Vomment beb jan lupa, gw balesin kok sans aja hehe..
[Aturan baca: Kalau ada kata yang menyebutkan nama Hanbin , berarti yang dimaksud adalah Hanbin yang berada di dalam tubuh Lisa , jadi pihak ketiga tetap mengira kalau yang berbicara itu adalah Lisa. Dan kalau deskripsinya menyebutkan nama Lisa , berarti yang dimaksud adalah Lisa yang berada di dalam tubuh Hanbin, pihak ketiga akan mengira kalau yang berbicara adalah Hanbin. Tapi kalau yang ngomong cuma mereka berdua aja (tanpa adanya pihak ke-tiga) deskripsi yang digunakan adalah deksripsi biasa atau normal]
.
Hanbin hanya menghela nafas melihat Lisa yang mondar-mandir di depannya.
"Lis, lo diem kenapa sih? Pusing gue liat lo." kata Hanbin.
Lisa menoleh. "Diem? Bin, ini Rose sama June lagi diluar nungguin kita. Dan mereka pasti nanti nanya macem-macem ke kita.."
Hanbin berdecak. "Pikirin itu nanti. Sekarang pikirin lo mau pake apa? Yakali cuma boxeran terus.." kata Hanbin menunjuk tubuhnya yang hanya memakai boxer.
Lisa menunduk. "Anjir, gue lupa. Ya gimana dong?"
Hanbin memijat pelipisnya pelan. Menghela nafas beberapa kali. "Ya lo gimana sih, lari kok gak pake celana. Malu-maluin gue tau gak.."
"Ya gue kaget, gue inget lagi mandi. Makannya gue langsung lari kesini."
"Lo ada celana?"
"Ya ada. Emang lo mau pake celana gue?"
"Tck, ya gimana?"
Lisa mengigit bibirnya. Gadis itu memutuskan untuk ikut duduk di samping Hanbin.
"Eh, itu coba panggil itu si cewek itu yang tiba-tiba muncul pas kita di Paris.." kata Hanbin.
"Hah? Siapa?"
Hanbin berdecak. "Itu loh yang nyentrik banget, yang tiba-tiba muncul. Tck, si ember itu Lis."
Lisa mengerutkan kening bingung. "Siapa sih?"
"Itu yang kek cowok, ember itu loh Lis."
"Ah, Amber!"
Brukh!
"Aduh! Sakit anjay, siapa sih yang manggil gue? Gatau sikon amat manggil gue.."
Lisa dan Hanbin saling berpandangan. Menatap Amber yang terjatuh dan terduduk diatas lantai.
Amber menoleh, menatap Lisa dan Hanbin. Gadis itu berdiri dan menghampiri keduanya.
"Lo berdua kalo mau manggil pas gue siap gitu loh, sakit tau."
Lisa tersenyum senang dan mendekati Amber. Memegang tangannya. "Lo muncul beneran?"
"Ya lo pikir?"
Hanbin menyela dan menatap Amber. "Pertama kasih badan gue celana." kata pemuda itu menunjuk tubuhnya.
Amber menoleh dan tertawa. "Anjay, lo berdua abis ngapain sih?"
Hanbin berdecak. "Pokoknya kasih gue baju dulu."
"Iya-iya sans.."
Amber pun menjetikkan jarinya dan secara ajaib tubuh Hanbin sudah memakai baju lengkap.
"Eh," Lisa terkaget saat tiba-tiba tubuh Hanbin yang dia diami memakai baju.
"Udah kan?"
"Eh, tunggu gue mau nanya kok kemaren badan kita balik norma-.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul | hanlis | END
Fanfiction"Kok empuk-empuk gini?! Lho ini apaan? Kenapa dada gue jadi gede?! Ngapa badan gue jadi cewek?!" -Hanbin Al-Gibran Arya "Heh! Ngapa badan gue jadi gini?! Ini muka siapa?! Eh anjink, kenapa gue jadi cowok begini?! Gue lagi kebelet anjir!" -Ralisa R...