love, i say hello

07. holiday (suho/irene)

Pada malam musim gugur itu, Suho memimpikan Irene yang berada di padang bunga (—bukan yang 'terpaksa' sibuk di antara gedung-gedung metalik), melangkah sebebas-bebasnya, bermahkota dedaunan, mencandai burung-burung dan berteman dengan kupu-kupu.

Ia hampir-hampir tidak bisa melihat Irene di samping mejanya dengan cara yang sama selama beberapa saat. Ia masih melihat tuan putri yang manis dan bebas, yang menikmati kehidupan dan bukannya sibuk untuk dirinya. Ia ingin sekali melihat Irene berbahagia dengan cara yang berbeda dari apa yang bisa disuguhkan kota-kota.

Siang itu, setelah rapat selesai dan Irene sedang menyusun kesimpulan notulensi, Suho berdiri dari mejanya, mendekati meja Irene. Ia membungkuk sedikit. Irene mendongak, Suho mengamati hari ini Irene tidak memakai bulu mata palsu.

"Kau memerlukan sesuatu?"

"Mungkin kau yang perlu sesuatu." Suho mengedikkan dagunya ke arah Irene. "Kau tidak pernah mengambil cuti sejak tahun kemarin."

Irene mengerjap dan mungkin dia sendiri pun kehilangan ingatan tentang waktu, kalender, dan hari-hari kosong. Di kepalanya hanya berisi jadwal-jadwal penting Suho.

"Ingin ke suatu tempat yang menarik?" Suho tersenyum lebih lebar. "Aku mengizinkan."

Irene menggeleng, beserta senyum getir pada wajahnya. Dia meletakkan pulpennya ke atas agenda. "Tidak, Junmyeon. Jika aku mengambil cuti, bagaimana dengan pekerjaanmu—"

Suho tertawa renyah, lalu berdiri tegak lagi, tangan tersilang di depan dadanya. "Siapa bilang aku akan tetap di sini?"

Beberapa detik kemudian, setelah menyadari makna tersembunyi dari Suho, wajah Irene langsung berubah cerah. "Jangan bilang—"

"Bagaimana jika kita mulai ke ... hm, Yorkshire?"    

.

.

.

.

a/n: untuk sekarang, fanfiksi ini hanya sampai saat ini dulu ya! aku sedang bikin proyek lain (exovelvet juga) di ao3 selama bulan oktober penuh, sehingga yang ini terpaksa di-pending dulu. terima kasih telah mampir!