04. lunch (suho/irene)

157 27 0
                                    

Irene telah membuatkannya segelas kopi. Namun perempuan itu seolah-olah tidak pernah melakukannya, tidak peduli pada tatapan mata Suho yang ingin tahu, kenapa bukan Americano? Namun Irene sepertinya pura-pura sibuk. Dia menyortir kertas di dalam sebuah clear file, mesin pencetaknya yang memunggungi dinding kaca besar di belakang mereka sedang bekerja.

"Apakah hari ini aku punya agenda rapat setelah pukul sembilan?"

Irene dengan sigap membuka kunci layar tabletnya, mengklik beberapa kali lalu menjawab, "Tidak ada rapat, hanya ada jadwal pertemuan dengan kolega dari Beijing, yang dijadwalkan kira-kira selesai pukul sebelas, kurang atau lebih satu jam karena penerbangan dari Beijing hari ini mungkin akan tertunda jika cuaca tidak berubah."

Suho mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. "Berarti aku bisa makan siang secara pribadi, tanpa rekan bisnis yang lain?"

Irene mengangkat pandangannya. "Tentu. Apakah aku perlu melakukan reservasi untuk restoran favoritmu?" Irene sengaja menghilangkan formalitas karena ranahnya sudah berbeda. Seperti yang Suho harapkan, Irene bisa dengan mudah memisah-misahkan cara interaksi dengan waktu dan momen sesuai keperluan mereka—yang menjadi salah satu alasan mata Suho berbinar ketika menatap Irene mengujarkan hal itu.

"Tidak perlu. Aku akan memesannya sendiri."

"Hmm, baik kalau begitu."

"Jadi ...." Suho sengaja mendekatkan kursinya ke arah meja Irene yang berada di sisi kanannya, menghampiri sisi lain meja Irene. "Kau ingin makan siang apa hari ini?"

love, i say helloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang