Cerita ini tersedia juga di Innovel/Dreame dengan judul 'Rahasia Indah Sang Presdir'Yang gak punya aplikasinya, bisa tetap baca disini.
***
Selamat membaca
🌺🌺🌺"Udah-udah, stop disini. Itu rumahnya." Danzel menunjuk sebuah rumah yang dihalamannya terdapat pohon mangga.
"Yakin?" Sakha memastikan.
"Iya. Tadi malam aku lihat dia masuk ke sana."
"Kalau gitu aku ke sana dulu. Kamu tunggu aja di sini. Dia pasti gak nyaman kalau ada orang lain, mengingat pembicaraan yang akan dibahas menyangkut-"
"Iya-iya. Sono." Danzel memotong. "Udah ngantuk banget aku, gak minat ikut campur. Hus-hus...,"
Sakha tidak terlalu menggubris pengusiran halus tersebut, karena isi kepalanya sibuk memikirkan permintaan maaf seperti apa, yang sekiranya tidak membuat Perempuan bernama Shabina itu tersinggung.
Tiba di sana, Sakha dikejutkan dengan keberadaan seorang Pria yang sudah terkapar di teras rumah. Entah tidur atau tidak sadarkan diri, yang jelas penampilannya tidak karuan dan wajahnya penuh oleh bekas pukulan bahkan beberapa bagian ada yang sudah membiru.
'Dilihat dari kondisinya, sepertinya dia Ayah tiri wanita itu,' batin Sakha penuh keyakinan. Lalu tatapannya beralih meneliti keadaan rumah. Tirai-tirai jendelanya masih tertutup rapat ditambah lampu luar yang masih menyala, hal itu cukup membuktikan jika di dalamnya tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.
Lalu, dimana wanita itu? Atau jangan-jangan ... dia pingsan juga di dalam?
Sakha hampir melangkah untuk mendekati pintu, namun cekalan pada pergelangan kaki berhenti menghentikan aksi. "Ampun Bos-ampun, saya janji nanti malam akan membawa Shabina pada Boss lagi," gumam Laki-laki itu penuh ketakutan.
"Bisa-bisanya Laki-laki ini masih berencana untuk menyerahkan Shabina lagi?' Sakha membatin dengan rahang yang sudah mengeras.
"Lepas! Saya bukan Boss anda." Dalam sekali hentakkan Sakha menarik kakinya. "Dan ini...." Kemudian diletakkan sebuah paper bag coklat tepat di samping kepala Pria itu. "Gunakanlah uang ini untuk melunasi semua hutang-hutang anda. Jika masih kurang, anda dapat menghubungi nomor yang tertera di dalam. Tapi ingat, jangan sekali-kali melibatkan Shabina dalam utang-piutang anda. Saya akan mengirim orang untuk mengawasi gerak-gerik anda. Sekali saja anda mengganggunya, saya tidak akan segan-segan untuk melaporkan anda."
"Oh. Oke-oke." Pria itu bergegas bangun dan membuka paper bag dengan tidak sabaran. Benar saja di dalamnya terdapat banyak sekali uang-entah berapa ikat. "Kupikir dia pergi ke mana, tapi baguslah kalau dia pergi ke orang yang tepat. Sebenarnya kalau anak itu nerima uang ini dari kemaren, saya juga gak perlu repot-repot nyeret-nyeret dia ke club, Pak. Hehe..." Raut wajah Pria itu berubah lebih sumringah dari sebelumnya-merasa senang dengan semua uang yang berada dalam genggaman.
'Lalu pergi kemana dia?' tanpa sadar Sakha berbalik dengan langkah gontai. Dari penjelasan Pria tadi, sepertinya Shabina sudah tidak ada di rumah ini.
'Kemana lagi aku harus mencarinya?' tidak mungkin Sakha menyangkal dengan mengatakan Shabina tidak ada bersamanya. Bagaimana kalau penjelasan itu membuat Shabina dalam masalah lagi? Tapi, bagaimana jika Shabina sudah berada di tangan Pria-pria yang ingin menikmati tubuhnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Secret [[REVISI]]
RomanceCERITA INI TERSEDIA JUGA DI DREAME/INNOVEL DENGAN JUDUL 'Rahasia Indah Sang Presdir' Sakha dan Shabina dipertemukan dalam hubungan satu malam yang tidak disengaja. Sakha yang dalam pengaruh alkohol mengira, jika perempuan yang bersamanya adalah Kari...