Its Love~~~16

708 109 16
                                    

Keduanya tetap diam meskipun sudah sampai ke area parkir tempat menonton



Daniel mencoba menatap Jihoon yang hanya menunduk. Daniel benar-benar gelisah.

Kenapa Jihoon tidak mau menjawab terus. Jujur ini pertama kali untuk Daniel menyatakan perasaannya terlebih dulu.

Dan Jihoon benar-benar orang yang beruntung. Harus nya ia dengan cepat menjawab 'ia' . Apakah ia tidak terpengaruh dengan tampang Tampan Daniel?


Daniel menghela napas. Ia memang terlalu kasar kemarin. Jadi, mungkin Jihoon sakit hati.


"Jihoon-ah. Bagaimana ? " Ujar Daniel ragu.

Jihoon menoleh. Dengan cepat ia ia menulis di note nya dan memberikan pada Daniel.


Dan Daniel bisa bernapas lega dengan jawaban Jihoon


"Bolehkah aku meminta waktu untuk berpikir?

Daniel kira Jihoon akan langsung menolaknya. Setidaknya masih ada kesempatan untuk Daniel.


Mereka keluar bersama dari mobil dengan langkah beriringan. Tangan Jihoon yang menjuntai bebas sungguh menggoda untuk ia genggam.

Tapi Daniel harus menahan. Bisa-bisa Jihoon menganggap Daniel laki-laki gampangan.

Dan itu tidak baik  untuk reputasi CEO kang.


Mereka duduk bersebelahan.

Film nya sudah di mulai 30 menit yang lalu. Dengan keduanya yang hanya diam.

Daniel melirik Jihoon yang dengan rakusnya memakan popcorn.

"Kau suka Film nya?. Aku.. hanya asal memilih Film ini."

Jihoon menatap Daniel yang seolah memohon untuk Jihoon menjawab 'iya akuu sangat menyukai Film, selera mu sangat bagus' intinya tatapan yang meminta pujian.


Jujur Jihoon sudah menonton film ini tadi. Jadi bisa dibayangkan jika menonton film yang sama dengan selisih waktu beberapa jam saja. Tentu sangat membosankan.

Tapi Jihoon mana tega berbicara itu pada Daniel. Maka ia hanya tersenyum lebar, mengangguk dan mengacungkan jempol untuk Daniel.


Daniel balas tersenyum kepada Jihoon, yang senyuman nya membuat jantung Jihoon berdetak nyeri. Tapi Jihoon suka sensasinya.


Daniel sungguh senang, ia benar-benar harus berterimakasih kepada sitiang Guanlin yang sudah memilihkan Film ini.



...


Daniel dan Jihoon sudah sampai dikediaman Jihoon. Jihoon bergegas turun sebelum tangan Daniel menahannya

"Diluar masih Hujan. Kau gunakan jas ku untuk menatap kepala mu"

Jihoon menggeleng.

Ia tidak akan sakit hanya dengan kehujanan sebentar. Ia juga kuat. Karena selalu mengonsumsi jamu saat di Busan.


Jadi ia tidak selemah yang Daniel pikirkan.

"Kau bisa sakit "

Jihoon tersenyum malu. Perhatian Daniel begitu membuat nya senang. Seolah ia berada di hamparan bunga mawar yang cantik.


Jihoon akhirnya keluar dan berlari menuju plat Woojin. Ia sempat melihat mobil Daniel yang sudah melaju dengan pelan.


Jihoon mengingat saat ia akan turun Daniel berkata "jangan terlalu lama memikirkan nya. Kau tau kan aku tulus"

Nielwink in your lifeWhere stories live. Discover now