7

3K 267 34
                                    






Waktu telah menunjukkan pukul 23.00 KST. Dan saat ini lelaki cantik siapa lagi kalau bukan Ten, ia sedang berada dalam perjalanan ke suatu tempat.

Setelah ia sampai ke tempat tujuannya yaitu di asrama 127, ia tersenyum senang karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan orang yang beberapa hari ini ia tidak temui. Dengan segera ia masuk dalam asrama 127, tapi senyumnya lentur begitu saja. Ruangan itu sangat sepi dan gelap tak seperti biasanya. Apakah mereka semua telah tidur karena lelah melakukan shooting? Itulah yang ada di pikiran Ten

Lelaki cantik itu mendudukkan dirinya di sofa dan berniat menghubungi sang kekasih sekedar mengecek kalau Taeyong ada di asrama atau tidak. Sebenarnya ia bisa saja langsung pergike kamar Taeyong untuk mengecek pria itu, tapi tubuhnya terlalu malas.

Halo? Ten ada apa?


Mendengar suara parau dari Taeyong membuat Ten merasa bersalah karena telah menganggu tidur dari pria tampan tersebut.


Ah maaf menganggu tidurmu hyung.
Sebaiknya aku pulang. eh?


Ten menutup mulutnya sendiri, ia keceplosan.

Kau di luar Ten?


Tidak hyung. Aku hanya salah bicara.
Tidurlah, maaf mengganggu tidurmu.

Aish padahal aku sudah sangat senang
karena kupikir kau benar-benar berada di
asrama 127. Aku sangat merindukanmu sayang.

Bip.


Ten memutuskan panggilan itu secara sepihak. Mendengar suara dan setiap kata Taeyong membuat ia tambah merindukan lelaki itu. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar sang kekasih.

Taeyong tersentak kaget ketika ada seseorang yang naik ke atas ranjang nya dan segera memeluknya dari belakang. Saat ia mencium aroma pelaku tersebut bibirnya langsung melengkung ke atas.

"Membohongiku hm?" Taeyong mengelus tangan Ten lembut.

"Maaf. Tadi aku bingung hyung"

Taeyong segera membalikkan tubuhnya untuk menatap wajah cantik itu dan memeluk pinggang Ten lembut.
"Bingung kenapa sayang?"

"Tujuanku ke sini ingin menemui mu, dan saat tadi aku mendengar suara paraumu aku sangat merasa bersalah, ingin pulang saat itu juga karena tidak ingin mengganggumu. Tapi sayangnya rasa rinduku padamu mengalahkan semuanya"

Taeyong terkekeh setelah mendengar penjelasan Ten.
"Tapi ini sudah malam, kau datang dengan siapa?"

Ten mendongkakkan kepalanya.
"Aku di antar manager hyung"

"Di perbolehkan?"

"Aku membujuknya dengan seluruh jurus aegyeo ku, dan akhirnya ia luluh" ucap Ten dengan polosnya membuat Taeyong gemas dan menggigit hidung mancung Ten.

"Aw sakit hyung!" Ten mengelus hidungnya yang sedikit memerah

"Berhenti bertingkah imut di hadapan pria lain Ten!"

"Ini demi kau hyung"

"Sekali tidak! Tetap tidak!" Ucap Taeyong tak suka yang di jawab dengan anggukan dari Ten.

"Ahh. Kembali ke topik hyung. Aku sangat merindukanmu, tidak bisakah aku bergabung dengan NCT 127 agar bisa selalu bersamamu?"

Taeyong menarik Ten dalam dekapannya dan mengecup puncak kepala Ten dengan sayang.
"Aku juga berpikir seperti itu sayang, dan ku kira yang akan bergabung dengan kami yaitu kamu tapi dugaan ku salah, Jungwoo lah yang bergabung"

"Ahhh andaikan aku yang bergabung" ucap Ten penuh harap

"Aku akan sangat sangat senang, karena aku bisa selalu menatapmu. Dan juga aku selalu akan bersemangat jika bersamamu" jawab Taeyong

"Sekarang tidurlah. Aku lelah"

"Cih. Kau lelah? Lelah dari mana? Seharusnya aku yang berkata seperti itu"

Ten menenggelamkan wajahnya di dada bidang Taeyong.
"Aku lelah karena harus menyiapkan Comeback dengan Nct China. Jadi kita sama-sama lelah okey? tidurlah"

Mata Taeyong sedikit membesar karena terkejut.
"Benarkah? Kenapa aku tak tahu tentang hal itu?"

Ten mengangkat bahunya tak tahu dan kembali mendongkakkan wajahnya untuk menatap Taeyong
"Aku juga tak tahu. Hyung kau tahu? Xiaojun sangat baik padaku, aku pikir dia lelaki yang susah di dekati sepertimu. Tapi ternyata tidak seperti yang kupikirkan, dia sangat ramah dan juga-"

Perkataan Ten terhenti hanya karena sebuah bibir yang mendarat cepat di bibir Cherry nya.
"Waktu untuk memuji pria lain sudah cukup sayang. Sekarang tidurlah"

Pria mungil itu baru menyadari kesalahan yang ia lakukan tadi. Tapi untung saja Taeyong nya masih memberikan ia dispensasi.
"Maaf" Ten mengeratkan pelukannya pada kekasihnya.

"Jangan berbuat yang aneh-aneh di belakangku Lee Ten!" Ucap Taeyong sambil mengecup hidung Ten sebentar dan di balas oleh anggukkan kepala imut pria cantik itu.






















END.

Taeten's Life [TAETEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang