Rencana Danzel

3.1K 239 10
                                    

Cerita ini tersedia juga di Innovel/Dreame dengan judul 'Rahasia Indah Sang Presdir'

Selamat membaca...

***

Sakha mengakhiri lamunan tentang perselingkuhan Karin dengan mengusap wajah kasar. Setiap memikirkan hal tersebut hatinya selalu sakit. Bukan sakit hati karena pengkhianatan yang telah dilakukan sang tunangan, melainkan sakit hati karena perhatian Omanya tertuju pada orang yang salah.

Setiap hari, entah itu ketika Sakha akan berangkat kerja maupun pulang dari kantor. Omanya pasti selalu bertanya tentang Karina yang tidak kunjung datang berkunjung ke rumah mereka, dan selama itu juga Sakha harus memberi jawaban dengan kebohongan yang sama.

“Karina masih sibuk dengan pekerjaannya, Oma. Jadi belum bisa ku ajak untuk kesini.”

Sekarang katakan, harus berapa lama lagi Sakha mengatakan kebohongan tersebut? Karena jika menjelaskan hubungan pertunangan yang sebenarnya sangat mustahil, mengingat kesehatan Omanya yang baru pulih. Sakha lebih baik membohongi perasaannya sendiri, daripada harus melihat Omanya tidak berdaya kembali.

Getaran ponsel yang tergeletak di atas ranjang, berhasil mengalihkan perhatian Sakha. Laki-laki itu segera mengambilnya dan terlihatlah sebuah pesan masuk yang dikirim oleh nomor baru. Disana tertulis.

Berikan saya uang lagi. Kalau tidak, maka saya terpaksa menyeret Shabina ke dalam dunia malam itu lagi. Saya tunggu secepatnya.’

“Lelaki sialan!” Tanpa sadar Sakha berteriak seraya meremas ponselnya kuat-kuat.

Tanpa menanyakan siapa yang mengirimnya pesan tersebut pun, Sakha sudah tahu. Dapat dipastikan pesan tersebut dikirim oleh Ayah tiri Shabina.

Kalau bukan dia, memangnya siapa lagi ‘kan?

Lagipula selama sebulan terakhir ini Sakha belum berhasil menemukan keberadaan Shabina. Danzel dan orang-orang suruhannya belum ada yang melaporkan lebih lanjut mengenai perempuan itu. Mereka sudah diminta untuk mengawasi rumah Shabina dan tempat perjudian yang biasa Ayah tiri Shabina datangi, namun sampai saat ini tidak ada yang mencurigakan. Orang-orang suruhannya mengatakan, bahwa Shabina masih belum muncul dari tempat persembunyiannya.

Lalu sekarang apa? Bagaimana bisa Ayah tirinya itu mengancamnya dengan membawa-bawa Shabina.

Sakha harus segera menanyakannya pada Danzel, pasti sahabatnya itu mengetahuinya kan. Tetapi sebelum itu, dirinya harus membalas pesan yang dikirim Ayah tiri Shabina, sebelum Laki-laki itu benar-benar malakukan ancamannya.

Tidak. Sampai kapanpun Sakha tidak akan pernah membiarkan Shabina terlibat dalam utang-piutang Ayah tirinya kembali. Jari Sakha bergerak cepat untuk segera mengirimkan balasan pada Nomor tadi.

Oke. Nanti malam akan saya antarkan uangnya ke rumah anda. Dengan syarat anda harus menyerahkan Shabina pada saya.’

Tepat setelah pesannya terkirim, barulah Sakha menghubungi kontak Danzel. Beruntung dalam deringan pertama, sahabatnya itu langsung mengangkat panggilan.

“Kamu—“

Aku di bawah. Cepat turun sini, ada yang ingin ku sampaikan tentang wanita satu malam mu itu,” Danzel memotong sebelum Sakha menyelesaikan ucapan.

Beautiful Secret [[REVISI]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang