Aku, Transaksi Dan Target

9 2 0
                                    

(Maz 139 : 7-10)

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu

ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;

jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati,

di situpun Engkau.

Jika aku terbang dengan sayap fajar,

dan membuat kediaman di ujung laut,

juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,

dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Adegan 1.

Lokasi :kedalaman sungai

Tubuh Judah terus tenggelam kedalam dasar sungai yang gelap.Gelembung-gelembung air menyebur dari muka dan hidungnya,bercampur darah yang keluar dari

lubang di dadanya.

Matanya terkatub rapat dengan tangannya memegang dada kirinya,dimana dari

sela-sela jarinya cairan merah itu terus keluar tanpa henti.

Judah : (Dalam hati)."Matikah aku?Sudah berahkirkah hidupku? (Menyindir sinis).Hhhh...hanya sampai di sinikah umurku?Benar-benar kasihan kau Judah.Terlahir sebagai anak haram,besar menjadi seorang pembunuh.Pada ahkirnya,kau harus mati dengan cara yang sama ketika kau mengambil nyawa orang??Inikah arti hidupmu?Tidak bisakah kau berbuat sedikit kebaikan sebelum neraka menantimu??Tidak Judah...Tidak.

Tidak akan ada lagi kesempatan bagimu.Semua telah berahkir.Game Over."

Suara itu menghilang bersama dengan tubuh pemuda itu yang menyentuh dasar sungai.

Adegan 2.

Lokasi : Sebuah ruang remang-remang.

Hanya ada sebuah meja dan dua buah kursi di situ.Sebuah lampu gantung

yang hanya cukup menerangi meja dan sekitarnya.Juga seorang pemuda

yang duduk di salah satu kursi itu.

Dari kegelapan,muncul orang kedua,bersetelan jas dan kacamata hitam,

membawa koper,dan meletakkannya di atas meja.Turut di sertakannya sebuah foto seseorang.

Negosiator : (menyodorkan foto di atas meja)."Namanya Stefanus Manikhay.

Dia adalah targetmu selanjutnya.Dan kami ingin kau membunuhnya di depan banyak orang."

Judah : "Kenapa?"

Negosiator : "Karena dia telah mengambil banyak darì kami.

Makanya kami ingin menghentikan langkahnya.Kematiannya akan membawa ketakutan bagi pengikutnya

.Dan itu satu keuntungan bagi kami."

Judah : (Mengambil foto dan menyengir sinis)."Seorang pendeta...?"

Negosiator : "Kenapa?Kau takut?"

Judah : "Tidak ada kata takut bagi seorang Judah.Tapi,pantang bagi Judah membunuh seorang jahat.Apa lagi ini permintaan iblis seperti kalian.Naikkan harganya?"

Negosiator : "Berapa yang kau minta?"

Judah : " 30 Milyar..."

Negosiator : (Terperangah tak senang)."Kau gila..."

Judah : "Ini harga wajar bagi seorang kristen macam dia.Apalagi,

aku harus membuat dia mati di hadapan jemaatnya..."

Negosiator : "Tapi..."

Judah : "Tak usah keras kepala,atau kau tak mendapati mayatnya.

Aku tahu tujuanmu menginginkan nyawanya.Jadi,bila tak ingin pengikutmu berkurang,ikuti saranku."

Negosiator : (Berpikir sesaat,agak lama sambil menelusupkan tangannya di hidung,

lalu menghela nafas panjang)."Baiklah.Bawa dulu 15 Milyar.Sisanya setelah pendeta itu tewas."

Judah : "Kau akan mendapati mayatnya di televisi...."(Beranjak pergi meninggalkan Negosiator).

Adegan 3

Lokasi : Kamar sebuah arpatemen.

Sepasang mata nan bengis dan seringai liar seorang pembunuh,terbangun dari tidurnya.

Jam dinding menunjukkan tengah malam.Suasana temaram.Dan di antara keremangan

Judah menatap sebuah foto yang ia tancapkan dengan pisau.

Di sebelahnya asap rokok masih mengepul.

Sisa minuman keras juga masih nampak setengah botol.

Tergeletak sebuah pistol di samping botol.

Ponsel miliknya berdering.

Penelpon : "Judah..."

Judah : "Katakan urusanmu..."

Penelpon : "Aku punya informasi tentang pendeta itu.Lusa,

dia akan mengadakan kebaktian akbar di hadapan jemaatnya.Ini kesempatanmu menjalankan misi."

Judah : "Tentu.Tunggu saja hasilnya.."{menekan nomer lain pada ponselnya.)Tony,aku butuh bantuanmu..."

Adegan 4

Lokasi : Bunker sebuah gedung tua.

Judah mengamati sederatan senjata yang di pamerkan Tony temannya.Matanya dengan jeli meneliti dan otaknya dengan cerdas menimbang.

Tony : "Kau sudah punya banyak senjata bagus dan beribu cara membunuh targetmu.Kenapa masih mencari?Kurang yakinkah pada sasaranmu kali ini?"

Judah : "Untuk apa?Aku hanya ingin memberi kematian terbaik untuk orang yang baik.."

Tony : "Memang korbanmu macam apa?"

Judah : "Seorang kristen.Pendeta."

Tony : (Terkejut,tapi kawannya berekspresi dingin saja)."Ku sarankan urungkan niatmu kawan.Bukankah kau berjanji tak akan menjadikan seorang kristen targetmu.

Terserah kalau kau mau bunuh koruptor,bos mafia atau pejabat.Tapi seorang kristen,jangan...apalagi dia seorang pendeta."

Judah : "Memangnya kenapa...sudah,berikan saja yang kuminta."

Tony : (Mengambil sebuah senapan laras panjang lengkap dengan peredam).

"Heckler & Koch HK 417.Kaliber 7,62 mm.Lengkap dengan peredam dan pengatur jarak.Sangat pas untuk sasaran jarak jauh.."

Judah : "Baik.Aku ambil. Pembayarannya dapat kau lihat di rekeningmu."

Tony : "Terima kasih kawan.Senang berbisnis denganmu."

Judah : (Tersenyum dingin dan beranjak pergi).

Adegan 5

Lokasi : Lapangan pusat kota.

Tempat itu akan di jadi lokasi sebuah kebaktian akbar.Di kelilingi oleh beberapa gedung tinggi

,tempat itu memang sangat strategis.

Judah melakukan serangkaian pengamatan untuk aksinya.

Mulai dari lapangan sampai gedung sekelilingnya.

Ia harus memastikan target tewas dan punya ruang gerak untuk kabur.

killer : where i goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang