2

253 27 35
                                    

"Luka dan kecewa selalu hadir dari orang yang kita anggap istimewa."
                                   

#happyreading

       Mimpi apa gue semalem ya tuhan, bisa ditolongin kakak kelas cogan ya tuhan. Batin ku dalam hati, saat nelihat sisa bayangan punggung nya yang sudah jauh melesat. Tak lama kemudian, derap langkahnya terdengar mendekat.

"Ayo, gue anter ke UKS" Katanya setelah berada di depan ku.

"Nggak ada penolakan." tegasnya lagi sambil mengulurkan tanganya dan membantuku berdidri.

"Makasih kak," Kataku sambil berjalan perlahan menuju UKS.

"BTW manggil nya jangan kak dong, kaya gue udah tua amat" Balasnya sambil terus menuntun ku menuruni tangga.

    "Panggil nama gue aja, Athala Danendra." Katanya sambil memperhatikan langkah saat menuruni tangga.

"Panggil aja Atha, nggak usah pake kak biar lebih akrab."  Sambung Athala.


"Makasih ya kak, eh maksud ku atha. " Balas ku.

" Oh iya satu lagi, nggak usah jaim jaim, panggil nya lo gue aja. " Pinta athala.

Aku tak menggubrisnya, hanya tersenyum sambil mengukuti langkah kakinya. Saat hampir tiba di lantai dua, aku sesekali meringis. Menahan sakit dibagian pergelangan kaki ku.

"Tambah sakit ya? Lo masih kuat nggak?"  Tanya Athala.

"Masih kok, tapi jalanya pelan-pelan aja ya. " Pinta ku.

    Sesampainya di UKS, Athala membantuku duduk di matras UKS. Sedangkan Atha sibuk mencari obat dikotak obat, kebetulan juga petugas PMR yang menjaga UKS sedang tidak ada.

" BTW, nama lo siapa? " Tanya Athala sambil melepaskan tali sepatu ku.

" Nama gue Kania Veronica, panggil aja Kania" Kata ku sambil mengambil alih untuk melepaskan sepatu ku sendiri.

"Kayak nya muka lo familiar gitu deh. " Sambung ku.

" Ah masa sih. " Jawabnya sambil mengambil kursi dan duduk disebelah matras UKS.

" Iya, kaya sering lihat gitu, tapi dimana ya? " Tanya ku sendiri.

" Sini in kaki lo, gue kasih minyak dulu" Kata Athala.

"Nggak usah, nggak sopan nanti. Gue sendiri aja" Balas ku.

"Enggak papa, sini kaki lo" Timpalnya sambil mengangkat kaki kiri ku dan meletak kan nya dimatras.

"Aduh.. "Kata ku sambil meringis.

" Sakit ya?" Tanya nya saat mengoles minyak di pergelangan kaki ku, bersamaan saat aku memegangi kaki ku sambil meringis. Tak sengaja mata kami bertemu diudara, dekat sekali, tatapan matanya menatap ku lekat. Tatapan nya teduh ke arah ku, degg... Jantung ku mulai berdetak tak normal. Karna sebelumnya aku belum pernah berkontak mata sedekat ini dengan seorang cowok. Pikiran ku langsung berkeliaran tak menentu, mata Athala mengingat kan ku pada seseorang yang pernah ada dalam hidup ku, memberi ku banyak kenangan lalu tiba-tiba saja dia menghilang.

    "Hey!!  Malah ngelamun" Ucapnya sambil melambai lambaikan tanganya didepan muka ku.

"Eh sory, bilang apa tadi? " Tanya ku.

Pecandu Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang