Prologue

69 3 0
                                    

"Aku ingin kita PUTUS!"

JLEBB.

.

.

Seketika suasana menjadi hening.

Aku mencoba mencerna apa yang baru saja aku dengar. Atau, mungkin aku salah dengar?

"A—Apa?"

"Aku merasa kita tidak cocok. Aku sudah tidak nyaman denganmu. Aku ingin kita putus!"

Ini aku sedang di-prank atau bagaimana, sih?

"Is it a prank? It's not funny, ok?" aku melepaskan tanganku dari genggamannya. Sesaat aku jadi merasa sebal pada youtuber yang telah mempopulerkan "Prank" di sosial media, entah siapa lah itu!

Lintang menunduk sesaat, "I'm serious."

Aku terdiam, tidak tahu harus merespons apa. Seketika aku merasakan ada bagian dari tubuhku yang patah.

Kok sekarang aku rasanya ingin mati?

Jauh di dalam kalbu, aku masih berharap bahwa Lintang sedang bercanda, lalu mengucapkan 'Surpriseeee!'

Lintang mendekatkan wajahnya padaku sehingga aku bisa melihat matanya yang sendu, "Aku minta maaf, Meghan," ujarnya lirih.

Aku masih menahan agar air mataku tidak menetes. Tubuhku lemas.

Lalu, Lintang beranjak pergi.

Meninggalkanku dengan sejuta kekecewaan dan pertanyaan.

Menghancurkan perasaanku, harapanku, impianku, bahkan do'a-do'aku tentangnya.

Kejam sekali, dia memutuskan hubungan kami tepat di hari ulang tahunku yang ke-18 ini.

Terima kasih atas kejutan ulang tahunku.

***

Aloha...

Ketemu lagi di ceritaku yang kedua 🤗

Sekarang, aku akan menyajikan genre romance 

Siap-siap buat nangis kebaperan yah 😁

Enjoy

- Silvi Destiani-

Happy Birthday, Love! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang