5

71 8 14
                                    

'jangan dulu hujan, jangan dulu dihapuskan, biarkan begini saja'
                              
***

Happy reading.

        Ahh mungkin sekarang mereka sudah mengganggap ku gila, pasalnya..Sedari tadi aku hanya asyik melamunkan kejadian tadi sambil senyam-senyum sendiri. Hingga tak sadar jika sedari tadi teman-teman ku sudah duduk mengisi bangku-bangku kosong dimeja tempat ku duduk tadi.

" Woi dari tadi kok senyam-senyum terus, lo kesambet  paan lo ? " tanya Faiza, yang tentu saja menyadarkan ku dari khayalan tingkat tinggi ku.

" Ahh engga kok, lagi pengen senyum  aja. " Jawab ku enteng, sambil meneguk jus mangga dihadapan ku.

" Bahagialah, habis disamperin doi nya sih." timpal Adira.

" Pantes lah, siapa tuh namanya Kak Athila apa Athala? " tanya Naura ikut-ikutan.

" Doi??  Aamiin in deh. " jawab ku menanggapi mereka dengan senyum penuh arti.

" Sayangnya, cuma temen! " sahut Veera mak jleb berasanya sape kemana-mana

" Jangan gitu Kan, kasian noh Aa' Keenan, udah berjuang neng. " Timpal Giva sambil tertawa.

   Kali ini aku tak menggubrisnya, lagian Keenan bukan urusan ku kan?.

" Kok kalian tau, kalo Athala tadi kesini? " tanya ku penasaran sekaligus menjadi mengalihkan pertanyaan Giva.

" Tau lah, dari tdi tuh kita nunggu in tau'! . " Jawab faiza kesal sambil menyantap bakso nya dengan sedikit tak sabaran.

" Ditungguin, eh malah lama banget ngobrolnya. " Sambungnya dengan muka kesal.

" Iya tuh, emang ngobrolin apa sih? " Tanya Naura kepo.

" Cuma ngobrol biasa kok, " jawab ku.

" Lagian kenapa kalian engga gabung aja ? " tanya ku menatap mereka bersamaaan.

" Ya engga enak lah, masa iya mau ngrecokin kalian. " jawab Adira.

" Lo tuh ya, udah beruntung dikasi kesempatan ngobrol berdua, makasih gitu kek. Malah protes mulu. " Protes Veera mak jleb jleb langsung ngena lagi.

Veera anaknya jujur bgt dah-author

" Iya iya, makasih bebeb kuhh, sayangkuhh, cinta kuhhh. " Kata ku sambip bergaya centil ala cabe-cabe an.

" Ihh jijik liat lo kaya gitu. " Balas Veera. Yang kubalas dengan cengiran yang menampilkan deretan gigi seperti iklan-iklan pasta gigi.

                              🍁

        Dering bel tanda masuk sudah berbunyi, mau tidak mau memaksa semua siswa berjalan malas menuju kelas mereka. Tak sedikit yang terlalu bersemangat untuk mengukuti pelajaran, tetap saja kebanyakan malas bahkan enggan melangkahkan kakinya menuju kelas tercinta mereka. Langkah semangat ku, terhenti saat melihat Athala sedang olahraga di lapangan. Awalnya aku berfikir hanya aku yang menyadari kehadiran nya, hingga ragu untuk sekedar menyapa Athala.

" Haii.! " teriaknya disertai lambaian tangan dari kejauhan, memamerkan senyuman maut nya hingga menunjukkan sepasang lesung pipit yang selalu membuat fansnya meleleh. Maklumi saja jika Athala memiliki banyak fans, dia tak kalah famous nya dengan Keenan. Athala juga seorang good boy, ya maklum saja jika fans nya banyak. Yang bad boy aja banyak fansnya, apa lagi yang good boy. Calon mantu idaman para emak-emak dirumah.

Pecandu Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang