Penglihatan

2 0 0
                                    

Adegan 27

Lokasi : Dasar sungai.

Tubuh Judah yang tenggelam telah menyentuh dasar sungai.Tak bergerak dan tangan telah terkulai.Darah di lubang dadanya telah naik.Dan agaknya nyawa pemuda itu berada dalam hitungan detik.Mungkin alam bawah sadarnya saja yang berfungsi.Dan lagi-Lagi Judah mendengar suara itu.Terdengar begitu lembut memanggilnya.

Suara : "Judah..Judah.."

Judah : "Siapa itu..."

Suara : "Aku Bapamu.Sudah lupakah kamu akan Aku?"

Judah : "Bapa??Bapa yang mana?Aku tak punya bapa.Tidak pernah sama sekali.Aku anak haram,yang sejak kecil di buang ibuku dan tak pernah tahu siapa ayahku.Jadi sungguh bodoh jika Kau datang mengaku Bapaku..."

Suara : "Tapi Aku adalah Bapamu yang mengasihi kamu.Bagaimanapun keadaanmu,meski kamu tak mengakui Aku Bapaku,tapi Kamu anak-Ku.Datanglah pada-Ku..."

Judah : "Aku tak mengenal Kau.Untuk apa aku datang padaMu.Lagi pula siapa Kau,sok berbaik hati mengakui aku anak-Mu?Jika memang ya,tunjukkan diriMu agar aku percaya padaMu.Mungkin akan kupertimbangkan aku datang padaMu..."

Suara : "Aku katakan kau pernah mengenal Aku.Ingatlah..."

Adegan 28

Lokasi : Kerumunan masa di sebuah jalan.

Dalam alam bawah sadarnya Judah di bawa ke sebuah tempat yang penuh sesak dan sangat ramai.Ratusan orang,bahkan ribuan orang memenuhi jalanan kota.Dengan pakaian dan peradaban kuno,Judah mendengar mereka memekik keras satu kata.

Massa : "Salibkan Dia!!Salibkan Dia!!Orang Nazaret itu harus mati!!Dia pemberontak yang akan menggulingkan kaisar!!

Judah : (Terpaku diam tak mengerti.Menatap jalan kosong di depannya). Di lihatnya dari jauh, perlahan mendekat, seorang pria dengan luka mengerikan di sekujur tubuhnya berjalan gontai tetseok seok memikul sebuah kayu besar.Di sekitarnya kerumunan orang terlihat berteriak penuh kebencian. Ada yg menyerapah, bahkan ada yg meludah. Ada beberapa yang begitu membencinya sampai melayangkan pukulan kewajahya. Bahkan dengan usil menjegal kakinya hingga dia terjatuh.
"Brukkkkk.... "
Dia tidak berteriak atau mengeluh, mana kala kayu besar itu menimpa tubuhnya.Tetapi ia tetap berusaha diam, mesti tangannya gemetar karena luka. Sempoyongan bangkit lagi memikul lagi kayu bedar.
Beberapa orang berpakaian prajurit dan imam terluhat mengikuti di belakangnya. Geram terhadap masyarakat awam.. Bukan karena mereka menjegal dan memukul orang itu, tetapi karena mereka seenaknya mengambil jatah menyiksanya.
Satu dari prajurit itu mendorong kasar si penganiaya dan menyerapahinya.. Si penganiaya justru tertawa dan membalas serapahannya.
"Hei.. Bagi dengan kami.. Jangan kamu makan sendiri kesenanganmu... "
" Diam kau orang kampung. Bukan hakmu turut memukulinya. Ini hak kami.. Orang orang herodes dan lewi. "
Si pria pemikul kayu yang mendengar tak berkomentar. Hatinya terasa pedih, tapi dia tetap berusaha tegar menghadapi cemoohan... Mengingat tanggung jawab yang harus dia pikul.
Kendati tubuhnya makin lama makin rusak, lemah dan Bahkan tak nampak pula bentuk kulitnya karena luka siksaan dari cambuk berduri, ia terus berjalan menuju tempat penjahalan. Kepalanya terasa makin berat, bukan saja karena panas dan luka tapi juga karena sebuah mahkota berduri melingkar di kepalannya.Membuat darah mengucur dan wajahNya memerah kehitaman akibat luka.Hal itu tambah di perparah dengan sebuah kayu besar juga di usungNya.Di sela-sela suara cemeti dan makian serta ludahnya,Ia berjalan terseok-seok.Sesekali terdengar suara tawa kepuasan,juga tinju yang beberapa kali membuatNya terjatuh.Bahkan beberapa kali pula salib besar dan berat itu jatuh menimpa tubuhNya.Membuat luka mengering dan darah berhenti kembaii terbuka dan mengucur.Berkali Ia bangkit dan berjalan.Tapi jatuh lagi dan bangkit lagi.Mungkin suara tangisan dari para wanita yang ia dengar menjadi kekuatan bagiNya

Judah : (Bertanya pada salah satu orang di sampingnya)."Siapa Dia?Mengapa Ia di siksa orang-orang sedemikian bagai seekor binatang?"

Penduduk kota : "Heh!?!Kau belum tahu dan dengar berita yang menyebar ya?!"

Judah : (Menggeleng)

Penduduk kota :"Dialah yang bernama YESUS.Dialah orang Nazaret itu,yang mengakui diriNya Tuhan dan mensejajarkan diriNya dengan kaisar."

Judah : "Yesus..."(Berkata lirih)

Saat Ia sampai tepat di depan Judah.Terjatuh untuk kesekian kali dengan salib besar menimpa tubuhnya.Beberapa ejekan,tendangan dan lecutan cambuk sempat di terimaNya,sebelum ahkirnya seorang prajurit berkata pada kerumunan masa.

Prajurit : "Sudah cukup!!Kelihatannya Ia sudah tak kuat lagi.Beri dia air...Dan kalian disini,adakah yang mau membantu Dia membawa salib ini?? "

Massa : (Menolak dan berteriak mengejek)."Huuuu..."

Prajurit : "Dasar kalian ini.Benar-benar tak punya hati sama sekali.Apakah hati kalian sudah berganti hati binatang sehingga tiada belas kasihan sama sekali pada orang ini??"

Massa : (Tertawa)."Hatimu sendiri seperti binatang,mengatai kami ini binatang.bercerminlah!!"

Prajurit : (Geram dan menodongkan tombaknya.Menatap Judah yang sejak tadi terpaku)."Heh kau!!Jangan berdiri saja.Cepat kemari,bantu orang ini mengangkat salib ini!!"

Judah : (Bingung)."Aku..."

Prajurit :"Iya kau..cepat,jangan berdiri saja!!

Judah : (Tertegun sesaat,dan sempat beradu pandang dengan orang itu.Satu dorongan tiba-tiba muncul,lewat sorot mata yang seolah-olah menariknya.Judah terkesiap dan baru sadar,Lewat rembesan darah dan sela-sela luka di wajah,Ia seperti mengenal wajah itu.Wajah yang tak asing lagi baginya.dan wajah yang sama yang muncul dalam mimpi dan pengelihatan anehnya).

Adegan 29

Lokasi : Sebuah puncak bukit

Panas,tandus dan gersang.Itulah keadaan tempat itu.Dan hal itu di rasakan oleh Judah,ketika dalam satu kejapan mata ia telah berada dalam satu keadaan yang lain.Terpasung di sebuah kayu besar dengan selongsong paku besar berkarat yang menancap di pergelangan tangannya dan menyatukan sepasang kakinya.Beberapa luka juga terdapat di tubuhnya,selain sengat matahari yang membakar kulit dan juga rasa malu atas keadaannya yang menjadi tontonan orang.Tapi judah tak sendiri.Sebab di sampingnya terdapat dua orang lagi.Satu orang yang ia kenal dalam mimpi dan Pengelihatan,yaitu pria barusan yang disiksa bagai binatang,dengan kayu besar yang harus di panggulnya.Satu lagi tak ia perhatikan,karena fokus pandangan Judah tertuju pada pria di sampingnya.Dia mengamati orang itu,dengan sekujur luka yang berlipat-lipat lebih parah darinya.Secara akal,Judah merasa heran dan kagum.Bagaimana mungkin orang ini bisa tetap bertahan hidup dengan keadaanNya yang demikian.Satu hal lagi yang mulai di kagumi dari orang itu,bahwa di balik penderitaanNya,orang itu bisa bersikap tenang,pasrah dan tiada ketakutan terpancar di matanya.Sambil ia sendiri menahan rasa sakit,Judah mulai bertanya padanya.

Judah : (Menoleh pada wajah itu)."Bukankah Kau yang bernama Yesus.Orang Nazaret itu?"

Yesus : (Membalas kata-kata Judah lewat pandangan).

Judah : "Mereka bilang Kau Tuhan.Dan Kau mengakui diriMu raja.Mengapa tidak Kau selamatkan diriMu dan kami?!"

Yesus : (Tak menjawab.Menebarkan pandanganNya kearah berbeda).

Justru pertanyaan pemuda itu di jawab oleh orang lain.Yang baru ia sadar,sosok itu adalah Stefanus Manikhay,korban terahkir yang di bunuhnya.

Stefanus : "Tidakah engkau takut,juga tidak kepada Allah,sedang engkau menerima hukuman yang sama?Kita memang selayaknya di hukum,sebab kita menerima balasan setimpal atas perbuatan kita,tetapi orang ini tidak berbuat salah."(Menoleh pada wajah Yesus)."Yesus,ingatlah aku,apabila Engkau datang sebagai Raja."

Yesus : (Menatap orang itu dengan seulas senyum lembut)."Aku berkata padamu,sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Dengan aku di firdaus."

Stefanus : (Membalas kata-kata itu dengan keyakinan hati)

Judah : (Berkrenyit tak mengerti)

killer : where i goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang