PART 11

620 68 30
                                    

Eun Young Bingung harus berbuat apa. Yang ia lakukan hanya bersembunyi di balik tembok. Sementara di belakangnya Jungkook sedang berurusan dengan Jimin.

"Jimin-ssi, aku tak menyangka kau selemah ini." Terdengar Jungkook terkekeh singkat sebelum melanjutkan " Kau tidak ingin aku membunuhmu untuk kedua kalinya 'kan?" Jungkook kembali terkekeh.

Jimin hanya menatap tajam kearah Jungkook. "Hentikanlah omong kosong mu itu jeon." Gumam Jimin, yang masih bisa di dengar oleh Jungkook.

Jimin sendiri tidak bisa melawan lagi. Ia hanya terduduk di tanah. Sementara sebelah tangannya memegang perutnya yang sakit karena di tinju oleh Jungkook.

Menghembuskan nafasnya kasar "Ah, ini membosankan. Sampai jumpa di permainan selanjutnya, Jimin-ssi." Jungkook lantas beranjak pergi menjauh dengan cepat.

Eun Young memastikan keadaan terlebih dahulu sebelum berlari mendekati Jimin. Eun Young bersimpuh di sebelah kanan Jimin.

"Jimin-ah!" Eun Young memekik. Eun Young benar-benar khawatir dengan keadaan Jimin. Ia benar-benar terlihat kesakitan. Demi apapun, Eun Young tidak pernah sekhawatir ini dengan seseorang.

"Kau baik-baik saja? " Tanya Eun Young. Kekhawatirannya semakin menjadi-jadi saat melihat bekas pukulan di wajah Jimin.

Jimin hanya menggeleng untuk menanggapi Jimin lantas menyahut "Aku tidak apa-apa, Eun-ya."

"Apanya yang tidak apa-apa!"

"Apa yang harus aku lakukan?"

Eun Young bingung setengah mati. Ia tidak tau harus berbuat apa. Ia manusia, mahkluk bumi sedangkan Jimin Vampire yang datang entah dari mana.

Jimin masih memegangi perutnya. Wajahnya benar-benar terlihat kesakitan. Entah kenapa, setiap Jimin berhadapan dengan Jungkook energi milik Jimin rasanya benar-benar terkuras habis. Jimin tidak mengerti kenapa seperti itu.

"Jimin," Eun Young mengangkat tangan kanannya. Melipat lengan jaketnya sebelum berkata "Kau memerlukan ini kan?"

Jimin menatap manik gelap Eun Young. Jimin tidak mengerti, kenapa Eun Young menawarkan dirinya. Tidak, tidak bisa seperti ini.

"Eun Young, kau tidak bo-"
Gadis berambut panjang itu memotong Kalimat Jimin dengan cepat.
"Lakukan saja. Aku akan baik-baik saja."

Jimin sebenarnya mati-matian menahan dirinya. Memaksa dirinya supaya menolak pertolongan Eun Young.

Namun entah dari mana datangnya. Raga Jimin seolah sangat menginginkan darah Eun Young.

Jimin menarik tangan Eun Young yang sedari tadi terangkat diudara. Sementara tangan Jimin yang satunya bergerak menarik tengkuk Eun Young untuk mendekatkan wajahnya.

Dahi mereka bersentuhan. Eun Young bisa merasakan nafas panas Jimin di wajahnya. Menatap wajah Jimin dengan jarak sedekat ini membuat jantung Eun Young berpacu dengan sangat cepat.

"Maafkan aku, Eun-ya." Eun Young hanya membalas ungkapan Jimin dengan senyuman tipis.

Mengecup bibir Eun Young singkat sebelum bibir Jimin berpindah ke leher Eun Young.

Menembuskan taring tajamnya pada kulit leher Eun Young. Menancapkan taring tajamnya untuk mencari darah segar yang mengalir di jaringan arteri.

Eun Young sebisa mungkin untuk tidak berteriak kesakitan. Ternyata, ini lebih menyakitkan dari yang sebelumnya.

.

.

.

.

Chaotic! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang