Akhirnya pernikahanku berlangsung hari ini dan tidak ada rasa senang yang menyertaiku layaknya pasangan kekasih yang menangis haru dihari pernikahannya. Aku menatap tajam mata pria yang saat ini sudah menjadi suamiku, dan dia lagi-lagi hanya tersenyum dan aku tidak sama sekali tertarik dengan senyumannya.
Aku berkata padanya "Jangan harap aku akan mencintaimu, tidak akan pernah!" kataku dengan nada kasar tepat didepan wajahnya.
Dia hanya terdiam, "aku tau itu, tapi aku akan ubah semua ucapanmu itu, aku ingin kita baik-baik saja." ucapnya dengan nada lembut.
Dalam batinku aku sangat membencinya yang tidak sama sekali kuharapkan untuk menjadi suamiku dan aku sangat senang jika dia cepat-cepat menceraikan ku nantinya.
Saat malam pertama pun kami tidak melakukan apa-apa dan aku rasa tidak sudi jika dia berani-beraninya menyentuhku. Dia hanya diam saja dan akupun sama halnya dengan dia, dia lebih memilih sholat dan tidur diatas sajadahnya ketimbang tidur bersebelahan denganku. Aku tidak terlalu peduli dengannya dan aku biarkan saja dia tidur kedinginan di lantai yang hanya beralaskan sajadah ditubuhnya.
Keesokan harinya aku hanya bersantai-santai dan tidak melakukan tugasku sebagi seorang istri, aku lebih mempercayai jasa pembantu untuk mencuci gosok bajuku dan baju suamiku itu. Dia tampaknya sudah berangkat kerja saat aku tidak menemukan sosoknya lagi dirumah ini. Rasanya bosan sekali aku didalam rumah ini, padahal baru hari pertama aku menyinggahi rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost You
RomanceCerita ini berkisah tentang seorang wanita yang mengabaikan ketulusan calon suami yang sudah dipilihkan oleh orangtuanya sampai akhirnya wanita itu sendiri yang sangat terpukul akan kepergiannya. Disini sang wanita saya beri nama Keyla Larasati dan...