Vomment say!
———
Hanbin hanya geleng-geleng kepala melihat Lisa yang berjalan beberapa langkah di depannya. Gadis itu masih marah padanya.
"Lis?"
"Lisa?"
"Sayang?"
"Honey?"
"Pacarku?"
Hanbin berdecak karena Lisa sama sekali tak memperdulikan semua panggilannya. Pemuda itu langsung berjalan dengan cepat dan ikut masuk kedalam lift. Menyusul Lisa yang sudah terlebih dulu masuk.
"Lisaaa~"
Lisa berdecak kesal. Gadis itu menoleh dan menatp Hanbin.
"Apasih Bin, berisik tau gak..." ucapnya.
"Jangan ngambek dong, kan tadi cuma bercanda. Masa iya cuma gara-gara gue cium lo marah kek gini sih. Yang bener aja Lis.." kata Hanbin.
"Cium sih cium, tapi nih.." Lisa kembali menunjukkan lehernya yang dihiasi bercak-bercak merah hasil karya Hanbin tadi pagi.
"Bekasnya enggak ilang Hanbin, pake lo gigit segala sih elah. Gimana coba entar gue pemotretannya..." gerutu Lisa kembali menutupi lehernya.
"Ya kan refleks Lis. Gue juga gatau kenapa bisa bikin gituan.." sahut Hanbin.
Lisa mendengus kesal. "Lo mah refleksnya cuma bagian mesum-mesum aja Bin," kata Lisa berjalan keluar dari dalam lift saat mereka sampai di lantai yang merupakan tempat pemotretan Lisa.
Hanbin menghela nafas dan mengikuti Lisa yang berjalan di depannya. Dia hanya diam tanpa berbicara lagi. Hanya mengikuti langkah Lisa.
Hanbin ikut masuk ke dalam sebuah ruangan. Sudah ada beberapa properti dan set yang siap disana.
"Lis!"
Lisa menoleh, menatap kearah Chaerin yang berjalan kearahnya.
"Siang kak.." ucap Lisa.
"Iya siang, lo hari ini pemotretan buat brand baju sport ya Lis.." kata Chaerin melihat catatan miliknya. Catatan mengenai daftar modelnya.
"Baju sport gimana?" tanya Lisa.
Chaerin menghela nafas dan menutup catatannya. "Biasa Lis, kayak lo biasanya. Kan gue tadi pagi udah ngechat lo," jawab Chaerin.
"Hah? Masa kak? Kok gue gatau," kata Lisa mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.
Ah benar ada pesan dari Chaerin. Lisa membuka chat tersebut. "Kak ini gue pake ini?" tanya Lisa menunjuk gambar baju yang akan Lisa pakai nanti.
Chaerin mengangguk. "Iya.."
"Aduh, yang laen aja gak ada kak?" tanya Lisa.
Chaerin mengerutkan kening heran. "Kenapa sih Lis? Biasanya juga lo seneng kalo disuruh pake baju begitu.." kata Chaerin.
Lisa berdecak. "Yaiya kak, tapi kali ini gak bisa.."
"Gabisa kenapa? Gasuka sama brand ini atau gimana?"
Lisa menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Tangannya bergerak menarik kerah bajunya turun.
"Kalo gue pake bajunya, entar ini keliatan kak.." kata Lisa mendekatkan lehernya kearah Chaerin.
Chaerin mendekat dan menatap leher Lisa. "Anjir, abis ngapain lo? Eh enggak, siapa yang bikin?" tanya Chaerin menjauhkan kepalanya dan menatap Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul | hanlis | END
Fanfiction"Kok empuk-empuk gini?! Lho ini apaan? Kenapa dada gue jadi gede?! Ngapa badan gue jadi cewek?!" -Hanbin Al-Gibran Arya "Heh! Ngapa badan gue jadi gini?! Ini muka siapa?! Eh anjink, kenapa gue jadi cowok begini?! Gue lagi kebelet anjir!" -Ralisa R...