❄ Move Off ❄
Sebut saja Mingyu adalah lelaki paling beruntung di Dunia ini.
Karena dari begitu banyak orang yang mati-matian menunjukan ketertarikannya pada manusia maha sempurna bernama Aiden Wonwoo Kalandra, lelaki manis itu malah memilih dirinya.
Mingyu menyadari sejak pertama kali dia bertemu dengan Wonwoo, dia tidak akan pernah sebanding dengan lelaki manis itu. Wonwoo yang pintar, latar keluarganya sangat baik, menarik perhatian, begitu ramah tak seperti dirinya.
Dia tak lebih dari seorang anak lelaki broken home, hidupnya begitu berantakan.
Orangtuanya memutuskan untuk bercerai disaat dia tengah membutuhkan dukungan mereka tentang keinginannya untuk menjadi seorang arsitek hebat. Sang Ibu yang tiba-tiba berubah menjadi seorang workaholic, dan sang Ayah yang memilih bahagia bersama seorang wanita selingkuhannya. Wanita selingkuhan yang menjadi alasan utama mengapa kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah.
Niat dan tekad kuat dirinya untuk berkuliah di Jurusan pilihannya hancur begitu saja.
Keberhasilan dia yang terdaftar sebagai salah satu mahasiswa arsitektur di Universitas ternama di Jakarta tak membuat tekad awal Mingyu kembali.
Karena dia pikir semuanya akan terasa sangat percuma..
Menyingkirkan tentang masalah hidupnya yang pelik, kehadiran Wonwoo dalam hidupnya berhasil mewarnai hari-harinya yang monoton.
Aiden Wonwoo Kalandra, dari namanya saja selalu membuat bibir Mingyu tersenyum.
"Mingyu..."
"Hmmm..?"
Mingyu tersenyum, dia mengecupi setiap inci wajah cantik dihadapannya itu.
"Aku sayang sama kamu.."
"Aku lebih sayang sama kamu Aiden.."
"Gak sayang, aku mana sanggup ninggalin kamu. Apa kau ingat kalau aku berjuang mati-matian buat dapetin kamu?"
Wonwoo menganggukan kepalanya, tangannya terulur mengusap wajah tampan yang terpahat sempurna milik Mingyu.
"Makasih.." gumam Mingyu
"Untuk?"
"Karena kamu udah mau mencintai aku yang berantakan ini."
"Kita saling menyempurnakan Mingyu, aku cinta kamu apa adanya.."
Mingyu tersenyum, hubungan mereka sudah menginjak satu tahun lamanya sekarang. Namun rasa cintanya untuk Wonwoo tak pernah sedikitpun memudar..
"I want you.."
"I'm yours."
Mingyu mengecup kedua mata rubah itu sebelum dia memangut belahan pink milik Wonwoo, membawa si manis kedalam ciumannya yang panjang dan berakhir dengan saling berbagi kehangatan satu sama lain.
...
Tahun kedua...
Mingyu masih sangat mencintai Wonwoo, bahkan tidak berkurang sedikitpun.
Namun..
Entah perasaannya, atau mungkin iya di tahun kedua hubungan mereka berjalan Mingyu merasakan ada sedikit jarak diantara mereka.
Wonwoo itu sempurna, dia punya segalanya sehingga dia mudah mendapatkan ketenaran karena otaknya yang pintar dan juga wajahnya yanh rupawan.
Mingyu melihatnya, dia memandangi betapa bahagianya Wonwoo berbaur bersama-sama teman-temannya. Mereka sama pintarnya dengan Wonwoo, mereka sama populernya dengan Wonwoo.
Mingyu tersenyum, dia yang selama ini selalu menulikan pendengarannya kala mereka mencaci maki dirinya yang tak pantas bersanding dengan Wonwoo akhirnya tersadar. Mereka benar, sampai kapanpun Wonwoo tetaplah berada diatasnya.
Wonwoo masih bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari dirinya.
Tetapi..apa dia salah? Jika dia ingin memiliki Wonwoo untuk selamanya?
