PUISI 7 : Praktisi

135 2 0
                                    

Sajak-sajak terlontar dengan kewibawaan
Menderang oleh rona kefanatikan
Dibungkus oleh gincu kegelamoran
Hanya nurani yang tak terbohongi
Oleh rona bibir kian seksi akan janji

Ucapan manis begitu mudah terlontar pada rima yang beranjlukan
Mengadu pada esensi kebenaran
Tetapi lupa akan kebaikan

Drama sudah dimulai
Panggung pun kini penuh keambiguan
Mengibarkan bendera kesejahteraan
Tapi Melontarkan sajak-sajak mati yang tak bertepi

Semua penuh praktisi
Yang Tak lagi pandang esensi yang penting ekpestasi
Hanya mantra ilahi yang bisa mengunci
Pada tangis bayi yang begitu suci

Depok 021018

Syairr KalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang