe.

Seperti biasa, ia tampil dengan gaya casualnya. Dengan suaranya yg merdu ia benar2 memikat pengunjung yg datang. Malam ini ia membawakan lagu korea dari penyanyi Lee Hi dan beberapa lagu barat lainnya.

Dan seperti biasa juga. Pria bertopi , tak lupa masker yg menutupi wajahnya, dan balutan kaos pendek yang mebampilkan kulit putihnya serta celana panjang yang senuanya serba hitam itu datang. Ia benar2 betah melihat penampilan Aera.

"Pria itu lagi". Desisnya diatas panggung. Ia menatap lekat2 pria itu cukup lama.

Min Yoongi, yang merasakan gadis itu menatapnya lalu mengalihkan pandangannya ketempat lain. Ia masih dapat melihat gadis itu memandanginya cukup lama dari sudut mata ekornya.

Ia pun melihat ke arah gadis yg sedang menatapnya di atas panggung kecil di sudut kafe sana.

Pandangan mereka saling beradu tatap. Cukup lama. Mata Yoongi memandang gadis itu dengan poni rambutnya yg sedikit mengganggunya. Ia tidak tahu, perasaan apa yg ia rasakan sekarang. Ia menatap gadis yang 2 hari ini menarik perhatiannya. Bukan hanya paras yang ia lihat tapi bagaimana kesederhanaan yg Aera miliki.

Sedangkan Aera, masih penasaran siapa gerangan pria yg sedang beradu pandang dengannya saat ini. Siapa yang selalu menunggunya, melihatnya yg hanya sekedar bernyanyi di atas panggung kecil di sebuah kafe.

Pandangan Aera terputus karena panggilan dari bossnya.

"Aera, apakah kau sudah selesai?" Tanya Bong Sa Pil kepadanya.

"Oh.. sudah. Aku sudah selesai." Jawab Aera dengan segera ia turun panggung dan pergi meninggalkan Yoongi yang masih terus menatapnya.

Bong Sa Pil yg melihat Yoongi pun berjalan menghampirinya.
"Kau kesini lagi Hyung?" Tanyanya.

"Ini kafe ku . Apa tidak boleh?". Jawab Yoongi yang sebelumnya membuka masker penutup wajahnya.

"Eh bukan begitu,, ..". Benar2 pedas sekali omongan Yoongi.

"Aku pergi dulu." Kata Yoongi kepada Bong Sa Pil.

"Loh aku samperin malah pergi. Hyung.. " teriak Bong Sa Pil.

Tanpa diketahui keduanya. Aera melihat dibalik dinding yang membatasi dapur dengan tempat duduk kafe tersebut. Ia sedari tadi memandangi boss nya dengan pria serba hitam itu. Dia pun melihat wajah pria itu ketika ia membuka maskernya di depan Bong Sa Pil.

"Itu.. Suga. Min Yoongi ".




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Was So AdorableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang