Baby

1K 17 2
                                    

Kring.. Kring.. Kring..

"Halo!"sapaku pada nomor yang tidak kukenali.

"Halo, selamat siang Keyla. Masih ingat denganku?"sapanya.

"Maaf, anda siapa? saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni anda."sahutku.

"Aku Ali, temanmu dulu. Selamat kamu baru saja melahirkan, Maaf saat kematian suamimu aku tidak bisa melayat ke rumahmu. Aku turut berduka cita."ujarnya dengan panjang lebar.

"Terimakasih, Ali."ujarku.

"Bisa aku menjengukmu?"balasnya.

"Tentu. Sekali lagi terimakasih."balasku.

Segera ku matikan panggilan dari ponselku.

Kehidupanku sekarang tampak lebih berwarna dari saat itu, tepatnya saat kepergian suamiku. Bayiku tumbuh dengan sehat dan sangat menggemaskan.

Aku harus bangun tengah malam untuk membuatkan susu untuknya, mengganti popoknya, menggendongnya, menyuapi makannya, semua itu atas ajaran Mamaku tersayang. Aku sungguh sangat menikmatinya. Anakku kuberi nama Armana, didapat dari nama belakang suamiku, yaitu Anjas Armana. Suamiku pasti senang disana melihat perubahan yang aku alami hingga sampai saat ini.

Saat ini aku sedang bekerja di Departemen Kesehatan yang dinaungi oleh pemerintah. Dengan status single mom yang aku sandang, tidak berarti untukku. Aku bahagia dengan keluarga kecilku.

Lost YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang