Hari sudah melangkah terik Sudahi menyingkap aroma embun
Yang masih mendiami beberapa celah dedahananTirai tingkap mulai terbuka
Sepasang bola mata yang mulai mengintip di celah tingkapGenangan air yang masih bersedia menunggu meski kini sudah sangat terik sekali
Selepas guyuran hujan lebat
Membasahi pekarangan rumah
Teriak sendu dua orang kekasih
Mengisahkan basah di selaput mataSandiwara perindu
Katanya telah mengusik hati yang kering
Datang sekejap meninggalkan bau-bau sang kekasihSetelah itu
hanya tinggal sautan angin sedikit-sedikit
mulai meringis
tertawan rindu
di pekarangan rumahnya
sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita; Kau, Aku dan Pertemuan
PoesíaPuisi yang masih terus menyuarakan rasa padamu Happy reading Sahabat