Sebab hari ini adalah hari yang paling membuat Daniel stress. Maka malam ini pria itu menghabiskan malam di club yang terkenal di kalangan masyarakat Seoul.
Daniel benar-benar mabuk malam ini, ia bahkan tidak sadar saat beberapa perempuan mendekatinya, bahkan mendudukkan diri dipangkuan Daniel.
Daniel hanya stress. Dan perlu menghilangkan pening nya malam ini. Ia begitu dibuat gila dengan beberapa tender yang tidak dapat perusahaan menangkan.
Bahkan rapat dengan direksi khusus yang dijadwalkan hari ini entah mengapa dibatalkan. Padahal Daniel sudah menunggu dari jauh-jauh hari untuk rapat itu.
Dan ibunya, terus saja menelpon. Daniel yakin pasti ibunya ingin membahas pernikahan Jihoon.
Dan Jihoon.. entah mengapa hari ini mengacuhkan Daniel.
Daniel kembali menenggak minuman beralkohol itu. Daniel bahkan membiarkan seorang jalang mengecup tengkuknya.
Daniel tidak peduli. Ia membalas ciuman wanita yang berada dipangkuannya dengan tangan merapat dipinggang sang wanita.
"Ya hyung, ayolah... Aku hanya minta kau mengajak daehwi keluar dari klub itu.. kumohon"
"Aishh, menyebalkan. Setiap kalian bertengkar kenapa aku yang repot."
"Hyung kumohon. Kau hanya masuk dan aja daehwi pulang. Kalau aku yang mengajak nya dia pasti akan mengamuk"
"Hah. Dasar bocah remaja. Selalu saja setiap ada masalah dia akan menghabiskan malam d klub"
"Kau juga tau dia kan Woojin Hyung"
"Oke oke. Berhenti merengek. Aku akan menarik pacar mu dari klub dan membawa nya kepadamu. Kau puas?"
"Terimakasih Hyung. Aku tunggu diluar oke"
Hng.
Woojin hanya mendengung menjawab juniornya dikantor. Bae Jinyoung.
Kini woojin melangkah masuk ke klub yang berisi orang-orang mabuk. Jujur ia tidak suasana seperti ini. Dimana orang-orang menari seperti orang gila dan lampu kelap-kelip yang akan membuat ia pusing.
Woojin melayangkan pandangan nya ke seluruh penjuru klub. Mencari pemuda yang sifatnya seperti bocah. Lee Daehwi.
Lama mencari daehwi. Woojin melebarkan matanya saat netranya tak sengaja menatap objek yang sedang asyik berciuman panas di ujung ruangan.
Bahkan tangannya memeluk pinggang wanita yang sedang duduk dipangkuan nya.
Rahang Woojin mengeras. Dan tangannya mengepal.
Kang Daniel. Pria itu. Sudah Daniel duga ia hanya mempermainkan Jihoon.
Dengan cepat Woojin keluar dari tempat memuakaan itu. Ia bahkan mengabaikan panggilan Jinyoung .
Woojin mengeluarkan ponsel nya dengan cepat menghubungi seseorang.
.
Jihoon sungguh dilema. Kenapa ia jadi memikirkan perkataan ibu Daniel untuk pergi ke psikiater.
Apa mungkin setelah dirinya bisa bicara Daniel akan menyukainya. Hehe
Jihoon entah kenapa tersenyum sendiri. Dan sedetik kemudian menggelengkan kepala saat pikiran nya melayang-layang ke hal indah.
YOU ARE READING
Nielwink in your life
Short StoryBerisi Oneshoot dari Nielwink Team Jihoon bahagia Team Daniel Bahagia Pokonya mereka harus bahagia