Di sebuah pantai yang indah terlihat seorang anak perempuan yang sedang berlari bermain dengan ombak. Anak itu terlihat sangat bahagia, anak itu berlari kearah kedua orangtuanya sambil melambaikan tangannya.
Namun, saat anak itu hampir sampai tiba-tiba pantai itu berubah menjadi sebuah insiden kebakaran yang sangat besar disana anak itu terperangkap di antara api yang membara sambil menangis anak itu melihat kedua orangtuanya terbakar.
Dia berteriak histeris melihat kejadian yang ada di depan matanya. Apadaya dia hanya seorang anak kecil yang hanya bisa menangis melihat kejadian itu tanpa bisa berbuat apa-apa.
"ibu.....ibu....ibu....ayah...ayah jangan tinggalkan Lyona. Ibuuuuuu......"
Lyona berteriak sambil menangis. Samar samar dia mendengar ada yang memanggilnya.
"Yona ... Yona bangun .... Yona sadar Lyonaaa" teriak seorang pria"Aaaahhhh " Lyona tersentak sambil menarik nafasnya panjang dan tersadar dari mimpinya ia langsung memegang kepalanya . " kamu mimpi buruk lagi ?" tanya pria itu sambil mengusap keringat yang ada di kening Lyona .
"emm" hanya itu kata yang keluar dari mulut Lyona . Gadis itu turun dari kasurnya dan mengambil tongkatnya berjalan keluar kamar tanpa memperdulikan orang yang bertanya tadi padanya.Lyona berjalan sambil mengulurkan tangannya untuk meraba raba udara. Tak lama setelah itu terdengar suara benda jatuh dan suara wanita yang sedang kesakitan.
"auwww"Lyona meringis kesakitan sambil memegang pergelangan kakinya. Gadis itu mengulurkan tangannya dan mulai meraba raba sekitarnya untuk mencari tongkatnya. "ini tongkat mu " pria tadi mengambilkan tongkatnya. "kenapa kau masih ada disini, seharusnya kau sudah pulang dari tadi" ucap gadis itu tak acuh.Berusaha bangkit namun sepertinya tidak bisa. Karena sudah beberapa kali Lyona mencoba untuk berdiri tetap tidak bisa karena pergelangan kakinya yang terasa sakit.
Melihat keadaan Lyona yang seperti itu tanpa banyak bicara pria itu langsung Menggendong Lyona ."turunkan aku sekarang juga" ucap Lyona pada pria yang menggendongnya itu. Sayangnya pria itu tidak mengindahkan perkataan Lyona ia tetap berjalan dan tidak menghiraukan Lyona yang sibuk meronta memukuli dada bidangnya minta diturunkan.
Hingga akhirnya mereka berdua sampai di kamar Lyona. Pria itu kemudian menidurkan Lyona di tempat tidurnya.
"sekarang sebaiknya kau pulang dan jangan pernah datang melihatku lagi." ucap Lyona dingin. Bukannya langsung pergi pria itu malah mencoba mengobati pergelangan kaki Lyona."ku bilang pulang lah " ucap Lyona sambil menarik kakinya. Lagi lagi pria tersebut tidak menghiraukan perkataan Lyona. "aku bilang PULANG lah" teriak Yona sambil mendorong pria itu hingga tersungkur kelantai.
Pria itu bangkit lalu berkata dengan nada setengah berteriak " Ke mana aku harus pulang. Ini lah rumah ku"
" Baiklah kalau begitu jika kau tidak ingin pergi,biar aku saja yang akan pergi" Lyona mencoba bangkit dari tempat tidurnya.
Namun segera di tahan oleh pria tadi dengan menggenggam bahu Lyona."dengar baik baik ini yang terakhir kalinya ku katakan pada mu berhentilah bersikap seperti ini . Bersikap cerialah seperti dulu" ucap pria itu lirih.
"Cih bersikap ceria kata mu . Apa mungkin orang seperti aku layak untuk bersikap Ceria. Bahkan Dia(Tuhan) yang telah mengambil penglihatan ku ,memgambil setengah ingatan ku tentang kejadian itu dan Dia yang telah merenggut seluruh kebahagiaan yang kumiliki dengan cara memisahakan aku dengan ayah dan ibu oleh kematian ,tidak membiarkan aku hidup bahagia. Mungkin saja sebentar lagi Dia memisahkan ku juga dengan diri mu" ucap Lyona lalu menghempaskan tangan pria itu dari kedua bahunya.
"Mengapa kau seperti ini pada ku. Apa kau gak pernah anggap aku ada. Aku Kyle Lawrance akan selalu menjadi Kakak terbaik untuk mu. Tenang saja Kakak sedang berusaha mencarikan donor mata untuk mu" Ucap Kyle tulus.
"Berhentilah mencari karna aku tidak butuh . Dan terima kasih kerena telah mencoba menjadi kakak terbaik untuk ku, aku bersyukur untuk itu. Tapi segeralah pergi, pergi ketempat yang lebih baik dari tempat ini, dan jauhi lah aku. "
Tak ada kata lagi yang dapat di ucapkan oleh Kyle pada Lyona. Setiap hari Kyle sudah mencoba untuk membujuk adik perempuannya itu tetapi dia selalu kalah dengan sifat keras kepala adik nya itu.
"Baik lah Kakak pergi . Jaga kesehatan mu ,makanlah dengan teratur, dan jika kau butuh kakak akan selalu ada " Klye pergi dari rumah itu.
Setelah Kyle berlalu Lyona tetap diam di tempat tidurnya diam dengan muka tanpa ekspresi . Tetapi lama kelamaan ada air yang membendung dimatanya dan air itu sudah tidak terhankan lagi dan kemudian mengalir ke pipinya dan kini Lyona menangis dalam diam.Makasih buat para readers
Yang uda mau baca feeling You
Terus ikuti cerita Feeling You yah
Jangan lupa Voment yah 😊
Para readers adalah semangat penulis 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling You
Romance"Tetaplah bersama ku, tetap tinggal dalam pelukanku, rasakan cinta dan kasih sayang yang mengalir di dalamnya, genggam erat tangan ku. Mari bersama kita ciptakan kebahagiaan yang dapat memudarkan rasa sedih saat maut memisahkan kita berdua"