PART 6

846 88 32
                                    

" Kenapa Kalung itu bisa ada padanya?"
"Jungkook membunuhnya."

.

.

.

MIRACLE.

Seorang gadis berjalan di tengah derasnya hujan, tanpa payung. Kedua tangannya ia letakkan di dada. Menggenggam sebuah kalung. Tubuh gadis itu menggigil. Ia kedinginan. Malam ini, suasana kota sangat dingin terlebih hujan deras yang mengguyur kota menambah suasana dingin malam ini.

Gadis itu menatap sekitarnya, kota ini cukup ramai. Walau kota sedang di guyur hujan, hal itu tidak membuat penduduk kota enggan keluar rumah. Semua orang membawa payung, kecuali dirinya. Jangankan payung, sekedar pakaian hangat saja tidak ia gunakan.

Tubuh gadis itu bergetar, bukan hanya karena dingin gadis itu juga lapar. Ia sama sekali tidak makan sesuatu dari tadi. Namun ia terus berjalan. Ia mengikuti kemana kedua kakinya melangkah.

Gadis itu terus menyeret kedua tungkainya. Langkahnya semakin melemah. Kekuatannya semakin menipis. Ia bisa saja mati kedinginan dan kelaparan disini.

Gadis itu menghela nafasnya, walaupun tubuhnya sudah tidak kuat ia akan memaksakan diri untuk kuat.

Gadis itu tidak merasakan lagi air hujan mengguyur tubuhnya. Padahal sekarang masih hujan.

Gadis itu mengangkat wajahnya. Memperlihatkan wajah cantiknya. Gadis itu benar-benar cantik, seperti seorang putri kerajaan.

Hal pertama yang gadis itu sadari adalah, ada sebuah payung hitam yang melindungi dirinya dari derasnya hujan. Tapi, dari mana asalnya payung ini?

Ia menoleh ke kanan. Disana ia menemukan wajah seorang pemuda. Pemuda itu sangat tampan. Rahangnya tegas, tatapan matanya teduh, bibirnya merah alami. Rambut hitam legamnya menambah pesona pria ini.

Jimin? Jantung gadis itu berdetak kencang. Pria disampingnya saat ini benar-benar mirip dengan sang pangeran. Tapi, tidak mungkin. Pangeran sudah tiada.

"Kenapa kau berjalan di tengah hujan deras tanpa menggunakan payung,hmm?" Tanya pemuda itu dengan lembut.

Si gadis hanya diam. Tidak menjawab pertanyaan si pemuda.

"Baiklah, ikutlah denganku." Ujar pemuda itu lagi.

Gadis itu hanya mengangguk dan menuruti kemana pemuda itu membawanya.

.

.

.

.

Rupanya si pemuda membawa gadis itu menuju ke kediamannya. Rumah ini sangat besar dan terlihat mewah. Seperti sebuah istana, walau istana yang pernah gadis itu tinggali lebih luas daripada ini.

"Kau ganti dulu pakaianmu, ya? Setelah itu, kau harus makan."

Gadis itu hanya mengangguk.
Mendapat respon dari gadis yang ada di sampingnya, pemuda itu lantas mengukir senyum indah di bibirnya.

Chaotic! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang