❄ Move Off ❄
Tiga hal yang paling Wonwoo benci dalam hidupnya, pertama cuaca dingin, kedua pembohong, ketiga harus menunggu lama.
Dan hari ini si manis itu merasakan dua diantara tiga hal yang paling dia benci sekaligus. Entah kenapa cuaca Jakarta setelah hujan bisa sedingin ini, dan dia harus menunggu Mingyu hampir satu jam lamanya.
Wonwoo mendecak sebal, beberapa orang nampak sudah meninggalkan fakultas untuk pulang meskipun sebagian masih berada disana karena ada urusan kampus lain."Mingyu kemana sih..lama banget." Wonwoo berulang kali mengusap bahunya, dia menyesak tidak mendengarkan Mamih Yoona untuk membawa jaket.
"Wonwoo!"
Wonwoo menoleh, dia memicingkan matanya menatap seorang lelaki tinggi yang tengah berjalan kearahnya.
"Kak Rowoon?"
"Belum pulang?"
"Belum kak lagi nunggu jemputan, kakak tumben ada di kampus?" tanya Wonwoo pada Kakak tingkatnya yang dulu senantiasa selalu membantunya saat dirinya masih bersatus maba.
"Ada urusan, gimana kuliah kamu? Sebentar lagi skripsiankan?"
"Lancar aja Kak, iyanih semester depan aku udah mulai sibuk nyusun skripsi."
"Semangat ya, biar cepet nyusul Kakak."
"Pasti Kak, sekarang Kakak kerja?"
"Lagi magang dulu diperusahaan Papah, kalo kerjanya bagus Kakak mau diangkat jadi karyawan tetap." jawab Rowoon matanya tak lepas memperhatikan wajah manis Wonwoo. Tak heran jika dulu dia jatuh hati pada cowok manis dihadapannya itu.
"
Kamu masih pacaran sama Mingyu?"
"Masih, emang kenapa Kak?"
"Awet juga ternyata kalian, tadinya kalo kamu jomblo Kakak mau ajak kamu nikah." canda Rowoon, Wonwoo tertawa lepas. Kakak tingkatnya itu emang hobi sekali membuat candaan padanya.
"Apaan sih Kak.."
"Kalo kamu jomblo kasih tau aku ya."
"Iyain aja deh biar seneng."
"Dasar, Kakak gak bisa lama-lama nih, kalo ada waktu luang kita bisa ngobrol lagi. Kakak pergi dulu ya?"
"Eh iya Kak, semangat kerjanya yah.." Wonwoo tersenyum manis.
"Pasti, bye gue duluan!" Rowoon melambaikan tangannya kemudian melangkah cepat karena lelaki berdarah Sunda Minang itu sedang dikejar-kejar waktu sekarang.
"Ada-ada aja.." Wonwoo menggelengkan kepalanya.
"Yang.." Tak berapa lama setelah Rowoon pergi Mingyu datang.
"Kenapa baru dateng?" tanya Wonwoo dengan nada kesalnya. Wajah hangat yang tadi dia berikan untuk Rowoon kini sudah menghilang.
"Maaf yang tadi aku ngobrol dulu sama Papah." jawab Mingyu
"Papah kamu dateng ke kampus ngapain?" tanya Wonwoo dengan mata yang membulat terkejut.
"Ketemu Pak Eko."
"Tuhkan! Papah kamu pasti dipanggil karena nilai-nilai kamu Mingyu! Makannya kamu harus rajin belajar, kasian Mamah sama Papah kamu. Jangan males-malesan lagi, katanya mau lulus barengan sama aku!"