5th Floor - Personal Assistant

958 57 8
                                    

3rd Person’s Point of View

Ky sedang menata meja ketika seseorang masuk ke dalam ruangan.

“Good Morning.” Sapa pria yang tanpa Ky sadari sudah berdiri tegap didepannya. Namun wajah pria itu membuat dirinya terdiam karena wajah itu pernah ia lihat.

Dan kejadian itu pun kembali terputar di kepalanya.

Ia pria yang ada di gym minggu pagi itu dan dengan santainya Ia hanya terdiam sambil tersenyum simpul dengan mata biru yang menatap ramah kepada dirinya.

This is awkward, kata Ky dalam hati.

“Good morning Mr. Stonewood, nice too meet you.” Ky langsung memasang wajah hangat dan performa profesionalnya.

“Just call me Kevin.” Senyumnya masih menyimpul namun kedua mata itu mulai melihat sekeliling ruangan.

“Yes Sir but first, let me introduce my self properly to you. My name is Ky Rizky but you can call me Ky for short and I’m your personal assistant for your business in Jakarta.”

“Glad to know your name now.” Sekarang kedua mata biru kembali menatap Ky.

“Yes Sir, and Mr. Lance told me to give you this flash disk for you.”

“Thank you and why Mr. Lance?  you are Steve’s partner right?”

“Yes Sir, but I’m prefer Mr. Lance for formality.” Ky sedikit tersipu malu.

“I see. Where’s my desk?”

“Mr. Lance said that you can use this office.”

“Okay then, and thank you for help. By the way, you look good today.” Kevin memberikan tatapan yang kembali membuat hati kecil Ky tersenyum. Maybe he’s not that horrible, pikir Ky. 

“Thank your Sir. And one more, you can call me by call extension 1 from the phone.” Ky sekarang berjalan menuju pintu.

“Thanks.” Kevin masih menebarkan tatapan mautnya sehingga Ky hampir menabrak pintu.

Ky makin tersipu malu dan keluar dari ruangan menuju kubikal nya.

****

“Kevin kayak gimana? Ganteng gak? Bisa jadi rebound gua gak Ky?” Zara langsung masuk kedalam kubikalnya ketika Ia baru saja duduk dan menyalakan layar komputernya.

“He’s the pervert at the gym last Sunday.” Ky menjawab dengan nada malas.

“WTF! He’s the pervert?” Zara langsung duduk di atas meja kerja Ky yang sudah sangat sempit.

“Yes!” Ky menjawabnya dengan santai.

“Kenapa semua pria tampan di dunia ini harus gay?”

“What? Gak gitu juga kali Zar! Gak semua cowok ganteng itu gay!” Ky tak pernah setuju dengan pernyataan Zara yang satu ini karena memang tidak semua pria tampan di dunia ini adalah gay.

“Really?” Zara menatap Ky dengan tajam.

“Yeah!”

“So... How about Neil Patrick Harris, Jim Parsons, Zachary Quinto, Blue Hamilton, Matt Dallas, and Jonathan Bennett,?” Ucap Zara cepat sambil menganyunkan kedua kakinya.

“Zar...” Ky mengusap keningnya, kelelahan mendengar Zara bertindak drama queen.

“Or Ricky Martin? Even Matt Bomer is fuckin gay!” Zara hampir berteriak namun berhasil menjaga intonasi dari mulutnya yang sangat ingin Ky robek saat itu.

“You’re overreacting! Masih banyak ikan segar di pasar yang bisa kamu colong dari penjualnya. Just chill out.” Ky menatap Zara yang sekarang berdiri tegap di depannya. “Plus, dia gak pernah bilang kalau dia itu gay kan?”

Velvet on The SuiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang