GRAPPLE

14 2 0
                                    

"Kok lo belom siap-siap sih?" Kata tersebut langsung terucap oleh Seungcheol ketika Minji membuka pintu rumahnya.

"Lah beneran dateng? Kukira gabakal dateng" ucap Minji kaget.

"Nih buktinya gue dateng. Udah sekarang ganti baju, gausah dandan udah cantik" ucap Seungcheol.

"Emang mau kemana sih?" Tanya Minji.

"Rahasia. Cepet sana ganti baju ato gue yang gantiin?" Ucap Seungcheol dengan smirk nya.

"Heh dasar mesum!" Pekik Minji sambil memukuli tangan Seungcheol.

"Makanya cepet ganti baju" ucap Seungcheol.

"Ish! Iya iya" ucap Minji lalu masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti bajunya.

*

"Kita mau kemana sih?" Pertanyaan Minji dari tadi belum terjawab.

"Udah ah bawel amat sih. Gue ga bakal nyulik lo kok" ucap Seungcheol yang masih fokus menyetir.

Minji diam, dia masih penasaran sebenarnya mereka mau kemana?

Mobil Seungcheol terpakir di parkiran sebuah arcade.

"Woy turun" teriak Seungcheol yang entah sejak kapan telah membukakan pintu untuk Minji.

"Kita kesini? Ngapain?" Tanya Minji polos.

"Boker! Ya main lah, ngapain lagi ke arcade kalo ga main?" Ucap Seungcheol dengan sabar.

"Aku gabisa main game" ucap Minji lagi.

"Udah nanti gue ajarin" ucap Seungcheol dan menarik tangan Minji untuk keluar dari mobil.

Seungcheol menggandeng tangan Minji sambil berjalan masuk menuju ke arcade.

"Jangan dilepas, nanti lo ilang gimana?" Ucap Seungcheol ketika Minji berusaha melepaskan genggaman tangan Seungcheol.

"Gausah pegangan tangan bisa kan?" Tanya Minji.

"Pegangan tangan ato gue peluk?" Tanya Seungcheol.

"Ato" ucap Minji.

"Oke fiks gue peluk"

"Eh gajadi gajadi pegangan tangan aja!" Ucap Minji menahan Seungcheol yang hampir memeluknya.

Seungcheol meraih tangan kecil Minji lalu memutari arkade seperti bocah yang tidak pernah ke tempat bermain seperti ini.

Lekukan senyum nya tidak pernah berhenti sambil matanya sesekali menatap Minji senang.

"Kamu kenapa sih? Kaya seneng banget gitu." ucap Minji malas

"Hehe, soalnya bisa nge-date ama yayang argh-"

BUK

"NGE-DATE NDASMU! PULANG NIH!"

Minji berkata setengah teriak sambil menunduk malu karena diperlakukan seperti itu oleh Seungcheol. Rona merahnya mau tak mau keluar menghiasi pipinya.

Seungcheol mengusap bagian perutnya yang tadi sempat dipukul dengan Minji kuat. Tidak sakit sih. Seungcheol tertawa keras.

"Ih, yaampun gemes deh, sini cium~"
Seungcheol menggoda Minji sambil ber-aegyo.

"CIUM CIUM GUNDULMU! TAU AH!"

Bukanya menjauh Seungcheol semakin mendekatkan badan nya ke arah Minji.

Minji benar-benar tidak kuat. Seungcheol memang sangat mengerti cara untuk membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Cup

PHOSPHENES  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang