Can't Explain

1.1K 20 1
                                    

Sunyi dan sepi yang kurasakan dengan kesendirianku saat ini. Begitulah yang kurasakan setiap aku mengingat suamiku. Foto pernikahan kami lah yang menjadi saksi bahwa ia adalah milikku. Ia yang menanamkan benih cinta dalam rahimku. Kehamilanku saat ini sudah berusia tujuh bulan, seperti yang dapat kita lihat bahwa dua bulan lagi aku akan melangsungkan persalinan. Waktu yang dirasa begitu cepat. Kehamilan yang kujalani tidaklah sulit untuk kulalui, bersyukur jabang bayi yang ada dalam rahimku tidaklah rewel. Aku juga tidak banyak mengidam seperti perempuan lain yang sedang hamil. Mungkin yang kurindukan adalah belaian dari suamiku tercinta.

"Ayo sayang waktunya sarapan."panggil mama.

"Iya, Ma. Love you."sahutku.

Selesai makan aku duduk di kursi taman halaman rumahku untuk menikmati udara sejuk dipagi hari ini. Aku tidak sabar menunggu kelahiranku. Saat ini aku hanya terfokus bagaimana nanti merawat anakku seorang diri dan membesarkannya.

Saat usia kandunganku enam bulan, tepatnya bulan lalu aku mencoba memeriksakan kandunganku kedokter kandungan, disana aku juga sekalian melakulan check USG untuk mengetahui jenis kelamin jabang bayi yang ada diperutku. Alangkah bahagianya dokter mengatakan anakku berjenis kelamin laki-laki. Meskipun aku tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan, menurutku itu sama saja. Mengingat aku seorang janda yang menbesarkan anak sendiri, aku punya khayalan indah tentang anak ini. Bagaimana kelak ia akan tumbuh dewasa, ia pasti menjadi pelindung Ibunya nanti seperti Ayahnya yang selalu penuh kasih sayang kepadaku dulu.

Na.. Na.. Na..

Bunyi ponselku berdering menandakan ada pesan masuk.

Keyla, kapan aku bisa berkunjung kerumahmu dan membantumu menggantikan popok bayimu.

xoxo

Your bestie, Ayu.

Ayu, sayang! Anakku saja belum lahir, dua bulan lagi kamu bisa berkunjung kesini. Atau aku akan menghubungi jika sudah lahir nanti.

Love.

Your bestie, Keyla.

Oke, xoxoxo. :)

Your bestie, Ayu.

Aku rindu sahabat-sahabatku dulu, dimana kita bisa jalan-jalan bareng sampai larut malam. Aku tidak akan bisa mengulangnya lagi.

Dua bulan kemudian...

"Ma.. Ma. Sakit, Ma!"teriakku.

"Ada apa sayang, jangan-jangan kamu akan melahirkan, Mama panggilkan ambulance sekarang. Sabar, Nak."ucap Mama.

Setibanya dirumah sakit aku langsung dibawa keruang persalinan dan persalinan yang aku lalui cukup panjang. Aku melahirkan dengan normal dan anakku sehat.

Lost YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang