Senja dan Raja

kedua

Aku berteriak dari depan rumahku memanggil maikel

" Maikel,maikel,maikeell...."

Dengan nada keras aku memanggil manggil namanya, setiap hari aku selalu memanggilnya seperti itu seperti orang yang mau sedang menagih utang

Entah apa yang dia lakukan dirumahnya sehingga setiap pagi aku harus memanggilnya seperti itu, Mungkin dia sedang dandan, agar terlihat keren oleh para wanita, agar tidak jomblo lagi.haha

kalau setiap hari aku tidak memanggilnya seperti itu dia tidak akan mendengarnya dan tidak akan bangun mungkin.

Kebetulan rumah Maikel tepat berada disamping rumahku

Tak jarang saat aku memanggilnya orang tuanya lah yang keluar.

Karena sudah bertahun-tahun bertetangga kami sudah sangat akrab baik aku dengan orang tua Maikel atau sebaliknya

Keluar sosok wanita berambut pendek berwarna kecoklatan dari dalam rumah, tidak lain tidak bukan itu adalah ibu Maikel

"Pagi Tante.." sapaku dengan senyuman yang ramah dan manis

"Hm pagi, sedang menunggu Maikel ya?
Dia bertanya padaku sambil tersenyum

"Hehe iya Tante..."

"Seperti biasa Maikel selalu kesianagan, mengapa kamu selalu sabar menunggunya, kenapa tidak bawa mobil/diantar saja"

"Hehe mending barang Maikel Tante yang pasti gratis dan disepanjang jalan ada teman mengobrol, meski setiap pagi
harus menunggunya seperti ini"

Aku menjawab pertanyaan ibu Maikel dengan nada candaan

"Hm,,, ada-ada saja kamu senja, yaudah Tante panggilan Maikel dulu"

Wanita dengan rambut pendek dan bertubuh mungil itu lalu kembali kedalam rumahnya. Dan aku kembali seperti sikap semulaku duduk, main hp dan berharap Maikel cepat keluar

Tiba-tiba Maikel berteriak

"Hey, bagaimana penampilanku
hari ini?

Katanya dengan penuh percaya diri,sambil menyisir-nyisir rambutnya. Dia berangan bahwa dialah laki-laki yang paling tampan hari ini

"Biasa saja:v"

Aku menjawab dengan nada remeh,

Untuk sesaat aku memandanginya dan kemudian aku langsung mengalihkan pandanganku kembali ke
handphone ku

"Hahh, bilang saja kalau kau iri denganku,"

"Aku tidak iri padamu, sudahlah tidak tidak ada faedahnya berdebat denganmu. Lebih baik sekarang kita berangkat, sudah jam 7 kurang, kau ingin terlambat lalu dihukum?tidak kan?"

"Iyaiya crewet ayo berangkat"

Aku langsung memasukkan hp ku kedalam saku dan Maikel memakaikanku helem, kemudian aku membonceng dibelakangnya.