BERTEMU KEMBALI

2.6K 462 40
                                    

Di Taman
.
.
.
.
.

Ae kecil sedang duduk di sebuah kursi panjang yang tersedia di taman tersebut. Senyum lebarnya tak pernah luntur sejak sejam lalu. Sudah dua cup es krim dia habiskan sembari menunggu "kakak cantiknya" melewati taman itu. Ibu Ae hanya bisa menggeleng sambil tersenyum lembut menatap anaknya yang begitu antusias.

"Ae tidak lapar nak??" tanya Ibu Ae lembut.

"Belum Ma,  Ae masih kenyang" sahut Ae kecil tanpa melepaskan pandangannya dari pintu masuk supermarket yang tidak jauh dari taman tersebut.

"Tapi Ae tadi hanya makan es krim saja"

"Mama tenang caja ya,  Ae akan bilang jika nanti Ae melaca lapal" Sahut Ae lagi kali ini menoleh ke arah Ibunya sambil menampilkan cengiran lebarnya.

"Janji,  na... "

"Iya Ma... Janji" Ae mengacungkan kelingkingnya yang di sambut ibunya dengan mengait kelingking mereka.

Saat sedang asik berbincang,  tanpa sengaja Ibu Ae melihat Pete yang baru saja keluar dari Mercedes Benz putihnya dan berjalan menuju kearah supermarket.

"Ae,  itu kakak cantik"

Ae dengan secepat kilat menoleh,  dan kemudian tersenyum lebar.

"KAKAK CANTIIIKKKK!!" Ae berteriak nyaring seraya berlari kearah Pete.

"Ae pelan-pelan nak,  nanti jatuh" Ibu Ae memperingatkan.

Pete yang mendengar kan teriakan dari suara yang tidak asing pun menoleh ke arah asal suara. Dan dia pun melihat Ae yang sedang berlari ke arahnya dengan riang. Tanpa sadar Pete tersenyum senang melihatnya.

Ae pun akhirnya sampai didepan Pete.

"Hai kakak cantiikkk" Sapa Ae riang.

Pete berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Ae kecil.

"Hallo Ae..  Kita bertemu lagi" ujar Pete lembut.

"Kakak cantik tau gak?? Ae itu kangen cekali cama kakak cantik" ujar Ae dengan semangat.

"Kakak juga kangen kok sama Ae" sahut Pete sambil tersenyum.

"Tapi kenapa kakak cantik gak muncul kemalin-kemalin? Ae nungguin kakak cantik dicini" jelas Ae dengan raut wajah berubah sedih dengan bibir mengerucut.

"Apa?? Ae menunggu kakak disini?? " Pete terkejut.

Ae kecil mengangguk.

"Iyaa..  Ae cudah belpakaian lapi,  tluc nungguin kakak cantik di bangku cana cama mama..  Tapi kakak cantik gak muncul" Jelas Ae panjang lebar masih dengan raut sedihnya.

Pete yang mendengarnya entah kenapa merasa bersalah sekali pada Ae.

"Maafkan kakak na... Kakak kemaren sibuk sekali"

Ae merubah raut wajahnya menjadi tersenyum lebar.

"Tidak apa-apa,  kakak cantik.. Cekalang kan kakak cantik ada dicini"

Pete yang melihatnya ikut tersenyum.

Ibu Ae yang sedari tadi memperhatikan interaksi Ae dan Pete pun mendatangi mereka.

"Nak... "

"Pete khab" sahut Pete cepat saat mengetahui Ibu Ae sedang kebingungan memanggilnya.

"Ahh Nak Pete,  Ae dari seminggu lalu bersemangat sekali ingin bertemu dengan mu. Apakah Nak Pete sibuk hari ini??" tanya Ibu Ae lembut.

"Tidak Bu,  saya memiliki waktu" sahut Pete pelan.

"Kalau begitu,  bisakah Ibu titip Ae pada Pete??  Hanya sampai sore. Karena Ibu dan Ayahnya Ae sedang ada keperluan. Dan Ae tidak mau ikut karena ingin bersama Nak Pete" jelas Ibu Ae.

Pete menatap Ae sejenak,  melihat Ae yang masih tersenyum lebar menatapnya. Kemudian kembali menatap Ibu Ae dan menggangguk pelan.

"Bisa Bu. Saya akan menjaga Ae buat Ibu"

Ibu Ae tersenyum lembut. "Terima kasih Nak Pete. Maaf sekali merepotkan"

"Tidak Bu. Tidak masalah"

Ibu Ae berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Ae.

"Ae sayang"

Ae yang sedari tadi setia menatap Pete menoleh mendengar panggilan Ibunya "Iyaa ma... "

"Ae bareng Kakak Pete dulu ya,  Ibu dan Ayah mau kerumah Bibi dulu. Ae tadi bilang tidak mau ikut, kan?  Jadi sekarang sama Kakak Pete dulu, na..."

Ae mengangguk semangat.
"Ciap, Ma!"

Ibu Ae tertawa pelan. Perlahan berdiri kembali.

"Ibu pergi dulu. Terima kasih sebelumnya,  Nak Pete"

"Sama-sama Bu"

"Dadah,  Ae sayang.. "

"Dadah Ma.... " Ae melambaikan tangannya semangat.

Pete menunduk menatap Ae yang kini sudah kembali menatapnya.

"Jadi sekarang,  Ae mau kemana?? Kakak anter"

"Kakak cantik mau ke cupel malket kan??  Kita kecana caja dulu"

Pete menepuk dahi nya pelan.

"Hampir lupa. Aku harus membeli daging buat Tin"

Pete kemudian mengulurkan tangannya kearah Ae yang di sambut Ae dengan menggenggam kuat tangan Pete yang halus.

"Temani kakak belanja dulu ya,  setelah itu kakak temani Ae kemanapun Ae mau"

Ae yang mendengar itupun mengangguk semangat.

"Ayooo.... "

.
.
.
.
.

To Be Continued

Makasih sudah mampir 😊😊
Ditunggu Voment nya 😊😊

Regards,
🍒CherryLatte☕

Immortal Love (DISCONTINUE) Where stories live. Discover now