04

14 1 0
                                    

    Fio berjalan lunglai saat sudah sampai di sekolah,tidak biasannya dia malas sekolah seperti sekarang, membayangkan yang kemarin saja sudah di buat pusing.

Dari belakang Diana menghampiri Fio lalu merangkulnya.

"Udah si kenapa galauin dia lagi gaguna, mending ke kantin yok, ntar gue traktir deh yu."ajak Diana,

tidak selang beberapa lama,Fio mengangguk semangat.

Diana cuma senyum kecut aja,otw uang habis ini mah.

"Ayu deh,tadi Bunda belum masak soalnya hehe," katanya dengan muka polos kaya anak kecil di kasih permen.

Ga papa lah yang penting sahabatnya ini senyum lagi.
.......
Fio lagi ngangkatin buku buku yang bertumpuk rapih,tadi ia disuruh oleh pak Mingyu buat nganterin ke kelas sebelas.

Aturannya yang harus ngangkat yang kaya ginian tuh lelaki bukan perempuan eh ini yang disuruh malah perempuan.

Kata pak mingyu sih."Udah Fio aja biar sehat ga tidur terus."iya tau Fio suka tidur ya tapi ga gini juga kalii,ah sudahlah ga papa itung itung ia bisa melihat ka Gifar nanti.

"iya tau Fio suka tidur ya tapi ga gini juga kalii,ah sudahlah ga papa itung itung ia bisa melihat ka Gifar nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...
"Fio simpen meja guru aja ya."ucap pak mingyu.

Fio meletakannya di meja guru lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang iya cari.

Deno yang nyadar siapa yang dicari Fio buru buru nyenggol lengan sebangkunya,Gifar.

Gifar yang sedang menatap Arin ke usik sama senggolannya Deno,lalu ia pun melirik sinis ke arah Deno,"Ada apaan sih loo euh ganggu."

"Itu Far liat deh degem lo haha,lucu."Deno nunjuk seseorang di depan.

Gifar menatap kedepan,seketika pandangannya bertemu dengan Fio,tetapi ia buru buru mengalihkannya lagi,geli melihat Fio tersenyum sok malu malu.

"Ck,lucu ndasmu yang ada gue jiji,"

"Segitu ga sukannya lo sama dia,ya udah deh buat gue aja.Awas lo kalo suka sama dia."ejek Deno.

"Ya silahkan ga peduli."ucap gifar menekankan kata kata akhirnya.

Fio dari tadi jelas ngedengerin percakapan keduannya, hatinya tentu sakit, diapun Langsung pergi ninggalin kelas itu.

Dipikirannya cuma satu. Apa segitu ga sukanya Gifar sama Fio?

 Apa segitu ga sukanya Gifar sama Fio?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deno Bagaskara

Deno Bagaskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Feeling [mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang