PART 12

678 66 15
                                    

Taehyung memejamkan matanya frustasi. Ayolah, kenapa keadaan semakin sulit.

Berkumpul bersama Jimin dan Hoseok di rooftop sekolah membuat kepalanya di serang rasa pening.

"Jim, kau menyakitinya," Ujar Taehyung frustasi.

Taehyung memegang kedua bahu Jimin.

"Kau bisa saja membunuhnya." Lirih taehyung, membuat Jimin sedikit menunduk.

"A-aku..." Jimin tidak melanjutkan kalimatnya. Lidahnya terlalu kaku. Seolah suaranya tak mampu ia suarakan.

Menjauh dari Jimin, Taehyung lantas berucap "Kenapa keadaan malah semakin keruh." Pemuda kelewat tampan itu memijat pelipisnya. Kepalanya benar-benar pening.

"Setidaknya, gadis itu masih hidup." Ucap hoseok pada akhirnya.

Taehyung tidak mengerti. Kenapa kedua orang di hadapannya ini memiliki pikiran yang berbeda dengan dirinya.

"Ya, dia memang masih hidup. Tapi bukan berarti gadis itu bisa lari dari Jungkook."

Tidak hanya Taehyung, Jimin pun merasakan pening di kepalanya. Ah, semua ini rumit.

"Jadi, sekarang apa yang akan kita lakukan?" Tanya Hoseok.

"Melawan Jungkook? Jangan mimpi! Serigala berwajah kelinci itu semakin kuat," Taehyung menjeda kalimatnya "kita tidak boleh gegabah. Kita harus berhati-hati."

"Sama saja kita hanya berdiam diri." Ujar Jimin putus asa.

"Ini semua tidak akan pernah berakhir," Jimin menatap Hoseok dan Taehyung bergantian. Seakan ia berbicara lewat tatapan matanya.

"Lalu bagaimana?"

"Harus ada yang mengakhiri semua ini. Dan, aku yang akan mengakhirinya." Ungkap Jimin penuh keyakinan.

Hoseok dan Taehyung menatap Jimin tidak percaya.

"Lalu, bagaimana dengan gadis itu?" Tanya Hoseok.

"Aku akan melindunginya, dan membawanya bersamaku."

.

.

.

.

Keadaan ini membuat Hyeri takut. Semua siswa berlari-ketakutan- keluar. Suara teriakan dan tangis ketakutan memenuhi indra pendengaran Hyeri.

Semua siswa menjadi ketakutan karena mereka mendengar kabar bahwa ditemukannya jenazah di gudang sekolah dan Kim ssaem meninggal secara misterius di ruangannya.

Itu bukan hal yang normal, bukan?

Keadaan kelas benar-benar kacau. Banyak kursi berjatuhan, bangku yang tatanan tempatnya sudah tidak beraturan. Benar-benar kacau.

Jantung Hyeri berdebar dengan sangat kencang. Gadis berambut coklat caramel itu memandang pemuda di depannya dengan tajam.

Tangannya ia rentangkan, berusaha menahan pemuda itu agar tidak semakin bergerak maju.

Sejujurnya Hyeri ketakutan, tangannya bergetar, nafasnya tidak beraturan. Berhadapan dengan Jeon Jungkook bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Jungkook bisa saja menyakiti dirinya.

"Menjauhlah!"Pekik Hyeri ketakutan.

Sedangkan Jungkook, sama sekali tidak menghiraukan pekik ketakutan Hyeri.

"Aku mohon, berhentilah. Aku mohon, jangan mengacau," Hyeri menggantungkan kalimatnya, Cairan bening merosot turun dari sudut matanya.

"Menyingkir." Ujar Jungkook dengan datar. Raut wajahnya memperlihatkan kejengkelan yang mendera karena adanya sosok Hyeri.

Chaotic! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang