seven

10.9K 998 556
                                        

Enam tahun kemudian...

Hinata meraih kotak P3K yang terletak dia atas rak lemari, omega itu terus menerus mendesahkan nafas. Sore ini Akihiko dan kousei pulang dengan lebam dan memar di wajah, lengan dan kaki mereka. Sudah tak terhitung berapa kali Hinata harus di panggil ke sekolah hanya karna masalah perkelahian antar bocah, sampai-sampai dia berpikir bahwa... Mungkin saja kepala sekolah juga telah bosan melihat wajahnya.

"Baik, kali ini apa lagi masalahnya?" Tanya Hinata tegas, kedua putranya cukup nakal untuk mendapat gelar 'trouble marker sekolah' Hinata tidak habis pikir, apa yang bisa membuat anak-anaknya yang jinak bagaikan kucing menjadi mahluk pembuat onar, mereka masih enam tahun!?. Hinata menghela nafas ketika pertanyaannya tidak di gubris, Akihiko dan kousei tidak pernah ingin menjelaskan masalah mereka ketika Hinata bertanya, mereka hanya akan diam sampai Hinata menukar topik pembicaraan. Lalu (Seperti hari-hari sebelumnya) Hinata akan mengalah, dia berjongkok di depan kedua putranya dan mulai membersihkan noda dari goresan-goresan mereka, "kaa-san tidak akan tau apa masalahnya jika kalian tidak mengatakan apapun, kalian tau?... Tapi kaa-san juga tidak akan tenang jika kalian terus-menerus seperti ini, jangan bertengkar dengan teman lagi, jangan buat Masalah dan jadilah anak yang baik, kaa-san tidak ingin kalian terluka lebih banyak lagi, jadi berjanjilah untuk menjadi anak baik yang bisa di percayai semua orang, mengerti?" Hinata mengelus rambut keduanya dan tersenyum hangat, kedua bocah itu mengangguk sebelum akhirnya membalas senyum ibu mereka. Hinata tau pasti jika anak-anaknya tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan, Akihiko dan kousei mungkin masih enam tahun, tapi mereka sudah cukup mandiri dan cerdas di banding anak seusianya.

"Baik, sekarang kalian harus tidur ok? Besok kalian bisa berangkat sekolah" Akihiko dan kousei mengangguk kembali, mereka berdua membaringkan diri di atas kasur sementara Hinata menarik selimut untuk menutupi mereka.

"Kaa-san, tetap disini... Sebentar saja, please...?" Suara kousei terdengar tepat saat Hinata berdiri untuk menutup pintu, biner madu bocah itu terlihat memelas dan membutuhkan, kousei selalu tau bagaiman cara meluluhkan hati orang tuanya. Karna detik berikutnya Omega itu mengangguk dan berjalan ke sisi kasur mereka. Hinata mengusap rambut Akihiko lembut dan membelai pipi kousei dengan sayang.

"Baiklah, hanya sampai kalian tidur"

"Kaa-san ceritakan kami dongeng" Akihiko meraih tangan ibunya, Hinata mengangguk setuju, dia mulai menceritakan sebuah dongeng, tentang kisah dua orang anak kembar yang terpisah, namun mereka bertemu lagi pada akhirnya. Setelah memastikan Akihiko dan kousei tertidur, Hinata memberi mereka kecupan selamat malam dan dengan hati-hati berjalan keluar kamar.

Omega itu menyempatkan diri untuk menatap putra-putranya sebelum menutup pintu, Akihiko tertidur dengan nyaman sementara kembarannya hampir meneteskan air liur, wajah anak-anaknya terlalu manis untuk di lewatkan, bocah-bocah itu bisa menjadi malaikat yang luar biasa lucu, meski detik berikutnya mereka juga bisa menjadi bocah yang nakal yang keras kepala. Akihiko dan kousei memang jarang bertengkar, bukan berarti mereka akur juga, mereka bisa saja saling menggigit hanya karna memperebutkan kerayon atau Makan malam. Mereka mungkin sangat mirip, tapi kepribadian mereka bertolak belakang.

Akihiko sedikit lebih bijaksana dari kembarannya, tapi dia adalah tipe yang cepat marah. Dia juga sedikit posesif pada barang-barangnya, pernah sekali mereka berdua bertengkar hebat hanya karna kousei tidak sengaja menjatuhkan air ke atas buku gambarnya, aki langsung mengamuk dan mereka bertengkar sepanjang siang hingga Hinata terpaksa mengurung kousei di dalam kamar (meski tidak sungguh-sungguh) hingga Akihiko akan menangis dan memohon agar adiknya di bebaskan. Bocah itu juga memiliki wajah yang cemberut, dan sorot mata blueberry tajam dan dalam hingga terkadang Hinata berpikir dia bisa terhanyut dalam sorot matanya yang indah dan intens.  Akihiko juga sering berkata kasar pada kousei, meski sebenarnya dia benar-benar peduli. Akihiko tidak akan membiarkan hal buruk terjadi pada saudaranya tidak peduli apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[KageHina] Here We Are [ABO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang